Soal Penembakan Aparat di Way Kanan Lampung, Legislator NasDem: Bukan Hanya Luka bagi Kepolisian
Jenazah Polisi Korban Penembakan di Lampung. (Foto: dok. polsek Negara Batin)
MerahPutih.com - Tiga anggota Kepolisian di Way Kanan, Lampung tewas tertembak oleh diduga oknum TNI. Insiden nahas ini terjadi ketika Anggota Polri tersebut menggerebek aktivitas judi sabung ayam.
Merespons hal ini, Anggota Komisi III DPR RI Lola Nelria Oktavia menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya tiga anggota Polri dalam insiden tragis tersebut.
“Ini bukan hanya luka bagi institusi kepolisian, tetapi juga luka bagi kita semua sebagai bangsa. Tentu ini menjadi catatan serius bagi kami di Komisi III DPR RI,” ujar Lola kepada wartawan, Rabu (19/3).
Lola menambahkan, insiden ini menunjukkan bahwa praktik judi sabung ayam yang selama ini dianggap sepele, ternyata bisa menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan nyawa aparat di lapangan.
“Lebih menyedihkan lagi jika keterlibatan oknum aparat dalam lingkaran aktivitas ilegal semacam ini benar adanya. Ini mencerminkan adanya penyakit di dalam sistem yang harus segera disembuhkan,” tuturnya.
Baca juga:
Pengakuan Terduga Pelaku Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung
Legislator NasDem ini melanjutkan, jika benar pelaku penembakan adalah oknum anggota TNI, hal itu menjadi perhatian besar.
“Kami mendukung proses hukum yang tegas, transparan, dan tanpa pandang bulu. TNI dan Polri adalah dua institusi penting penjaga negara. Maka tindakan seperti ini sangat mencederai semangat sinergitas antar-institusi,” bebernya.
Sedangkan terkait keluarga korban, Lola menegaskan, negara tidak boleh abai. Komisi III akan memastikan agar keluarga ketiga anggota Polri tersebut mendapatkan perhatian, santunan, dan pendampingan yang layak.
“Ini adalah bentuk penghargaan atas pengabdian para anggota yang gugur dalam tugas,” terang Lola.
Bagaimana dengan situasi pascainsiden di Way Kanan? Lola berharap aparat segera meredam ketegangan dan memastikan situasi tetap kondusif. Masyarakat tidak boleh menjadi korban dari konflik antarlembaga.
DPR juga akan mendorong evaluasi menyeluruh, termasuk perbaikan sistem koordinasi dan SOP penindakan di lapangan.
“Kejadian ini harus jadi momentum perbaikan serius. Tidak boleh ada lagi aparat yang gugur karena lemahnya sistem dan buruknya pengawasan. Ini bukan hanya tentang siapa yang salah, tapi bagaimana kita semua berbenah,” pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Sentil Kemenhut Soal Loyonya Penegakan Hukum Kehutanan, Taubat Ekologi Bisa Jadi Solusi
Pemerintah Didesak Bentuk BRR Ad Hoc untuk Pemulihan Cepat Pasca Bencana Sumatera
DPR Serukan 'Taubat Ekologi' ke Menhut Raja Juli Sebagai Refleksi Kerusakan Lingkungan
DPR Minta Bapeten Berada Langsung di Bawah KLH untuk Perkuat Pengawasan Bahan Radioaktif
Pemulihan Infrastruktur Dasar Jadi Penentu Keselamatan Warga Terdampak Bencana Sumatra
Dana 'On Call' Rp 4 Triliun untuk Bencana di Sumatra Sudah Menanti, DPR Desak Pemerintah Gunakan Anggaran Darurat
Gas Elpiji Langka Hingga Dapur Umum Bencana 'Mati Suri' di Aceh, Pertamina Diminta 'Gercep' Lewat Udara
Dokumen Hilang Saat Bencana Aceh-Sumut, Imigrasi Diminta Bebaskan Syarat dan Biaya Penerbitan Kembali Paspor
Setop Narasi Cuaca Ekstrem! DPR Tegaskan Bencana di Sumatera Buntut Kasus Perusakan Hutan Massif
Pemerintah Didesak Segera Setop Izin Alih Fungsi Usai Bencana Hidrometeorologi di Sumatera