Subvarian COVID-19 Tidak Lagi Tunjukkan Gejala Khas

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 26 Agustus 2022
Subvarian COVID-19 Tidak Lagi Tunjukkan Gejala Khas

Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prasenohadi. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Penularan kasus COVID-19 di tanah air hingga kini masih terus terjadi. Pada Jumat (26/8), ada tambahan 4.549 kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prasenohadi menyatakan, subvarian baru COVID-19 semakin tidak menunjukkan kekhasan gejala saat menginfeksi seseorang.

“Awalnya itu bersarang di saluran pernapasan atas. Tapi kenyataannya, dengan perjalanan waktu, ternyata virus ini mampu mencapai organ-organ tertentu. Makanya kenapa sekarang gejalanya menjadi tidak khas,” kata Prasenohadi dalam talkshow Perkembangan Gejala pada Subvarian BA.5 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (26/8).

Baca Juga:

Data Terbaru, 4.549 Orang Terinfeksi COVID-19 pada Jumat (26/8)

Prasenohadi menuturkan pada mulanya, infeksi akibat COVID-19 menyerang saluran pernapasan bagian atas. Gejala yang diderita oleh pasien juga berupa batuk, pilek, demam seperti influenza atau ditambah dengan sesak bila bergejala sedang hingga berat.

Saat ini pada kasus varian Delta, gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita berupa sesak nafas. Sedangkan pada kasus varian Omicron, gejala yang paling banyak dirasakan adalah batuk.

Hal itu kemungkinan disebabkan karena antibodi yang meningkat karena tingginya cakupan vaksinasi atau Omicron yang lebih lemah dari keganasan Delta. Namun, seiring berjalannya waktu, ditemukan pula orang yang terpapar COVID-19 justru memiliki gejala seperti diare.

Prasenohadi menjelaskan, kekhasan yang semakin hilang itu disebabkan karena virus dapat menyebar ke sejumlah organ tubuh tertentu dan mengganggu fungsi organ berjalan dengan baik seperti biasa.

“Sering ditemukan orang dengan diare ternyata begitu diusap (swab), PCR positif dan dia keluhannya hanya diare atau pasien dengan kelelahan dan kesadaran menurun. Itu karena bisa menyerang otak, menyerang usus, ginjal dan sebagainya,” ucap dokter yang juga bekerja di RSUP Persahabatan itu, dikutip Antara.

Baca Juga:

Positivity Rate COVID-19 di Jakarta Capai 16,2 persen

Penyebab lainnya yakni ditemukan bahwa virus akan mengenai organ yang dianggapnya lemah, sehingga keluhan akan gejala yang dirasakan pasien sudah tidak dapat lagi dikatakan khas.

Dari beberapa pemeriksaan COVID-19 yang dirinya lakukan, ditemukan bahwa ada pasien yang telah dinyatakan negatif COVID-19 justru tiba-tiba mengalami gangguan ginjal atau jantung. Adapula pasien yang mengaku merasa lebih cepat lelah hingga mengalami gangguan pembekuan darah.

“Itu bisa berlangsung lama, beberapa pasien saya sudah lama menderita COVID-19. Kemudian sudah sembuh, PCR sudah negatif tapi naik tangga tidak mampu, berjalan jauh juga tidak mampu, karena terjadi pembekuan darah,” kata Prasenohadi.

Menurut Prasenohadi, meski pandemi kini didominasi oleh Omicron dengan varian BA.5, tidak menutup kemungkinan bila gejala yang dirasakan bisa sama seperti yang diakibatkan oleh varian Alfa atau Delta karena tergantung dari imunitas dan kondisi tubuh seseorang.

Oleh karenanya, sembari pemerintah dan para ahli terus melakukan kajian, dirinya berharap semua pihak bekerja sama menekan penularan COVID-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi yang disediakan.

“Penyakit ini baru dua tahun, kita tidak tahu lima atau 10 tahun ke depan. Jadi manusia masih mempelajari COVID- 19 ini, berbeda dengan kita belajar menangani TBC atau asma atau pasien lainnya yang kita sudah tahu obatnya. Ini masih berjalan, semuanya masih di awang-awang,” katanya. (*)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Nikotin Mampu Mengobati COVID-19

#COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan