Sumbu Kosmologis Yogyakarta Diakui UNESCO


Sumbu Kosmologis Yogyakarta merupakan sumbu imajiner yang terbentang sepanjang enam kilometer. (Unsplash/Angga Kurniawan)
KEBUDAYAAN Indonesia dikenal dengan berbagai macam keanekaragamannya. Mungkin karena saking banyaknya kita hanya mengetahui beberapa dari sekian banyaknya budaya Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Kabar baik datang pada 18 September 2023, UNESCO secara resmi mengakui Sumbu Kosmologis Yogyakarta sebagai warisan dunia. Penetapan tersebut dilakukan dalam sidang Komite Warisan Dunia atau World Heritage (WHC) di Riyadh, Arab Saudi.
Baca Juga:

Dalam pernyataan Abdul Aziz Ahmad selaku Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi mengatakan, “Atas nama pemerintah Indonesia, saya mendapat kehormatan untuk menyampaikan terima kasih kepada World Heritage Committee yang telah menerima nominasi Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya untuk dimasukan dalam daftar warisan dunia.”
Sumbu Kosmologis Yogyakarta pertama kali diusulkan pada tahun 2014, dan sekarang diterima tanpa adanya sanggahan. Di dalam daftar warisan dunia UNESCO, Sumbu Kosmologis Yogyakarta tercatat dengan nama The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks.
Sumbu Kosmologis Yogyakarta atau yang disebut juga dengan Sumbu Filosofi Yogyakarta, adalah konsep tata ruangan yang diciptakan oleh raja pertama Kraton Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono I.
Sumbu Kosmologis Yogyakarta merupakan sumbu imajiner yang terbentang sepanjang enam kilometer. Garisnya ditarik lurus dari Panggung Krapyak (selatan), kemudian ke Keraton Yogyakarta (tengah), sampai Tugu Yogyakarta (utara).
Masih ada tanda bersejarah lainnya seperti dinding, gerbang, dan kubu pertahanan. Berupa Pelengkung Nirbaya, Pelengkung Jagabaya, Pelengkung Jagasurat dan beberapa lainnya. Taman Sari, Masjid Gede dan jalan Malioboro juga termasuk dalam Sumbu Kosmologis Yogyakarta.
Baca Juga:

Sumbu Kosmologis Yogyakarta beserta dengan kawasan di sekitarnya merupakan berwujudan dari falsafah Jawa tentang keberadaan manusia. Keberadaan itu meliputi daur ulang hidup menusia atau dalam bahasa Jawa disebut Sangkan paraning Dumadi. Yang memiliki arti kehidupan harmonis antara manusia dan manusia dengan alam.
Penetapan Sumbu Kosmologis Yogyakarta berdasarkan pemenuhan kriteria kriteria UNESCO. Kriteria yang paling menonjol dari Sumbu Kosmologis karena menunjukan adanya pertukaran nilai dan gagasan penting antara berbagai sistem kepercayaan seperti animisme, Hindu, Budha, Islam sufi dan pengaruh barat.
Selain itu Sumbu Kosmologis Yogyakarta juga memberikan kesaksian yang luar biasa terhadap peradaban Jawa dan tradisi budaya yang hidup hingga sekarang.
Selain Sumbu Kosmologis Yogyakarta, Indonesia telah memiliki sembilan warisan budaya yang di akui UNESCO. Pada tahun 1991 UNESCO mengakui Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Ujung Kulon. Pada tahun 1996 UNESCO mengakui Situs Warisan Budaya Manusia Purba Sangiran dan Taman Nasional Lorents pada tahun 1999. Pada 2004 Hutan Hujan Tropis Sumatera yang terdiri dari Taman Nasional Gunung Lauser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Tidak ketinggalan juga Sistem Subak Bali yang diakui pada 2012 dan Tambang Batubara Omblin Sawahlunto pada 2019. Dengan banyaknya budaya yang diakui oleh UNESCO, maka kita sebagai generasi muda patut merasa bangga dengan kebudayaan nasional. (aqb)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
