Strategi Sektor Sumber Daya Energi Hadapi Pandemi COVID-19 Berkepanjangan


Ilustrasi - PT Bintan Alumina Indonesia membangun pelabuhan di lokasi pembangunan 'smelter' di Galang Batang, Bintan, Kepri. (Nikolas Panama)
MerahPutih.com - Penyebaran COVID-19 yang masih terjadi hingga kini dapat berpengaruh terhadap sektor sumber daya energi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melihat, ada gejala penurunan harga komoditas mineral dan batu bara.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif menyampaikan hal tersebut saat berdialog melalui ruang digital pada Selasa (23/6). Di tengah pandemi yang dapat berlangsung lama ini, ia berpesan untuk tetap aman COVID-19 dan produktif. Aman berarti wajib menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan tanpa celah penularan.
Baca Juga:
Jokowi Diminta Waspadai Menteri ESDM 'Titipan' Kartel Minyak dan Mafia Migas
“Kemudian yang kedua, dalam implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19, agar tidak melakukan pemutusan hubungan kerja pada pekerja tambang,” kata Irwandy.
Ia juga menyampaikan untuk mengalokasikan sumber daya dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 secara optimal.
Melalui upaya mitigasi yang baik, produksi diharapkan dapat dipertahankan atau ditingkatkan.
“Jadi pengamanan terhadap COVID-19 ini menjadi yang paling utama. Oleh karena itu, beberapa langkah yang dilakukan selain berpijak kepada kebijakan nasional juga pada kebijakan yang muncul dari Kementerian ESDM, khususnya di Dirjen Mineral, terutama pertambangan, mineral dan batu bara,” ucapnya.

Irwandy mengatakan bahwa upaya pencegahan dapat berupa peningkatan kewaspadaan, kesiapsiagaan secara konkret, pengalokasian sumber daya seperti anggaran, tenaga medis serta sarana pencegahan.
Sedangkan pelaku usaha, Katamsi Ginano menyampaikan bahwa unit usahanya sangat ketat menerapkan upaya-upaya terkait dengan kesehatan, keamanan dan lingkungan kerja. Pandemi COVID-19 tidak terlalu signifikan berdampak pada usahanya.
“Tanpa COVID-19 pun ketiga aspek ini sangat dijaga di tambang, standarnya sangat tinggi,” ujar Katamsi selaku General Manager External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk melalui ruang digital.
Hal senada diucapkan Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo, ”Saya sepakat dengan Pak Katamsi tadi bahwa sebelum COVID-19 pun sektor pertambangan ini, terutama di hulu itu sudah prosedur keamanan yang sangat ketat.”
Baca Juga:
“Nah, jadi tidak diragukan lagi bahwa mereka sudah punya prosedur keamanan yang ketat. Hanya yang perlu mungkin ditambahkan adalah tentu ada protokol individual,” tambah Arif.
Sementara itu, Prof Irwandy menyatakan bahwa strategi pihaknya melihat pada kebijakan makro dari pemerintah. Menurutnya, sejak pandemi COVID-19 ini sampai dengan bulan April itu pengaruhnya belum begitu terasa, baik terhadap produksi dan penerimaan negara.
Namun, ia menyampaikan bahwa pada April hingga akhir tahun perlu diperhitungkan dampaknya. Irwandy berharap pandemi dapat selesai sehingga stabilitas sektor energi di dalam dan luar negeri dapat terjaga. (Pon)
Baca Juga:
DPR, Mendes, dan Mentri ESDM Raih Penghargaan Indonesia Digital Initiative Awards (IDIA) 2019
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Bulan Ini Berencana Lelang 7 Blok Migas Baru

5 Nama Calon Dirjen Migas Dibuka ke Publik, Ini Jabatan Mereka Sekarang di ESDM

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Penyaluran BBM Tepat Sasaran Terbentuk, 3 Opsi dari Timsus Mulai Dipertimbangkan

5 Tugas Ditjen Gakkum, Direktorat Baru di ESDM Merujuk Perpres Prabowo

Bareskrim Polri Geledah Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Sejumlah Barang Bukti Disita

Kementerian ESDM-Kemendikbudristek Kembangkan Modul Pelatihan Konversi Motor Listrik

Kementerian ESDM Ungkap Alasan Diterapkannya Kebijakan Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP

Syarat Penerima Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Disalurkan Tahun Ini

Hari Ini, Dewas KPK Gelar Sidang Etik Johanis Tanak Terkait Chat dengan Dirjen Minerba
