Sudah Rajin Nge-Gym, Kenapa Otot Tak Kunjung Terbentuk?

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 25 Agustus 2022
Sudah Rajin Nge-Gym, Kenapa Otot Tak Kunjung Terbentuk?

Ada berbagai hal yang merintangi terbentuknya otot. (Unsplash/Anastase Maragos)

Ukuran:
14
Audio:

MEMBENTUK otot memang tidak mudah, tapi ada banyak cara untuk mencapainya. Hanya sayangnya, beberapa orang yang sudah rajin nge-gym masih tidak bisa memiliki otot yang dinginkan. Banyak yang kemudian merasa sia-sia melakukan rutin angkat beban karena tak kunjung mendapatkan otot yang kekar dan besar.

Selain itu, semua orang ingin menjadi bugar. Namun harus diakui bahwa orang-orang merasa kekurangan waktu atau kesabaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil. Terutama jika tujuan kamu adalah membangun fisik yang lebih berotot.

Baca Juga:

Perempuan Vegetarian Lebih Berisiko Patah Tulang Pinggul

olahraga
Perhatikan gerakan yang benar selama melakukan olahraga di gym. (Unsplash/Luis Vidal)

Salah satu para peminat kebugaran, mengatakan bahwa metode latihan yang bisa kamu sebut time under tension mencatat bahwa memperlambat kecepatan latihan seperti jongkok atau ikal bisep adalah rahasia untuk membantu memperbesar otot dengan cepat.

Namun ada beberapa kesalahan lainnya yang mungkin tidak kamu sadari selama nge-gym. Kesalahan dalam olahraga ini yang membuat gagal membentuk otot.

Variasi

Otot kamu perlu variasi dalam bergerak selama latihan. Jika kamu hanya melakukan latihan dengan otot yang sama dan cara yang sama, pergerakan otot kamu akan terbatas itu-itu saja. Kondisi itu merupakan kesalahan membentuk otot selanjutnya. Kamu perlu ganti program latihan setiap 6-8 minggu sekali. Untuk lebih menantang diri kamu sendiri, pastikan kamu juga melatih bagian otot yang masih lemah.

Baca Juga:

Waspadai Gejala Intolerensi Gluten yang Ganggu Aktivitas

olahraga
Bukan hanya gerakan yang benar, namun asupan makanan harus diperhatikan pula. (Pexels/Victor Freitas)

Karbohidrat

Menurut Maria-Paula Carrill, ahli gizi dan pangan mengatakan bahwa hanya fokus pada asupan protein saja tidak akan membantu kamu membentuk otot. Jika kamu mengonsumsi protein berlebihan, ada kemungkinan besar kamu tidak akan mendapat asupan karbohidrat yang cukup.

Karbohidrat penting dalam memberi energi yang lebih banyak saat kamu olahraga dan untuk benar-benar membangun otot. Namun, tak hanya itu, karbohidrat juga membantu membangun kembali jaringan otot dalam waktu cepat yang merupakan bagian penting dari pertumbuhan otot.



Waktu

Secara keseluruhan, tidak ada jalan pintas untuk membangun otot. Jika kamu ingin membentuk otot, tentunya membutuhkan konsistensi, nutrisi yang tepat, dan mencoba menantang diri sendiri setiap latihan dengan melakukan sedikit lebih banyak atau mengangkat sedikit lebih berat. (Mrf)

Baca Juga:

5 Makanan untuk Meningkatkan Memori

#Olahraga #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Olahraga
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Namun, kerja sama tinggi yang ditunjukkan klub akan menjadi pertimbangan sehingga mereka tidak berharap terkena hukuman berupa sanksi olahraga.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer
Olahraga
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Tim Woodball Indonesia berhasil membawa pulang 4 emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Bela Negara Run 2025 sukses digelar. Acara ini menjadi ajang reuni alumni Universitas Pertahanan (Unhan RI).
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme
Indonesia
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Kejurnas Layangan Aduan 2025 kini resmi digelar. Nantinya, atlet akan menggunakan teknik, analisa, hingga stamina.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan