Kesehatan

Studi Ungkap Hubungan Penting antara Tidur dan ADHD

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 19 Mei 2023
Studi Ungkap Hubungan Penting antara Tidur dan ADHD

Tidur bahkan lebih penting untuk anak-anak yang berjuang dengan ADHD. (Foto: Unsplash/Annie Spratt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIDUR sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, kesehatan, dan kesejahteraan. Namun, tidur bahkan lebih penting untuk anak-anak yang berjuang dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Pasalnya, kurang tidur dapat memicu peningkatan hiperaktifitas, impulsifitas, dan kesulitan berkonsentrasi, sehingga semakin sulit untuk mengelola gejala ADHD.

Menurut para ilmuwan, campuran faktor genetik dan lingkungan, termasuk polutan, tingkat neurotransmitter, dan bentuk otak, berkontribusi terhadap ADHD. Orang dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan perilaku mereka, yang akhinya dapat memengaruhi fungsi dan hubungan sehari-hari mereka.

Baca Juga:

Doodling Bantu Anak dengan ADHD Tetap Fokus

“Penelitian menunjukkan hubungan dua arah antara tidur dan ADHD. Ini berarti masalah tidur dapat memperburuk gejala ADHD dan sebaliknya. Masalah tidur terkait ADHD mungkin merupakan efek samping dari gangguan gairah, kewaspadaan, dan sirkuit regulasi di otak,” tulis Ugo Uche, Konselor Profesional Berlisensi yang mengkhususkan diri pada remaja dan dewasa muda pada laman Pyschology Today.

Masalah tidur mungkin muncul sebelum diagnosis ADHD. (Foto: Unsplash/Robo Wonderkind)

Kurang tidur dapat memperburuk beberapa gejala ADHD atau menirunya. Misalnya, ketika anak kurang tidur, mereka mungkin menjadi lebih hiperaktif, tetapi ketika orang dewasa yang kurang tidur, mereka mungkin merasa lebih lelah dan kekurangan energi.

Masalah tidur mungkin muncul sebelum diagnosis ADHD. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry meneliti hubungan antara masalah tidur pada anak usia dini dan diagnosis ADHD pada masa kanak-kanak selanjutnya. Para peneliti menganalisis data dari kelompok besar anak-anak, yang diikuti para peneliti sejak lahir hingga usia 10 tahun.

Baca Juga:

Hubungan ADHD, Screen Time, dan Penggunaan Gadget

Mereka menilai masalah tidur pada usia 18 bulan dan lima tahun menggunakan laporan orang tua dan aktigrafi (alat yang mengukur gerakan dan pola tidur). Mereka juga melihat gejala dan diagnosis ADHD pada anak usia tujuh dan sepuluh tahun menggunakan laporan orang tua dan guru serta tes standar.

Hasilnya menunjukkan bahwa masalah tidur pada anak usia dini dikaitkan dengan peningkatan risiko diagnosis ADHD. (Foto: Unsplash/Annie Spratt)


Hasilnya menunjukkan bahwa masalah tidur pada anak usia dini dikaitkan dengan peningkatan risiko diagnosis ADHD pada masa kanak-kanak selanjutnya. Secara khusus, anak-anak yang memiliki rutinitas tidur yang tidak teratur, durasi tidur malam yang pendek, dan sering terbangun di malam hari pada usia 18 bulan dan lima tahun lebih cenderung memiliki gejala dan diagnosis ADHD pada usia tujuh dan sepuluh tahun. Asosiasi ini tetap signifikan setelah mengendalikan faktor lain, seperti jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan mental ibu, dan paparan nikotin prenatal.

Para peneliti menyimpulkan bahwa masalah tidur pada anak usia dini dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan ADHD pada masa kanak-kanak selanjutnya. Studi ini menunjukkan bahwa identifikasi dini dan intervensi untuk masalah tidur dapat membantu mencegah atau mengurangi konsekuensi negatif dari ADHD pada perkembangan dan kesejahteraan anak.

Namun, tak perlu khawatir, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu anak dengan ADHD yang memiliki kesulitan tidur. Langkah yang bisa dicoba antara lain: menciptakan rutinitas waktu tidur dan bangun yang teratur, memastikan anak cukup berolahraga, mengurangi aktivitas yang membutuhkan terlalu banyak fokus, serta menghindari konsumsi makanan berat mendekati waktu tidur. (dsh)

Baca Juga:

Digital Parenting, Mengupas Metode Didik Orang Tua di Era Kekinian

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan