Sri Sultan Wacanakan Lockdown Total Yogyakarta


Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X. Foto: Humas Pemda DIY
MerahPutih.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X mewacanakan pemberlakuan lockdown total di wilayah DIY. Wacana ini keluar lantaran kasus COVID-19 sepekan terakhir terus meroket dan sulit dikendalikan.
Raja Yogyakarta ini memaparkan pihaknya sudah melakukan segala cara untuk menekan laju penambahan COVID-19. Mulai dari menutup total RT/RW hingga pembatasan kegiatan skala mikro. Namun penambahan kasus Corona di wilayah Yogyakarta terus meningkat tak terkendali.
Baca Juga
“Kontrol di RT/RW, kalau gagal, arep ngopo meneh (mau apa lagi). Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara ya lockdown, totally," tegas Sri Sultan di Kantor Kepatihan DIY, Jumat (18/0).
Ia memaparkan penambahan kasus COVID-19 seusai Lebaran terus meningkat drastis. Ditambah lagi mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Hal ini menyebabkan keterisian bed RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) meningkat tajam.
“(BOR) Kita kemarin 36 sekian persen, sekarang sudah 75 persen hanya dalam waktu satu minggu. Di atas 500 (penambahan kasus cCOVID-19) terus begini kan tidak mungkin. Lama-lama habis” ungkap Sultan.

Pemerintah, lanjutnya sulit untuk mengontrol jika kalau masyarakat tidak mampu mendisiplinkan diri. Menurut Sri Sultan, kunci utama untuk meminimalisir penambahan kasus adalah kesadaran masyarakat sebagai subjek.
“Ya memang kita harus punya kemampuan mendisiplinkan diri, kalau nggak ya selamanya akan begini terus,” urai Sri Sultan.
Namun, ia tak mau gegabah memberlakukan lockdown. Dalam waktu dekat dirinya akan melakukan rapat kordinasi untuk meminta masukan dan solusi.
Di sisi lain, Sri Sultan HB X juga akan berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk menyediakan tempat karantina di tingkat mikro.
“Karantina pun harus diperketat, kalau tidak ada toilet (lebih dari satu), tidak boleh karantina di rumah. Harus di tempat yang kita sediakan. Kalau nggak punya toilet sendiri, ke tetangga ya bisa kena. Sekarang mereka mau disiplin nggak, kalau nggak ya lockdown saja, nggak ada pilihan,” tutup dia.
Data Penambahan kasus COVID-19 pada 17 Juni berjunlah 595 orang. Total kumulatif pasien Corona adalah 50.746 orang. Total yang sembuh 270 orang. Tingkat kesembuhan mencapai 88,37 persen. Sementara yang meninggal dunia 18 orang. Tingkat kematian 2,62 persen. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga
Kereta Api Baru Cilacap-Yogyakarta Dioperasikan Mulai 2 Juli
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
