Suku Dani Ungkapkan Rasa Kehilangan Pasangan Lewat Tradisi Potong Jari

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 03 Juni 2017
Suku Dani Ungkapkan Rasa Kehilangan Pasangan Lewat Tradisi Potong Jari
Tradisi Potong jari dilakukan kaum wanita Suku Dani sebagai ungkapan kehilangan pasangan. (Foto: all-hafiza.blogspot)

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan kesetiaan. Salah satunya, dengan memotong jari seperti tradisi yang biasa dilakukan Suku Dani. Selain simbol kesetiaan, tradisi potong jari atau iki palek juga melambangkan kesedihan dan kehilangan.

Potong jari dilakukan setiap kali ada sanak saudara yang meninggal atau kecewa akibat cinta. Saat ini, tradisi tersebut sudah tidak dijalankan Suku Dani. Namun, Anda masih melihatnya pada Suku Dani yang berusia lanjut.

Dahulu, potong jari lazim dilakukan kaum perempuan yang sedang berduka akibat kehilangan suami, ibu, saudara kandung atau anak. Semakin sering kehilangan anggota keluarga, semakin sering pula mereka merelakan jarinya dipotong. Jumlah jari yang sudah terpotong dapat menjadi petunjuk jumlah keluarga yang telah meninggal.

Pemotongan jari biasanya dilakukan menggunakan pisau, kapak atau gigi. Suku Dani merupakan suku di Papua yang mendiami Lembah Baliem. Anda mungkin berpikir tidak adil bila hanya kaum wanita yang melakukan tradisi ekstrem ini. Sebenarnya, kaum pria di Suku Dani juga memiliki tradisi yang tak kalah keras.

Sebagai simbol kesedihan dan kehilangan, kaum pria umumnya mengiris kulit telinga. Namun, seiring dengan masuknya agama ke pedalaman Papua, tradisi tersebut sudah tidak dilestarikan lagi.

#Tradisi Unik #Papua #Tradisi Potong Jari
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan