Survei Pilkada Jabar Jomplang, Elektabilitas Dedi Mulyadi Raih Angka 75 Persen


Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. (Foto: YouTube/Indikator Politik Indonesia)
MerahPutih.com - Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon pada Pilkada Jawa Barat 2024.
Hasilnya, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memiliki elektabilitas tertinggi bahkan unggul jauh dari paslon lain.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut, pada survei empat pasangan calon Pilgub Jabar, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan unggul dengan angka 75,7 persen.
Disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan angka 13,8 persen. Lalu, pasangan Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 4,2 persen. Kemudian, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,7 persen
Baca juga:
Burhanuddin mengatakan jika angka survei tersebut belanjut, Dedi Mulyadi bisa memecahkan rekor dengan jumlah besar menang satu putaran.
"Tren ini berlanjut tak ada perubahan signifikan, terutama pergerakan Pak Syaikhu dan Ilham Habibie, kemungkinan Pak Dedi Mulyadi bisa memecahkan rekor memenangkan dengan jumlah besar," ujar Burhanudin dalam paparnya, Senin (14/10).
Baca juga:
Meski masih menjadi paling yang tertinggi dalam hasil survei, namun pasangan Dedi-Erwan mengalami penurunan tetapi tidak signifikan bila dibandingkan dengan survei pada periode 2-9 September 2024.
Sedangkan kompetitornya, Syaikhu-Ilham, mengalami kenaikan elektabilitas dibandingkan survei sebelumnya sebesar 2,2 persen menjadi 13 persen.
"Ada sedikit kenaikan, Dedi-Erwan ada penurunan tapi tidak signifikan. Kalau tidak diatasi ini bisa menjadi isu, apalagi jarak pemilu makin dekat tinggal 45 hari lagi," kata Burhanuddin.
Baca juga:
Sendirian, PKB Usung Acep Adang Ruchiat-Gita KDI di Pilkada Jabar
Dia menambahkan, dari survei ini diungkap juga alasan warga memilih pasangan di Jabar, yakni paling banyak karena sosoknya perhatian kepada rakyat sebesar 38, 4 persen.
"Kalau belum ada calon lain sebanyak 13 persen, berpengalaan di pemerintahan 8,9 persen, dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 8,4 persen sisanya beragam," pungkas Burhanuddin.
Survei dilakukan periode 3-12 Oktober 2024 yang melibatkan basis 1.200 orang dari seluruh provinsi Jawa Barat. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
KPU RI Pantau Langsung TPS di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka

24 Daerah Laksanakan Pemungutan Suara Ulang Pada Agustus 2025

Pilkada Barito Utara Berulang, Komisi II DPR Usulkan Evaluasi Pilkada

Gugat ke MK, Paslon Pilkada Barito Utara Malah Terbukti Juga Main Politik Uang

KPU Tetapkan Bupati Serang Terpilih Hasil PSU, Istri Mendes Kembali Menang

Gugatan Mental di MK, Pemenang Pilkada Puncak Jaya Tetap Duet Yuni Wonda-Mus Kogoy

KPU DKI Kembalikan Sisa Hibah Pilgub Rp 448 Miliar, Pramono: Wujud Tata Kelola Pemerintahan Transparan dan Akuntabel

KPU DKI Evaluasi Surat Suara Tak Sah dalam Pilkada Jakarta 2024

Pengumuman Hasil Penghitungan PSU Kabupaten Serang Dijadwalkan Pada 24 November, Penetapan Kembali Tunggu Gugatan

59 Orang Terluka dalam Perang Panah di Mulia Puncak Jaya, Brimob Pisahkan Pakai Gas Air Mata
