Sosok Kapolda Kalsel yang Disorot usai Gaya Hidup Mewah Anaknya Dirujak Netizen

Soffi AmiraSoffi Amira - Jumat, 28 Februari 2025
Sosok Kapolda Kalsel yang Disorot usai Gaya Hidup Mewah Anaknya Dirujak Netizen

Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Rosyanto Yudha Hermawan (tengah). Foto: Dok/Humas Polri

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Sosok Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, menjadi perbincangan hangat di media sosial X.

Sorotan ini bermula ketika putranya, Ghazyendha Aditya Pratama, memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sang ayah melalui iklan berbayar.

Hal tersebut memicu berbagai reaksi di tengah kebijakan efisiensi yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Tindakan tersebut menuai kontroversi dan kritik dari masyarakat, yang menyoroti penggunaan iklan berbayar dalam situasi ekonomi saat ini.

Apalagi, gaya hidup sang enak yang disebut suka memamerkan barang mewah. Rosyanto lahir pada 26 Februari 1970 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1992.

Baca juga:

Sosok Ghazyendha Aditya Pratama, Anak Kapolda Kalsel yang Dianggap Flexing Hidup Mewah

Sepanjang kariernya, ia dikenal memiliki keahlian di bidang reserse, yang membawanya menduduki berbagai posisi strategis dalam kepolisian.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, ia melanjutkan studinya di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lemdiklat Polri dan lulus pada tahun 2017.

Ia mengawali kariernya sebagai Kasat I Ditreskrim di Polda Gorontalo. Kemudian, pada 2011, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolres Kotabaru.

Kariernya terus berkembang, hingga pada 2013 ia mendapat amanah sebagai Kabidpropam Polda Kalsel. Tak berhenti di situ, ia dipercaya menjadi Dirreskrimsus Polda Kaltim.

Baca juga:

Pangdam dan Kapolda Sepakat Tindak Anak Buahnya yang Terlibat Bentrok TNI-Polri di Mapolres Tarakan

Pengalamannya dalam bidang reserse semakin matang ketika pada 2017, ia diangkat sebagai Wakapolda Sulawesi Tenggara.

Dua tahun kemudian, pada 2019, ia menjabat sebagai Wadirtipidkor Bareskrim Polri, memperluas cakupan tugasnya dalam bidang tindak pidana korupsi.

Lalu, 2020 menjadi titik penting dalam kariernya, di mana ia menduduki jabatan sebagai Auditor Kepolisian Madya Tk. I Itwasum Polri. Tahun-tahun berikutnya, Rosyanto terus menanjaki kariernya di bidang kepolisian.

Pada 2020, ia menjabat sebagai Auditor Kepolisian Madya Tk. I Itwasum Polri. Di tahun yang sama, ia kemudian menjadi Irbidjemenlog Itwil V Itwasum Polri.

Lalu, di 2023 ia menjabat sebagai Wakapolda Kalimantan Selatan, dan mulai dari 2024 hingga saat ini, Rosyanto masih menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan. (knu)

#Flexing #Kapolda #Kalsel #Polisi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Sebelumnya, Pada Rabu (3/9), Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan kepada Kompol Kosmas
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa sampai saat ini tercatat ada sepuluh orang yang meninggal dalam aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan di berbagai daerah untuk memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
YLBHI juga mengecam pembatasan akses informasi dengan melarang media meliput dan mematikan konten live di platform seperti TikTok.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan