Swara Gembira, Kenalkan Budaya dengan Cara Kekinian

P Suryo RP Suryo R - Senin, 28 November 2022
Swara Gembira, Kenalkan Budaya dengan Cara Kekinian

Indonesia memiliki beragam kain dari berbagai budaya yang ada. (Unsplash/Chris Chow)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI SANALAH aku berdiri jadi pandu Ibuku”, ungkap Guruh Soekarno Poetra, Co-founder Swara Gembira dalam acara Ideafest 2022, Sabtu (26/11). Sepenggal lirik dari karya WR. Supratman tersebut, menggambarkan kalau kata 'pandu' merujuk pada pemuda-pemudi untuk menjadi kader bangsa.

Melalui Swara Gembira para pemuda-pemudi akan diperkenalkan mengenai budaya Indonesia dan memberdayakannya.

Baca Juga:

Menanti Kain Tenun Donggala Masuk Kurikulum SMK

swara gembira
Melalui Swara Gembira para pemuda-pemudi akan diperkenalkan mengenai budaya Indonesia dan memberdayakannya. (MP/Nabila Febria)

“Swara Gembira adalah sebuah gerakan muda-mudi untuk memperjuangkan ketenaran seni budaya Indonesia dengan cara yang belia,” ungkap Oi, selaku Co-founder Swara Gembira.

Gerakan Swara Gembira yang didirikan oleh Oi ini, terinspirasi dari Swara Mahardika yang didirikan oleh Guruh Soekarno Poetra. Berbeda dengan Swara Mahardika, gerakan yang didirikan oleh Oi ini lebih memanfaatkan adanya internet dalam mengkampanyekan dan memperkenalkan budaya Indonesia.

Hal tersebut dilakukan agar pesan yang ingin disampaikan lebih mudah untuk diterima. Oleh sebab itu, mereka banyak mengedukasi melalui platform yang umum dikenakan oleh para muda-mudi, seperti TikTok, Instagram, dan Youtube.

“Jadi mentenarkan budaya tidak hanya melalui seni pertunjukan saja, melainkan juga melalui internet,” ungkap Oi.

Terbukti, gerakan menggunakan kain dengan tagar #berkainbersama yang didirikan oleh Swara Gembira pun mampu menarik perhatian para pemuda-pemudi untuk kembali menggunakan kain dalam kegiatan sehari-harinya.

Baca Juga:

Gaya Kebaya Merah

indonesia
Gerakan menggunakan kain dengan tagar #berkainbersama yang didirikan oleh Swara Gembira pun mampu menarik perhatian para pemuda-pemudi. (123RF/sweetlittlefool)

“Saya fokus ke kain, kenapa? karena kain itu sesuatu yang kalau kita tenarkan, masyarakat itu enggak cuma sekedar like, comment atau nge-post, tetapi mereka bisa beli dan pakai,” ungkap Oi.

Oi juga mengungkapkan keberhasilan dalam kampanye berkain ini, juga didukung gaya penyampaiannya yang unik, sehingga disukai oleh anak muda. “Menggabungkan kain dengan pakaian yang mereka sukai, seperti Andovi da Lopez yang menggabungkan kain dengan jersey basket,” ungkapnya.

Selain aktif dalam menggunakan sosial media, Oi mendirikan Swara Gembira hingga akhirnya mampu sukses diterima oleh kawula muda, ia terlebih dahulu mempelajari tentang wastra Indonesia dan mempelajari tentang budaya mancanegara, terutama dalam hal branding.

Untuk kedepannya Swara Gembira berharap kalau kain dapat dikenakan dalam berbagai acara. “Dimulai dari pemerintah yang sudah sadar tentang kepentingan ini. Jadi semua instansi pemerintah, sekolah-sekolah atau semua yang menyangkut seragam, Itu semua harus ada unsur Indonesianya,” ungkap Guruh. (nbl)

Baca Juga:

Balutan Wastra Bali dan Batik Kudus Koleksi LANGKAH Denny Wirawan

#Budaya #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Bagikan