Siasat Ramah Tamah Lebaran Menjebak Pangeran Diponegoro (2)

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 23 Mei 2020
Siasat Ramah Tamah Lebaran Menjebak Pangeran Diponegoro (2)

Lukisan Raden Saleh berkait penangkapan Pangeran Diponegoro. (Gruppe koln)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PUKUL delapan pagi, 28 Maret 1830, hari kedua lebaran Idul Fitri, Pangeran Diponegoro akhirnya bersedia mendatangi wisma Residen Kedu, Magelang, memenuhi undangan persahabatan Letnan Gubernur Jendral HM de Kock.

Sebelumnya, Diponegoro enggan menjalin pembicaraan apapun karena ingin khusyuk menjalankan ibadah puasa ramadan 1245 H.

Baca juga: Lakon Sejarah Dakon, Permainan Tradisional Paling Populer Saat Ramadan

Sang Pangeran pergi bahkan tanpa baju kebesaran. "Seolah akan berjalan-jalan saja," tulisanya dalam teks autobiografinya Babad Diponegoro dikutip Peter Carey pada Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855.

Setiba di wisma, Diponegoro disambut Residen Valck kemudian dipertemukan dengan de Kock. Ketiga putranya, penasihat agama, dua punakawan, bersama komandan pengawalnya ikut masuk. Mereka berhadapan dengan para perwira tinggi Belanda.

Diponegoro
Sketsa suasana rombongan Diponegoro di Magelang. (Wikipedia)

Kedua pimpinan seteru Perang Jawa tersebut akhirnya bersua berdekat-dekatan cukup intensif membahasa penyelesaian Perang Jawa. "Saya hanya sebentar menemuimu untuk kunjungan ramah-tamah, sebagaimana adat Jawa setelah bulan puasa," kata Diponegoro dalam Babad Diponegoro.

HM de Cock meminta Diponegoro tak perlu pulang ke Matesih dan tetap berada di karesidenan.

"Mengapa saya tidak diizinkan pulang?".

"Alasan saya menahanmu karena ingin membuat semua persoalan di antara kita menjadi jelas hari ini," jawab de Kock pada catatan hariannya De Zeevaarder.

"Ada masalah apa jenderal? Sesungguhnya, saya merasa tidak masalah. Saya juga tidak menaruh benci pada siapa pun".

Diponegoro
Letnana Gubenur Jenderal HM de Kock. (Wikipedia)

Di tengah kekikukan itu, Valck coba menjelaskan tentang rencana pemerintah Belanda terhadap Sang Pangeran usai Perang Jawa.

Merasa perbincangan di luar topik, komandan pengawalnya menyela pembicaraan. "Urusan politik berada jauh di luar keprihatinan Sang Pangeran dan sebaiknya dibicarakan lain waktu," kata Mertonegoro.

"Tidak!" jawab de Kock. "Tidak dimungkinkan lagi. Terserah Pangeran setuju atau tidak, saya ingin menuntaskan segala perkara politik itu hari ini juga!".

Diponegoro
Diponegoro. (Wikipedia)

Ramah-tamah lebaran itu berubah jadi siasat membekuk Pangeran Diponegoro. Ia tak lagi bisa mengelak. Pasukan militer Belanda pun telah mengambil ancang-ancang di luar.

"Saya tidak takut mati! Dalam semua pertempuran saya selalu luput dari kematian," kata Diponegoro. "Sekarang tak ada lagi tersisa kecuali di bunuh dan saya tidak bermaksud menghindarinya."

Baca juga: Membongkar Klaim Raden Patah Orang Tionghoa

Diponegoro sebenarnya sudah mengerti posisinya menemui de Kock sebagai suatu sikap pasrah menerima kekalahan. "Tapi saya ingatkan kamu, kalau saya mati, bawalah jasadku ke Jimatan (Imogiri) jadi satu dengan istriku".

Mendengar itu, de Kock mengatakan bila pemerintah Belanda tetap akan memeberi persayatan atas penahanan ini.

Diponegoro pun mengajukan beberapa permintaan. Apa saja? (Bersambung)

Baca juga: Tradisi "Besaran", Ziarah Makam Wali Dianggap Setara Naik Haji

#Menu Puasa #Lebaran #Virus Corona #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan