Suntikan Kontrasepsi Bantu Kendalikan Populasi Kucing

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 08 Juni 2023
Suntikan Kontrasepsi Bantu Kendalikan Populasi Kucing

Studi ini bisa menjadi harapan sebagai alat kontrasepsi kucing yang baru. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DIPERKIRAKAN ada 600 juta kucing domestik di dunia, dan 80 persen di antaranya adalah hewan feral atau liar. Memandulkan dan mengebiri kucing membantu mencegah anak kucing liar dan tempat penampungan hewan yang penuh sesak.

Membatasi populasi kucing liar juga mengurangi risiko hewan ini memangsa hewan liar lain, seperti burung, mamalia kecil, dan reptil. Kini, para ilmuwan telah mengumumkan potensi metode kontrasepsi kucing baru yang menjanjikan, yaitu suntikan kontrasepsi jangka panjang yang mencegah ovulasi.

Baca Juga:

Lima Bunga yang Berbahaya untuk Kucing

Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengatasi masalah kelebihan populasi kucing dan anjing, serta mencegah eutanasia dari banyak hewan ini di tempat penampungan. Demikian dikatakan direktur penelitian hewan Dr. Bill Swanson dari Cincinnati Zoo & Botanical Garden.

Swanson yang juga penulis korespondensi penelitian yang diterbitkan Selasa (6/6) di jurnal Nature Communications mengatakan, “Cara terbaik untuk menghindari eutanasia adalah dengan tidak memelihara semua hewan yang tidak memiliki rumah ini.”

Tujuannya penelitian tersebut adalah untuk mengatasi masalah kelebihan populasi kucing. (Foto: Pexels/Nikolett Emmert)

Perjalanan menuju metode kontrasepsi kucing baru yang potensial ini dimulai dengan penemuan di laboratorium profesor di Harvard Medical School dan seorang ahli biologi molekuler Dr. David Pépin di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, AS.

Dia dan rekan-rekannya mempelajari hormon yang ada di folikel ovarium, lapisan sel di sekitar sel telur mamalia yang memelihara pertumbuhannya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang fungsi hormon, tim peneliti menyuntikkan tikus betina dengan gen yang memproduksinya, yang pada dasarnya memberi tikus dosis ekstra hormon alami.

Baca Juga:

Sains Jelaskan Ketertarikan Kucing terhadap Bunyi 'Pspspsps'

“Sangat mengejutkan kami, itu pada dasarnya mematikan sebagian besar aktivitas ovarium pada hewan pengerat dan membuat mereka benar-benar tidak subur,” kata Pépin, yang juga seorang co-senior dan penulis korespondensi pada studi baru tersebut seperti diberitakan CNN.

“Kami pikir, ini alat yang sangat menarik, tapi untuk apa kami menggunakannya?”

Pépin dan rekan-rekannya kemudian mengetahui tentang Michelson Found Animals Foundation, organisasi nirlaba berbasis di Los Angeles, yang kemudian mendukung pengembangan alat kontrasepsi non bedah untuk kucing dan anjing.

Cara kerja kontrasepsi

Untuk studi kontrasepsi, para ilmuwan bekerja dengan sembilan kucing betina, yang semuanya memiliki nama yang terinspirasi oleh mantan ibu negara AS: Michelle, Betty, Abigail, Nancy, Dolly, Barbara, Rosalyn, Jacque, dan Mary.

Tiga kucing adalah kelompok kendali, sementara enam kucing menerima suntikan gen hormon yang dipasangkan dengan virus ringan. Virus masuk ke sel otot, yang berumur sangat panjang.

Tanpa pematangan sel-sel di sekitar sel telur, kucing tidak berovulasi dan karenanya tidak bisa hamil. (Foto: freepik/freepik)

“Kemudian, pada dasarnya, DNA hanya akan melayang-layang,” kata Swanson. Dan karena ada dalam sel otot, sel itu bertahan begitu lama tanpa diganti, gen juga bertahan.

Genom kucing tetap tidak berubah dengan penambahan gen ini. “Kami pada dasarnya memperkenalkan cetak biru untuk membuat protein, dan itu tidak dimasukkan ke dalam DNA hewan,” kata Pépin.

Namun, gen tersebut menyebabkan tubuh kucing membuat hormon yang mencegah perkembangan folikel ovarium. Tanpa pematangan sel-sel di sekitar sel telur, kucing tidak berovulasi dan karenanya tidak bisa hamil.

Meskipun menurut Swanson temuan awal ini menunjukkan bahwa hasil studi ini bisa menjadi harapan sebagai alat kontrasepsi kucing yang baru, pemilik kucing harus bersabar. Sebab kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun untuk prosedur kontrasepsi baru ini untuk bisa mendapatkan persetujuan yang diperlukan, masuk tahap produksi, hingga dapat tersedia di klinik dokter hewan. (aru)

Baca Juga:

Mengapa Kucing Minum Banyak Air?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan