Suksesi Mangkunegara, 2 Pangeran Bisa Memimpin Bersama
Prosesi pemakanan mangkunegara. (Foto: MP/ Ismail)
MerahPutih.com - Menjelang 100 hari wafatnya mendiang KGPAA Mangkunegara IX, sosok penerus masih belum ditentukan. Sejauh ini ada dua calon penerus, yakni GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo.
Budayawan Solo, ST Wiyono mengatakan, kedua pangeran tersebut bisa bersama-sama memimpin Mangkunegaran. Dia menyebut Paundra bisa menjadi Mangkunegara X, sedangkan Bhre bergelar Pangeran Prangwedana.
Baca juga:
Kemen PUPR Restorasi Pura Mangkunegaran dengan Anggaran Rp 18 Miliar
"Dalam sejarah Mangkunegaran, kami lihat pewaris takhta tidak bisa langsung bergelar Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara sebelum berusia 40 tahun," kata Wiyono, Kamis (4/11).
Ia menyebut, sebelum berusia 40 tahun, gelar yang diperoleh ialah Pangeran Adipati Aryo Prangwedana. Usia Bhre pun kini belum mencapai 30 tahun.
"Lebih baik kalau keduanya bisa nyawiji (bersatu), atau bersedia urut kacang, Mas Paundra dulu, tapi Bhre jadi Prangwedana," ujar Wiyono.
Andai keduanya bisa bersama memimpin, kata dia akan ada pembagian tugas. Tugas tersebut antara lain masalah pemerintah, kebudayaan, hingga perekonomian.
"Ada semacam pembagian tugas, apakah alau mungkin, bisa dibagi urusan pemerintahan, kebudayaannya, hingga masalah ekonomi.
Dengan cara nyawiji itu, kata dia, harapan Mangkunegaran ini bisa semakin mendunia. Selain itu, Mangkunegaran bisa kuat secara ekonomi.
Sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Suhartono Wiryopranoto, mengatakan, ada dua pilihan utama sebagai pewaris takhta Mangkunegaran saat ini. Namun dia menilai Paundra lebih tepat karena anak pertama, meskipun bukan putra dari permaisuri.
"Kalau di kultur Jawa, ada budaya patriarki, artinya harus laki-laki. Menurut subjektivitas saya, bisa putra dari permaisuri ataupun bukan. Tetapi lebih baik yang sepuh (tua)," kata.
Dia juga membahas satu nama yang merupakan keponakan Mangkunegara IX sekaligus cucu tertua Mangkunegara VIII, yaitu KRMH Roy Rahajasa Yamin. Suhartono menilai Roy merupakan salah satu alternatif.
"Merujuk sejarah Mangkunegaran penerus itu tidak selalu ke putra. Tapi yang utama memang putranya langsung, sedangkan Roy jadi alternatif lain," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Peringatan 40 Harian Wafatnya KGPAA Mangkunegara IX, Suksesi Adipati Belum Ditentukan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran
Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar
1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja
Limbah MBG Diduga Cemari Kampung, Warga Solo Minta Dapur SPPG Ditutup
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya