'Social Distancing' dan 'Physical Distancing', Apa Bedanya?


Physical distancing bukan 'hati' yang berjarak (Foto: Pexels/cottonbro)
SEJAK status COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi, istilah social distancing mungkin sering kita dengar. Praktik menjaga jarak sosil tersebut mulai diterapkan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Bersamaan dengan social distancing, imbauan untuk selalu menjaga kebersihan dan menghindari tempat keramaian juga digencarkan.
Baca juga:
Cara Unik Negara Paling Bahagia Di Dunia Tangani Virus Corona
Melansir laman Hipwee, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ingin meluruskan penggunaan istilah social distancing. Dr. Maria van Kerkhove, peneliti WHO lebih memilih menggunakan istilah physical distancing. Dalam hal ini kita memang harus menjaga jarak fisik, tetapi bukan berarti harus menjauhkan diri secara sosial dan bahkan berperilaku rasis.
Sedangkan, menurut laman Rappler, di Filipina ada beberapa instansi pemerintah yang mulai menggunakan istilah physical distancing. Seperti di zona ekonomi Filipina dalam pedoman untuk pekerja yang dikeluarkan pada 20 Maret 2020.
Pandemi Corona yang terjadi di seluruh dunia memengaruhi setidaknya 169 negara, dan lebih dari 300 ribu kasus. Serta 12 ribu kematian per Minggu (22/3). Terkait social distancing dan physical distancing, ada dua poin nih yang harus kamu ketahui!
Jaga Jarak Fisik bukan Hati

Agar masyarakat dunia tidak salah paham atas imbauan untuk 'jaga jarak', WHO lebih memilih untuk menggunakan istilah physical distancing ketimbang social distancing. Jarak Fisik saja yang harus dijaga, bukan kemanusiaan.
Menurut WHO, ini harus diperhatikan demi menjaga kesehatan mental semua orang. Dr. Maria van Kerkhove juga mengatakan inilah saatnya memaksimalkan kemajuan teknologi agar tetap bisa terhubung dan berinteraksi. Meskipun, sementara waktu tak bisa bertatap muka.
Baca juga:
Pentingnya Cuci Tangan, Liam Gallagher Ubah Lirik Tiga Lagu Oasis
Metode Mengurangi Penyebaran COVID-19

Jaga jarak fisik juga enggak selamanya, praktik ini penting untuk memperlambat penyebaran virus Corona. Cara ini juga ditujukan untuk membantu mengurangi jumlah pasien Corona, supaya sistem pelayanan kesehatan di suatu negara tidak kewalahan.
Jadi, jangan ngeyel dulu deh. Coba untuk mematuhi imbauan yang diberikan oleh pemerintah, enggak ada salahnya kamu menjaga jarak dulu dan tetap di rumah, agar memperlambat dan meminimalisir penyebaran COVID-19.
Apresiasi terbesar patut diberikan untuk kinerja para dokter dan perawat yang berjuang di garis terdepan melawan pandemi Corona. Peran kita sebagai masyarakat juga tak kalah penting dalam memerangi COVID-19.
Bukan lagi saatnya mengatakan bahwa pandemi tak akan berpengaruh, atau membandingkan negara Indonesia dengan Italia. Sekarang saatnya semua orang berkontribusi dalam perang melawan COVID-19. Jaga jarak namun dekatkan hati dan pikiran, bersama kita bisa menghadapi pandemi Corona. (Bfm)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Kaspersky Blokir Lebih 36 Juta Ancaman Siber Lokal di Indonesia

DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19

IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV

Kasus HMPV Masuk ke Indonesia, Menkes Imbau Tak Usah Panik

Hadapi Ancaman Virus HMPV di Indonesia, Menkes: Tetap Tenang dan Waspada

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

HMPV Merebak dan Jadi Perhatian Serius di China, Kemenkes Bagikan Langkah Preventif

Waspada! Skema Penipuan Baru Sasar Bisnis di Media Sosial

Anggota DPR Minta Pemerintah Waspada Masuknya Virus Nipah
