Survei 100 Hari Jokowi-Ma'ruf, Kemenag Dinilai Miliki Kinerja Paling Buruk

Eddy FloEddy Flo - Senin, 10 Februari 2020
 Survei 100 Hari Jokowi-Ma'ruf, Kemenag Dinilai Miliki Kinerja Paling Buruk

Pengamat politik Universitas Telkom Bandung Dedi Kurnia Syah (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai, dalam 100 hari kabinet Jokowi-Ma’ruf, ada lima kementerian yang dinilai memiliki prestasi terburuk.

Peringkat pertama adalah Kementerian Agama (Kemenag). Posisi berikutnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Sosial, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan KKP.

Baca Juga:

100 Hari Jokowi-Ma'ruf, Penegakan Hukum Stagnan

Penilaian itu berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion di lapangan pada 10 sampai 13 Januari 2020 terhadap 1.600 responden di seluruh Indonesia.

Faktor yang membuat nilai lima kementerian itu buruk adalah isu korupsi (31 persen), membuat gaduh (18 persen), menterinya politikus (11 persen) dan memiliki rekam jejak buruk (10 persen). Sisanya adalah tidak dikenal (15 persen) dan faktor lainnya (15 persen).

Selama 100 Hari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Kementerian Agama kinerjanya paling buruk
Menteri Agama Fachrul Razi di halaman Istana Negara, Jakarta. (ANTARA/Bayu Prasetyo)

“Lima kementerian tersebut dianggap paling tidak produktif oleh publik,” ujar Dedi dalam keteranganya kepada wartawan, Minggu (9/2).

Meskipun baru berjalan 100 hari, sebanyak 42 persen responden setuju perlu adanya pergantian kabinet atau reshuffle. Selanjutnya, 36 persen responden mengatakan tidak perlu melakukan reshuffle, dan 22 persen lainnya tidak menyatakan pendapat.

Penelitian ini mencatat, ada tiga menteri yang dianggap perlu direshuffle.

“Pertama, Menkumham Yasonna Laoly. Dua menteri lainnya yakni Menteri Agama Jendral Fachrul Razi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate,” terangnya.

Di sisi lain, ada lima kementerian yang dianggap memiliki prestasi terbaik. Posisi puncaknya Kementerian Luar Negeri.

Kementerian Luar Negeri memilliki nilai (84 persen), lalu dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (80,3 persen), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (77 persen), Kementerian Dalam Negeri (75,8 persen), dan Kementerian Pertahanan (74 persen).

Alasan responden memilih lima kementerian itu karena sosok menterinya. Sebanyak 24 persen responden menilai hasil kerjanya bagus, 15 persen menganggap menterinya pintar, dan 12 persen menganggap pernyataan menterinya konsisten. Hal lainnya yang membuat lima menteri ini dinilai baik adalah sikap konsisten (12 persen), tegas (10 persen), populer (6 persen), dan lainnya (33 persen).

Nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu satu menteri yang dari sisi pengenalan publik dan tingkat ketersukaan masuk lima besar. Dari sisi pengenalan publik, Erick berada di posisi keempat berada di bawah Prabowo Subianto, Tito Karnavian, dan Mahfud MD.

Adapun dari tingkat ketersukaan responden Erick berada di nomor satu yang mencapai 96 persen. Di bawah Erick, ada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Mahfud MD, Tito Karnavian dan Sri Mulyani.

Dedi melanjutkan, kementerian yang dianggap kurang produktif dalam persepsi publik yang disurvei adalah Kementerian Agama yang kemudian disusul Kementerian Hukum dan HAM. Ketiga adalah Kementerian Sosial, lalu Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Selanjutnya disusul Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Dalam persepsi publik ini, kementerian-kementerian dianggap tidak produktif. Kami juga mempertanyakan perlu tidak kabinet sekarang diresshuffle atau tidak. Jawabannya mengejutkan 42 persen publik menganggap pergantian menteri itu perlu, 36 persen tidak, 22 tidak menyampaikan pendapat," kata dia.

Dalam kondisi demikian, Dedi mengatakan bahwa pertanyaan survei berlanjut pada pertanyaan kementerian mana yang perlu diganti.

"Ini yang perlu kita sampaikan, yang layak diganti adalah Menkumham 36 persen, Menteri Agama 32 persen, dan Menkominfo," kata dia.

Baca Juga:

100 Hari Kerja, Jokowi-Ma'ruf Dinilai Hanya Fokus Bagi-Bagi Jabatan

"Dua menteri (Menkumham dan Menag) ini sebetulnya selaras dengan kinerjanya, karena di awal saja kami punya data bahwa Menkumham adalah yang paling tidak disukai, berkinerja buruk. Jadi linear (antara persepsi publik dan kinerja)," ujar dia.

Kendati demikian, publik juga memberi persepsi positif atas program-program pemerintah. Program yang mendapat respons positif adalah program infrastruktur dan pembagian sertifikat hak milik tanah.

"Begitu juga dengan bidang kesehatan dan pemindahan ibu kota. Ini juga sama, dianggap prestasi. Jadi meski belum terjadi. Artinya dalam persepsi publik itu ide yang luar biasa," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

100 Hari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Apa Saja yang Sudah Dikerjakan?

#Pengamat Politik #Hasil Survei #Kabinet Jokowi Ma'ruf Amin #Kementerian Agama
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Begini Cara Cairkan BSU Kemenag Tenaga Non-ASN Rp 600 Ribu, Jangan Sampai Salah Klik!
Bantuan ini diberikan sebesar Rp600 ribu per dua bulan untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI), ustaz, serta guru di bawah binaan Bimbingan Masyarakat (Bimas).
Wisnu Cipto - Selasa, 16 Desember 2025
 Begini Cara Cairkan BSU Kemenag Tenaga Non-ASN Rp 600 Ribu, Jangan Sampai Salah Klik!
Indonesia
6.919 Masjid di Seluruh Indonesia Terbuka untuk Tempat Istirahat Gratis dan Nyaman untuk Pemudik Natal dan Tahun Baru yang Kelelahan di Jalanan
Peran masjid diarahkan sebagai rest area alternatif di jalur padat, tempat yang aman dan nyaman, pos layanan sosial, serta lokasi pemeriksaan kesehatan.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
6.919 Masjid di Seluruh Indonesia Terbuka untuk Tempat Istirahat Gratis  dan Nyaman untuk Pemudik Natal dan Tahun Baru yang Kelelahan di Jalanan
Indonesia
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Publik figur kini diminta untuk tidak menyebarkan narasi menyesatkan soal bencana Sumatra. Pengamat menilai, hal itu hanya memperpanjang penderitaan.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Indonesia
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
Langkah ini merupakan tindak lanjut atas amanat Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan bagi korban konflik kemanusiaan di Palestina.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
Indonesia
Hidayat Nur Wahid Desak Pemerintah Wujudkan Dana Abadi Pesantren
Menjadi langkah positif pemerintah dalam memperkuat eksistensi pesantren di Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Hidayat Nur Wahid Desak Pemerintah Wujudkan Dana Abadi Pesantren
Indonesia
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Kemenag kejar target penerbitan Perpres Ditjen Pesantren sebagai kado akhir tahun 2025, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Indonesia
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Direktur Arsad Hidayat tegaskan program Masjid Ramah dan inklusif harus tetap berjalan, termasuk untuk Natal dan Tahun Baru
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
?IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial (Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok) pada akun milik menteri/kepala badan atau kementerian selama rentang waktu 24 September hingga 3 Oktober 2025.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Bagikan