Solusi Jokowi Hadapi Gejolak Ekonomi Global

MerahPutih.com - Tekanan ekonomi global yang terjadi mesti dihadapi Indonesia dengan memperkuat perekonomian dalam negeri. Apalagi, kondisi ekonomi dunia tengah bergejolak akibat inflasi, kelangkaan energi dan juga kelangkaan pangan.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo menuntut kesiapan Indonesia membangun kekuatan nasional. Caranya, dengan membeli produk dalam negeri, khususnya produk-produk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).

Baca Juga:

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Minyak Goreng

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi global tahun ini melambat turun menjadi 3,6 persen dari prediksi sebelumya 4,4 persen. Kondisi global itu, lanjut dia, berdampak pada perekonomian di dalam negeri, sehingga Indonesia harus terus berbenah diri membangun kekuatan nasional.

"Salah satu strategi adalah membelanjakan uang, baik APBN, swasta maupun masyarakat untuk membeli produk kita sendiri, membeli produk dalam negeri,” kata Jokowi saat meresmikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBBI) Bangka Belitung 2022 secara daring, Jumat (20/5).

Presiden memaparkan potensi belanja barang dan jasa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sangat besar mencapai Rp 1.062 triliun di tahun 2022.

Untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp 526 triliun dan belanja pemerintah daerah sebesar Rp 535 triliun, sedangkan belanja barang dan jasa di BUMN setiap tahunnya sekitar Rp 420 triliun.

Baca Juga:

Indonesia Ingin Contoh India Lindungi UMKM di Bisnis Digital

Lebih jauh, Jokowi sudah memerintahkan, minimal 40 persen dari belanja pusat dan daerah serta belanja BUMN harus dialokasikan untuk membeli produk lokal dalam negeri. "Terutama produk UMKM,” tegas mantan Gubernur DKI itu.

Tak hanya itu, Presiden kembali mengingatkan peningkatan pemasaran juga dibarengi dengan peningkatan kualitas produk dan pelayanan. "Produk lokal kita juga bukan hanya barang, tetapi ada objek wisata. Kita juga harus bangga berwisata di Indonesia , baik wisata alam maupun budaya,” tutup Jokowi. (Knu)

Baca Juga:

Menkominfo Dorong Kolaborasi Percepatan Transformasi Digital UMKM di 13 Kawasan Prioritas