Soroti Usia Terduga Teroris di Malang, Ketua DPR: Anak Muda Jadi Sasaran Empuk


Ketua DPR Puan Maharani. (Dok. Media DPR)
MerahPutih.com - Densus 88 Antiteror Polri baru saja menangkap pelaku pidana terorisme berinisial HOK (19) di Malang. Dia diduga hendak melakukan aksi bom bunuh diri di tempat ibadah.
Ketua DPR Puan Maharani menyoroti usia terduga teroris itu yang masih muda. Puan mengungkapan, terlibatnya anak muda dalam teroris menjadi fenomena memprihatinkan yang perlu menjadi perhatian.
Pasalnya, kata Ketua DPP PDI-P ini, anak muda kerap menjadi sasaran cuci otak seiring dengan masa pencarian jati diri dan keinginan untuk merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar.
"Anak muda menjadi sasaran empuk untuk dipengaruhi karena mereka sedang berada di masa pencarian jati diri," jelas Puan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/8).
Melihat hal tersebut, Puan meminta adanya pendekatan komperhensif dari pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengantisipasi pelibatan generasi muda dalam kelompok teroris.
Baca juga:
Remaja Terduga Teroris Hendak Lakukan Bom Bunuh Diri di Rumah Ibadah
DPR pun disebut akan mendukung melalui program legislasi, pengawasan, dan fungsi dewan lainnya.
"Ini menjadi tugas kita bersama. Termasuk kerja sama dari berbagai elemen masyarakat menjaga anak-anak agar tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif seperti ini,” papar mantan Menko PMK tersebut.
Puan juga menegaskan pentingnya sosialisasi dan edukasi bagi anak-anak dan orang tua untuk menghindari dari jerat kelompok teroris. Peran orang tua menjadi penting dalam fungsi pengawasan agar anak-anak Indonesia terselamatkan dari aksi-aksi ekstrem.
"Orang tua dan keluarga menjadi garda terdepan untuk mengawaai anak-anak calon pemimpin bangsa ini. Arahkan pada aktivitas dan kegiatan positif,” imbau Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini pun mengatakan pendidikan, pengawasan, pemberdayaan, dan kerja sama internasional bisa menjadi langkah strategis untuk melindungi generasi muda dari pengaruh ideologi ekstrem. Terutama, menurut Puan, di era digitalisasi saat ini.
Baca juga:
"Pemerintah perlu menerapkan program deradikalisasi yang efektif untuk anak muda yang sudah terpapar ideologi ekstrem,” sebut mantan Menko PMK itu.
Program-program tersebut dinilai harus mencakup konseling, pelatihan keterampilan, dan reintegrasi sosial. Selain itu, edukasi tentang bahaya ideologi ekstem juga dinilai harus semakin dimasifkan.
“Diperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa,” tutup Puan
Seperti diketahui, Densus 88 melakukan penangkapan kepada tiga orang, salah satu diantaranya berinisial HOK yang masih berusia 19 tahun. HOK disinyalir merupakan simpatisan dari kelompok teroris Daulah Islamiyah yang berafiliasi dengan organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Pada saat ditangkap, HOK berencana untuk melakukan aksi bom bunuh diri yang meyasar tempat ibadah. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Puan Pastikan Transformasi DPR, Janji Lebih Transparan dan Aspiratif

Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

Puan Kembali Minta Maaf Atas Kinerja DPR, Rencana Kumpulkan Tokoh Buat Evaluasi

Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas

Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ketua DPR: Insiden Memilukan

Soal Wacana Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK, Puan: Pemerintah Harus Adil dan Transparan

Alasan Prabowo Beri Tanda Kehormatan kepada 4 Tokoh Pimpinan Parlemen

Puan Maharani Sentil Anggota DPR Soal Makanan Mubazir

Prabowo Pasang Target Ambisius 5,4 Persen, Puan Maharani Buka-bukaan Soal Langkah DPR Bahas APBN 2026
