Susi Minta Penyelam Batasi Penggunaan Kaki Katak

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 24 Oktober 2017
Susi Minta Penyelam Batasi Penggunaan Kaki Katak

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggelar konferensi pers terkait isu-isu kelautan dan perikanan di kantor KKP, Jakarta Pusat. (MP/Yohanes Abimanyu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau para wisatawan untuk membatasi penggunaan fin atau kaki katak saat melakukan penyelaman di perairan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku guna menghindari kerusakan terumbu karang.

"Kalau menyelam di Banda pada kedalaman lima hinga 10 meter, sebaiknya turis tidak menggunakan fin, terutama yang berukuran besar, karena karang yang terinjak kaki katak akan patah," kata Menteri Susi dikutip dari antara, Senin (23/10).

Untuk itu, Susi mengajak warga Banda serta para pelaku usaha wisata untuk ikut menjaga kelestarian terumbu karang di Kepulauan Banda yang terkenal sangat subur pertumbuhannya dan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan nusantara, termasuk membatasi dan menyosialisasikan penggunaan kaki katak saat penyelaman.

Dia mengimbau agar dalam kegiatan penyelaman dengan jarak 50 meter dari pinggir karang hendaknya tidak menggunakan kaki katak.

"Kalau snorkling dan tidak jauh dari bibir pantai dan kedalaman lima hingga 10 meter tidak usah gunakan fin, agar karang tidak rusak dan patah karena terinjak," katanya lagi.

Selain itu, Menteri Susi juga mengimbau masyarakat di Kepulauan Banda untuk menjaga kebersihan lingkungan laut dan tidak membuang sampah, terutama bekas kantong plastik ke laut karena berdampak selain susah terurai, juga menutupi permukaan terumbu karang dan akhirnya mati.

"Kalau terus membuang sampak plastik ke laut, lama-lama di tahun 2030 di sini akan lebih banyak plastik daripada ikannya," katanya.

Terkait masalah itu, Menteri Susi berjanji akan memberikan bantuan kapal dan jaring untuk membersihkan sampah di perairan Pulau Banda.

"Nanti saya perintahkan Dirjen PRL (Penataan Ruang Laut) untuk sumbangkan kapal dan jaring untuk tangkepin sampah, sehingga air laut di sini tetap bersih dan jernih," ujar Susi.

Menteri Susi juga meminta Dirjen PRL Bramantyo yang ikut dalam kunjungan ke Banda untuk memberikan sumbangan peta dan goggle (kacamata renang) kepada anak-anak SD di Banda agar mereka juga belajar mengenali keindahan bawah lautnya sendiri.

Menteri Susi malah meminta bantuan goggle untuk siswa SD tersebut dapat dikirim secepatnya dan paling lambat dalam seminggu telah diterima anak-anak di Pulau Banda.

"Kami akan kumpulkan 500 goggle, biar anak-anak bisa renang dan lihat cantiknya terumbu karang dan ikan-ikan hias. Karena kalau mereka tidak lihat cantiknya bawah laut, maka tidak mungkin bisa menjaganya," ujarnya. (*)

#Susi Pudjiastuti #Menteri Kelautan Dan Perikanan #Terumbu Karang
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Berita Foto
Raker Menteri KKP Wahyu Trenggono dengan Komisi IV DPR bahas Efisiensi Anggaran
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Menteri Sakti Wahyu Trenggono (kiri) bersalaman dengan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), sebelum Rapat Kerja (Raker) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 22 April 2025
Raker Menteri KKP Wahyu Trenggono dengan Komisi IV DPR bahas Efisiensi Anggaran
Indonesia
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti bergabung menjadi konsultan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di era Gubernur Dedi Mulyadi.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 Februari 2025
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar
Dunia
Ilmuwan Australia Usahakan Penyelamatan Great Barrier Reef, Manfaatkan AI untuk Kebaikan
Demi menyelamatkan sistem terumbu karang terbesar di dunia, Great Barrier Reef, dari bahaya pemanasan global.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Februari 2025
Ilmuwan Australia Usahakan Penyelamatan Great Barrier Reef, Manfaatkan AI untuk Kebaikan
Indonesia
Legislator Demokrat: Kerugian Negara Capai Rp 116,91 Miliar akibat Pagar Laut Tangerang
Anggota Komisi IV DPR Hasan Saleh sebut proyek ini tak hanya ilegal, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang mengkhawatirkan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Januari 2025
Legislator Demokrat: Kerugian Negara Capai Rp 116,91 Miliar akibat Pagar Laut Tangerang
Indonesia
Menteri Trenggono Ogah Bicara soal Sertifikat HGB dan SHM di Pagar Laut Tangerang
Menteri KP Trenggono sebut itu merupakan ranah Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Januari 2025
Menteri Trenggono Ogah Bicara soal Sertifikat HGB dan SHM di Pagar Laut Tangerang
Indonesia
Soal Pemilik Pagar Laut di Tangerang, Menteri Trenggono: Masih Penyelidikan
Proses identifikasi pemilik pagar laut Tangerang memerlukan waktu.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Januari 2025
Soal Pemilik Pagar Laut di Tangerang, Menteri Trenggono: Masih Penyelidikan
Indonesia
Usut Tuntas Pagar Laut, Legislator PAN Dorong Koordinasi Antar Kementrian
Anggota Komisi IV DPR RI soroti adanya sertifikat hak guna bangunan (HGB) yang diterbitkan BPN di wilayah pagar laut tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Januari 2025
Usut Tuntas Pagar Laut, Legislator PAN Dorong Koordinasi Antar Kementrian
Indonesia
Tak Ada Anggaran Pasti untuk Bongkar Pagar Laut, Menteri KP: Pakai Dana Gotong Royong
Sakti Wahyu Trenggono memastikan masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan pagar laut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Januari 2025
Tak Ada Anggaran Pasti untuk Bongkar Pagar Laut, Menteri KP: Pakai Dana Gotong Royong
Video
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan Perairan Tangerang akan Dibongkar
"... dan itu memang sesuai dengan prosedur kami, begitu,"
Rezita Kesuma - Senin, 13 Januari 2025
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan Perairan Tangerang akan Dibongkar
Indonesia
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan di Tangerang akan Dibongkar
Selain penyegelan, Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan akan terus mendalami pelaku serta motif di balik kegiatan ilegal tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 11 Januari 2025
Diduga tak Berizin, Pagar Laut yang Ganggu Nelayan di Tangerang akan Dibongkar
Bagikan