Bandung Kekurangan Ruang Isolasi, Ruang Kelas Pun Jadi Tempat Isoman


Peninjauan ruang isoman di Di RW 09 Kelurahan Sukaraja, Kota Bandung. (Foto: MP/Humas Bandung)
MerahPutih.com - Pasien COVID-19 masih memenuhi kapasitas rumah sakit di Kota Bandung. Ruang-ruang isolasi mandiri (isoman) sangat diperlukan untuk mengatasi luberan pasien.
Di RW 09, Kelurahan Sukaraja, Kota Bandung, aparatur kewilayahan setempat berinovasi menyulap sekolah menjadi ruang isoasi mandiri.
Ketua RW 09 Nugraha mengatakan, jumlah kasus terkonfirmasi di wilayah RW-nya sebanyak 42 orang, dan RT 04 merupakan yang terbanyak sekitar 18 orang. "Kalau rumah yang dijadikan tempat isoman ada 9 termasuk yang satu sekolah," katanya, Selasa (6/7).
Baca Juga:
Kejar Target 50 Ribu Suntikan Per Hari, Pemkot Bandung Latih 1.000 Tenaga Vaksinasi
Menurut Nugraha, pemilihan ruangan di sekolah yang ada di lokasi tersebut karena rumah tinggalnya tidak layak, dan ada tiga anggota keluarga lainnya. Sedangkan rumah singgah sudah penuh.
"Kita meminta isoman di rumah singgah, ternyata penuh, waiting list. Akhirnya kita koordinasi dengan pihak sekolah, dengan rasa kemanusiaan mereka memberikan satu ruangan untuk dijadikan tempat isoman," katanya.
"Untuk yang isoman di sini, OTG dan gejala ringan. Setiap ada orang yang terkena akan lapor ke puskesmas. Nanti akan dipantau oleh puskesmas dan tracing juga," lanjutnya.
Kepala UPT Puskesmas Sukaraja Dwi Mudji Astuti mengaku menerima laporan ada yang positif melalui hotline. Pihaknya lalu menanyakan terlebih dahulu kondisi yang bersangkutan.
"Nanti ditanyakan apakah di rumah layak untuk isolasi atau tidak. Jadi kita dipantau dari jauh dan minta bantuan dari RT/RW untuk melihat kondisinya," katanya.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengapresiasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di RW 09 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo.
Tak hanya ketua RT dan RW memahami pelaksanaan PPKM Darurat, tetapi warganya juga kompak.
"Masyarakat di sini bisa kompak tidak ada yang arogan. Warga paham jika di waktu tertentu tidak boleh lagi beraktivitas keluar kecuali urgent," katanya usai memantau pelaksanaan PPKM Darurat di kawasan tersebut.
"Dan mereka pun kompak saat ini, karena sedang melakukan PPKM Darurat, tidak dulu memberikan ruang kepada masyarakat di luar warga di sini, untuk masuk ke wilayah ini. Ternyata dengan pemahaman yang luar biasa dari pengurus, ini bisa dipahami oleh masyarakat," lanjutnya.
Menurutnya, penanganan warga terkonfirmasi COVID-19 pun sudah baik. Untuk OTG atau gejala ringan tidak menuju ke rumah sakit, karena BOR saat ini sedang tinggi di angka 92,83.
Baca Juga:
Tahun Ajaran Baru, Pemkot Bandung Putuskan Kembali Sekolah Daring
Di wilayah tersebut, Ema pun sempat melihat beberapa rumah yang ditandai bahwa di dalamnya sedang ada yang isolasi mandiri. Serta satu sekolah yang satu ruangannya dipakai sebagai tempat isolasi.
Menurut Ema, untuk warga yang tidak memiliki tempat yang layak untuk isolasi mandiri memang harus dicarikan alternatif.
"Kalau memang ini sulit sekali, saya mintakan Ibu Kepala Puskesmas berkoordinasi untuk memanfaatkan hotel yang kita siapkan. Mungkin masih ada 1-2 kamar yang bisa dimanfaatkan. Di sana difasilitasi, makan 3 kali kontrol dokternya, kemudian juga ruangannya jelas terstandardisasi itu relatif jauh lebih baik," ungkapnya.
Ema menegaskan, COVID-19 itu bukan aib. Justru saat diketahui, akan muncul kepedulian warga.
"Dengan semangat gotong royong ini luar biasa, apalagi tadi Pak Camat terus menggerakkan Bu Lurah, bagi masyarakat yang ekonomi lebih, terus diajak untuk berempati. Tadi alhamdulillah ada bantuan 50 kilogram beras untuk sekitar 40 orang warga masyarakat di sini yang sedang terkonfirmasi COVID-19 dan itu secara umum adalah OTG dan gejala ringan," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Nomor Telepon Layanan COVID-19 di Kota Bandung, Termasuk Hotline Puskesmas
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
