Sri Sultan Dorong RS Tambah Jumlah Tempat Tidur Isolasi hingga 40 Persen
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Foto: MP/Humas Pemprov DIY)
MerahPutih.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan terus berupaya menambah kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien COVID-19.
Sri Sultan mendorong seluruh RS rujukan COVID-19 menambah jumlah bed hingga 40 persen dari total jumlah yang tersedia saat ini.
"Kami juga berikan dorongan RS rujukan COVID-19 lain untuk menambah jumlah bed isolasi sehingga mencapai persentase 30-40 persen," kata Sri Sultan melalui keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (9/7).
Selain itu, Sultan juga mengatakan, pihaknya secara bertahap terus menambah fasilitas isolasi mandiri atau selter untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Ingatkan Warganya Lakukan Isolasi Mandiri Jika Positif COVID-19
"Selter yang disediakan Pemda DIY jumlahnya ada 59, dengan total daya tampung sebanyak 856 orang," kata dia.
Hal tersebut sesuai arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya meminta agar pasien positif COVID-19 yang tidak memiliki gejala sesak napas, saturasi di atas 95 persen, dan tidak memiliki komorbid cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau selter yang tersedia di wilayah masing-masing.
Cara itu diharapkan mampu menurunkan tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan COVID-19 DIY, sehingga tempat tidur dapat dimanfaatkan lebih optimal bagi pasien dengan kondisi gejala sedang/berat dan kritis.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, pihaknya memprioritaskan penambahan tempat tidur di ICU COVID-19 di masing-masing RS terlebih dulu karena pasien dengan sakit berat harus segera diberikan penanganan.
"Keputusannya yang akan dilakukan se-Jawa dan Bali adalah penambahan konversi dari bed non-COVID-19 menjadi bed COVID-19 dan ICU non-COVID-19 menjadi ICU COVID-19," kata dia.
Ia menambahkan, selama pelaksanaan PPKM Darurat DIY, per Kamis (8/7), posisi kabupaten dan kota di adalah empat wilayah berada di zona merah dan satu wilayah di zona hitam.
"Hanya sampai dengan hari kemarin, yang hitam di Kota (Yogyakarta), saat ini yang hitam di Kulon Progo. Saya kira, upaya kota melakukan penyekatan dan pembatasan mobilitas sudah cukup berhasil, sedangkan Kabupaten Kulon Progo, ternyata pengurangan mobilitas orangnya justru terbalik, ini menjadi perhatian kita sekalian," kata dia.
Berdasarkan data Pemda DIY pada Kamis (8/7) total tempat tidur khusus isolasi kritikal di DIY yang tersedia 140 unit, kini terpakai 112 unit (BOR 80 persen), sedangkan tempat tidur non-kritikal yang tersedia 1.333 telah terpakai 1.254 unit (BOR 94,07 persen.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates Lies Indriyati mengaku kesulitan menyediakan ruang isolasi atau bangsal isolasi pasien terkonfirmasi. Pihaknya terkendala pemenang lelang mengundurkan diri.
Lie mengatakan, sedianya RSUD Wates akan menambah 50 tempat tidur. Sebanyak 34 tempat tidur di antaranya sudah selesai lelang sejak Senin (5/7), dan 16 lainnya menyusul karena menunggu izin penggunaan anggaran Badan Layanan Unit Daerah (BLUD).
"Untuk 34 tempat tidur diupayakan dalam dua minggu terakhir karena harus lelang terlebih dahulu, setelah mendapat pemenang lelang, pihak ketiga tersebut mengundurkan diri dengan alasan masih mengerjakan pengerjaan ruang isolasi pasien terkonfirmasi COVID-19 di rumah sakit lain. Sehingga, saat ini, kami berupaya mencari cara lain supaya penambahan tempat tidur basi pasien COVID-19 segera terealisasi," kata Lies.
Baca Juga:
Bandung Kekurangan Ruang Isolasi, Ruang Kelas Pun Jadi Tempat Isoman
Saat ini, di RSUD Wates sudah ada 30 tempat tidur untuk isolasi pasien terkonfirmasi COVID-19, namun selalu dalam kondisi penuh seiring peningkatan kasus COVID-19.
"Semoga pertengahan Juli ini, bisa segera terwujud, sehingga tidak ada lagi antrean pasien terkonfirmasi COVID-19 di ruang IGD. Bagi sudah bergerak cepat untuk penyediaan tempat tidur pasien COVID-19, namun ada kendala sumber daya manusia," katanya. (Teresa Ika/Yogyarta)
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Terus Naik, Solo Bikin 8 Tempat Isolasi Terpusat
Bagikan
Berita Terkait
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY