Siapa Pengganti KGPAA Mangkunegara IX? Ini Kata Sejarawan Kota Solo
Kedua anak kandung KGPAA Mangkunegara IX memberikan penghormatan terakhir saat proses pemakaman di Astana Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Minggu (15/8). (MP/Istimewa)
MerahPutih.com - Jenazah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX telah dimakamkan ke Astana Girilayu, Kecamatan Matesih, Karanganyar, Minggu (15/8).
Sementara itu, pasca pemakaman dari pihak keluarga belum melakukan suksesi untuk mencari pengganti KGPAA Mangkunegara IX. Publik pun mulai penasaran siapa pengganti KGPAA Mangkunegara IX.
Baca Juga
Jelang Pemakaman Raja Mangkunegara IX, Gending Ketawang dan Mongang Dibunyikan
Sejarawan Kota Solo, Heri Priyatmoko mengatakan, terkait pengganti Mangkunegara IX sudah banyak diperbincangkan banyak orang. Ia menilai dalam suksesi Pura Mangkunegaran yang merupakan peninggalan dari Mataram Islam tidak ada pola baku.
"Suksesi Pura Mangkunegaran itu tidak ada pola bakunya. Penerusnya tidak harus dari anak kandung," kata Heri, Senin (16/8).
Heri mencontohkan Mangkunegara I digantikan oleh Mangkunegara II yang merupakan cucunya. Kemudian Mangkunegara III merupakan cucu dari Mangkunegara II.
Tidak sampai berhenti disitu, kata dia, Mangkunegara III tutup usia, digantikan oleh menantunya yang bertahta sebagai Mangkunegara IV. Lalu Mangkunegara IV digantikan oleh anaknya yang bertahta sebagai Mangkunegara V.
"Mangkunegara V yang wafat saat berburu di Wonogiri digantikan oleh adiknya yang bertahta sebagai Mangkunegara VI," kata Heri.
Ia mengemukakan Mangkunegara VI mengundurkan diri dan digantikan oleh keponakannya yang bertakhta sebagai Mangkunegara VII. Setelah itu selanjutnya Mangkunegara VII digantikan oleh anaknya sebagai Mangkunegara VIII.
"Mangkunegara IX yang kini wafat juga merupakan anak dari Mangkunegara VIII. Dengan bukti sejarah tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pola baku mengenai pergantian kepemimpinan di Mangkunegaran," papar dia.
Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menegaskan meskipun jalur suksesinya tidak baku, Mangkunegara tetap berjalan damai dan tidak ada konflik
"Itu menunjukkan bahwa pergantian kekuasaan berlangsung dengan demokratis dan mengutamakan rembugan atau mufakat. Kekayaan yang dimiliki Mangkunegara seperti pabrik gula dimanfaatkan bersama," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Raja Mangkunegara IX Mangkat, Keluarga Belum Pikirkan Suksesi Pengganti Adipati
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran, Cucu Bung Karno Tampil sebagai Cucuk Lampah
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal
Gelombang Arus Mudik Dimulai, CFD Solo Diliburkan 2 Pekan