Menanti Kain Tenun Donggala Masuk Kurikulum SMK

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 22 November 2022
Menanti Kain Tenun Donggala Masuk Kurikulum SMK

Pemilik industri rumahan kain tenun Donggala mendorong tenun Donggala masuk kurikulum pembelajaran yang berstatus ekstrakurikuler pada sekolah menengah kejuruan. (Foto: YouTube/ Afrin Meyriana)

Ukuran:
14
Audio:

TENUN Donggala, Sulawesi Tengah, kesohor dengan keindahan dan nilai sejarahnya. Kain ini telah tembus pasar mancanegara. Selain itu, para peminat budaya telah menyatakan ketinggian makna motif kain ini. Namun, kesohoran kain ini tak diikuti oleh kemauan anak muda setempat untuk merawatnya.

Ada berbagai kemungkinan mengapa kain tenun ini kurang diminati di kalangan anak muda. Antara lain karena kurangnya pemahaman anak muda tentang kain ini.

Karena itulah, pemilik industri rumahan kain tenun Donggala mendorong tenun Donggala masuk kurikulum pembelajaran yang berstatus ekstrakurikuler pada sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Sulawesi Tengah.

"Ini adalah keterampilan yang memiliki latar belakang bisnis sehingga harusnya masuk dalam kurikulum belajar di sekolah khususnya SMK meskipun sebagai ekstrakurikuler," kata Pemilik industri rumahan Kain tenun Donggala, Liswati di Palu, Selasa, seperti dilaporkan Antara (22/11).

Dia menjelaskan bahwa saat ini rata-rata para penenun telah berusia senja dan sulit untuk mendapatkan anak-anak muda yang memiliki ketertarikan pada keterampilan tenun.

Padahal tenun merupakan keterampilan yang dapat mendatangkan nilai ekonomi bagi para pemiliknya. Sudah seharusnya dapat menjadi salah satu solusi bagi pemerintah melalui sektor pendidikan dalam mengurangi angka pengangguran.

Baca juga:

Membangkitkan Kembali Kain Tenun Tidore

tenun donggala
Tenun merupakan keterampilan yang dapat mendatangkan nilai ekonomi bagi para pemiliknya. (Foto: YouTube/Laely Passions)



"Kalau SMK itu difokuskan untuk menyiapkan anak muda untuk menghadapi dunia kerja setelah sekolah maka solusi itu dengan cara masukan ini sebagai salah satu kurikulum, meskipun tidak semua nantinya akan suka dengan itu akan tetapi pasti akan ada sebagian yang tertarik dengan keterampilan menenun," ucapnya.

Saat ini kain tenun Donggala yang digunakan membuat batik bomba khas Sulawesi telah berulangkali menembus pasar industri pakaian mancanegara seperti Amerika Serikat.

"Pertama kali kami mengirim ke luar negeri itu 2015 dan sejak itu sudah mulai rutin melakukan pengiriman sampai dengan sekarang," kata Liswati.

Dia menjelaskan sekali melakukan pengiriman ke luar negeri seperti Amerika Serikat pihaknya dapat meraup keuntungan hingga Rp10 juta untuk beberapa kain tenun Donggala yang dijual mulai dari harga Rp200 ribu sampai Rp2 juta.

"Karena biasanya kalau permintaan dari luar negeri itu tidak hanya satu atau dua lembar tapi jumlahnya cukup banyak, dan saat ini bukan hanya ke Amerika saja namun juga sudah ke negeri India," jelasnya.

Baca juga:

Karya Desainer Cita Tenun Indonesia di JF3 2022

tenun donggala
Melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama bukan individu saja (Foto: YouTube/Donggala TV)



Untuk pasar domestik, Liswati mengaku sudah melayani permintaan ke seluruh wilayah nusantara, baik dilakukan secara individu maupun bersama pihak pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kalau pasar dalam negeri paling banyak permintaan itu dari Surabaya dan Jakarta, akan tetapi secara umum hampir seluruh provinsi sudah pernah kami layani untuk permintaan kain tenun Donggala dengan total keuntungan dalam satu bulan itu bisa mencapai Rp70 juta," katanya.

Keluarga Liswati telah memulai produksi kain tenun Donggala sejak 1975. Kala itu fasilitas pendukungnya belum begitu memadai.

"Kalau saya sendiri adalah generasi pertama dari bapak dalam melanjutkan usaha ini mulai tahun 2000 sampai dengan sekarang," ucapnya.

Liswati mengaku memilih untuk melanjutkan industri tersebut karena mengandung nilai budaya yang dalam serta sejarah yang tidak dapat dinilai dari sisi ekonomi.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pemerintah dapat mengedepankan berbagai program kerja yang dapat memberdayakan berbagai ekonomi dengan basis budaya.

"Karena melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama bukan individu saja," sebut Liswati. (*)

Baca juga:

Kekayaan Ragam Motif Kain Tenun Flores

#Kain Tenun #Sulawesi Tengah
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Indonesia
Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
BMKG menyatakan berdasarkan hasil pemutakhiran yang diperbaru gempa berkekuatan magnitudo M 4,8 itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Indonesia
Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong langsung memulangkan siswa-siswi SD dan SMP saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan
Indonesia
Jakarta dan Sulteng Buka Peluang Kerja Sama Bidang Pangan hingga Layanan Digital
Pemprov DKI terbuka untuk menjalin kerja sama di bidang pertanian dan perikanan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
Jakarta dan Sulteng Buka Peluang Kerja Sama Bidang Pangan hingga Layanan Digital
Fashion
NES by HDK Angkat Tenun Lagosi dan Pemberdayaan Sosial di JF3 2025
NES ingin mengangkat kekayaan kain tradisional Indonesia lainnya agar mendapat tempat sejajar seperti batik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
NES by HDK Angkat Tenun Lagosi dan Pemberdayaan Sosial di JF3 2025
Indonesia
KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Bupati Banggai
Desakan tersebut disampaikan berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas audit belanja daerah Kabupaten Binggai (TA) 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 Maret 2025
KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Bupati Banggai
Indonesia
Aktivitas Sesar Palu Koro Picu Gempa Dangkal 4,5 M di Sigi
"Episentrum gempa di koordinat 1.43 LS - 119.91 BT atau tepatnya berlokasi di darat 9 kilometer arah Barat Kulawi dengan kedalaman 5 kilometer."
Wisnu Cipto - Minggu, 26 Januari 2025
Aktivitas Sesar Palu Koro Picu Gempa Dangkal 4,5 M di Sigi
Indonesia
Ahmad Ali Terindikasi Lakukan Politik Uang, Bagikan Sembako hingga Uang Tunai ke Warga
Ahmad Ali terindikasi lakukan politik uang. Ia membagikan sembako hingga uang tunai ke warga.
Soffi Amira - Jumat, 22 November 2024
Ahmad Ali Terindikasi Lakukan Politik Uang, Bagikan Sembako hingga Uang Tunai ke Warga
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Lifestyle
Tip Menjaga Kondisi Kain Tenun Katun Tetap Awet dan Bagus Warnanya
Ada beberapa hal yang mesti dilakukan supaya koleksi pakaian dari bahan katun kondisinya tetap baik.
Frengky Aruan - Rabu, 18 September 2024
Tip Menjaga Kondisi Kain Tenun Katun Tetap Awet dan Bagus Warnanya
Bagikan