Doodling Bantu Anak dengan ADHD Tetap Fokus


Doodling atau mencoret-coret kertas dapat membantu anak-anak dengan kondisi ADHD tetap fokus. (Foto: Unsplash/Freestocks)
ANAK-anak dengan gangguan pemusatan perhatian atau ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder) seringkali mengalami kesulitan dalam menjaga fokus. Mereka mengalaminya kala belajar atau mengerjakan tugas yang butuh perhatian yang intens.
Namun, rupanya, sebuah aktivitas sederhana seperti doodling atau mencoret-coret kertas dapat membantu anak-anak dengan kondisi ini untuk tetap fokus dan terlibat aktif dalam aktivitas yang mereka lakukan.
Dalam bukunya, ADHD and Education, Dr. Sydney Zentall menunjukkan bahwa ketika anak-anak dengan ADHD merasa bosan, perjuangan mereka untuk memperhatikan menjadi lebih besar.
Menariknya, dia menemukan bahwa ketika anak-anak dengan ADHD melakukan tugas yang tidak dipikirkan (misalnya, mencoret-coret) sambil mengerjakan tugas utama, mereka akan menjadi lebih fokus pada tugas utama.
Jadi, kegiatan corat-coret sebenarnya bisa membantu anak dengan ADHD untuk lebih memperhatikan sesuatu.
Baca juga:

Selain itu, menurut Kristin Wilcox Ph.D., seorang ahli farmakologi perilaku, kegiatan corat-coret juga dapat meningkatkan daya ingat yang akan amat bermanfaat bagi anak-anak dengan ADHD yang memiliki gangguan memori kerja.
“Ini disebabkan oleh adanya tingkat zat kimia yang tidak normal di otak yang disebut dopamin. Dopamin dianggap berkontribusi pada gejala ADHD. Tindakan dopamin di otak dapat memengaruhi perhatian dan terlibat dalam perilaku mencari hal baru,” tulis seperti dikutip Psychology Today.
Di sisi lain, corat-coret melibatkan pergerakan tangan seorang anak secara fisik untuk membuat desain di atas kertas.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik, bahkan gerakan kecil seperti mencoret-coret, dapat meningkatkan fokus pada anak-anak penderita ADHD.
Baca juga:

Mencoret-coret memengaruhi kadar dopamin di area otak tertentu, serupa dengan efek yang diberikan oleh obat perangsang.
Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa kegiatan mewarnai, mencorat-coret, dan menggambar bebas dapat mengaktifkan korteks prefrontal, area otak kaya dopamin yang dipengaruhi oleh ADHD, dan seni menunjukkan efek positif pada peserta penelitian.
Selain itu, membuat karya seni juga dapat menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon yang terlibat dalam respons stres.
Jadi, meskipun tampaknya anak-anak dengan ADHD melamun ketika mereka mencorat-coret, mereka sebenarnya memperhatikan, meningkatkan fungsi memori, dan tetap tenang sambil mengekspresikan kreativitas mereka. (dsh)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
