Siapa Penasihat KPK yang Bakal Maju Dalam Seleksi Calon Pimpinan?


Gedung KPK (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
MerahPutih.com - Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Santoso mengungkapkan salah satu atau dua penasehat lembaga antirasuah bakal maju dalam seleksi calon pimpinan KPK Jilid V.
Diketahui, saat ini, KPK memiliki tiga Penasihat. Selain Budi, dua penasihat lainnya, yakni M Tsani Annafari dan Sarwono Sutikno.
Dalam acara buka puasa bersama jurnalis di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta akhir pekan lalu, Budi menegaskan tidak akan turut bersaing memperebutkan tampuk kepemimpinan di Lembaga Antikorupsi.

"Penegasan saja ya, Mungkin salah satu atau salah dua penasihat akan daftar ya jadi capim. Yang jelas bukan saya. tunggu tanggal mainnya 17 Juli," ujarnya.
Budi menjelaskan alasannya tak maju dalam seleksi Capim KPK. Dengan posisinya sebagai Penasihat yang masa jabatannya berakhir pada 2021, Budi mengaku ingin menjadi jembatan program dan kebijakan Pimpinan KPK Jilid IV dengan pimpinan KPK berikutnya.
Menurutnya, program dan kebijakan pimpinan KPK harus berkesinambungan. Idealnya terdapat satu atau dua pimpinan KPK saat ini yang kembali terpilih sehingga terus berkesinambungan. Namun, melihat pengalaman sebelumnya, kecil kemungkinan adanya pimpinan KPK yang kembali terpilih.
"Sebenarnya yang ideal diantara lima pimpinan ini ada semacam jembatan. Jadi paling tidak salah satu atau salah dua dari lima (pimpinan) ini daftar lagi dan lolos dan jadi pimpinan berikutnya. Jadi enggak terputus sama sekali. Tapi, kalau melihat empat periode sebelumnya itu kan enggak pernah terjadi. Karena di periode sebelumnya pun pimpinan yang daftar hanya sampai di DPR dan enggak lolos. Dan kemungkinan itu bisa terulang," bebernya.
Sementara itu, Tsani bakal maju dalam seleksi Capim KPK. Namun, Tsani tak ingin sesumbar. Mantan Kepala Kapabeanan dan Cukai, Kanwil Ditjen Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur itu meminta semua pihak untuk bersabar menunggu pendaftaran. Diketahui, Pansel Capim KPK Jilid V membuka Pendaftaran capim KPK mulai tanggal 17 Juni hingga 4 Juli 2019 mendatang.
"Nanti ditunggu saja tanggal majunya ada namanya apa enggak kira-kira. Itu yang paling gampang karena kalau saya meninggal kan saya enggak bisa daftar pak. Jadi ditunggu saja tanggal majunya ada enggak nama saya," katanya.
Dalam kesempatan ini, Tsani mengapresiasi sejumlah prestasi Pimpinan KPK Jilid IV. Menurut Tsani, selama kepemimpinan Agus Rahardjo Cs, KPK telah berhasil menyeret korporasi ke pengadilan hingga dihukum bersalah atas kasus korupsi. Selain itu, Tsani juga membela langkah KPK yang terus menggenjot operasi tangkap tangan (OTT) terhadap penyelenggara negara korup.
Menurutnya, OTT tak hanya bagian dari penindakan, tetapi juga sekaligus bentuk pencegahan korupsi yang kongkrit. Hal ini lantaran dengan OTT, penyelenggara negara korup itu tak dapat lagi menjalankan aksi kejahatannya.
Di sisi lain, Tsani juga mengkritik pimpinan KPK. Salah satunya mengenai banyaknya persoalan di internal yang tersiar ke publik. Menurutnya, pimpinan KPK seharusnya mampu menyelesaikan persoalan internal sebelum diketahui dan menjadi sorotan masyarakat.
"Kita agak terlambat kadang-kadang membiarkan api itu agak sedikit besar dan terbakar duluan. Seharusnya itu sejak kecil segera dipadamkan. Sehingga KPK itu enggak ada apa-apa juga," ungkapnya.

Penasihat KPK lainnya, Sarwono Sutikno tak menjawab tegas mengenai keinginannya untuk maju dalam seleksi pimpinan. Ketimbang menjawab hal tersebut, Sarwono yang sebelumnya menjabat Lektor Kepala ITB itu memilih untuk menjelaskan tantangan KPK ke depan.
Menurutnya, KPK saat ini harus menguasai big data untuk menjawab tantangan pemberantasan korupsi di masa mendatang.
"Saya cerita tentang big data, sekarang aset informasi itu penting karena dari situ kita bisa menganalisa. Itu untuk mengantisipasi cara korupsi yang akan datang bisa jadi lebih rumit dari sekarang," ujarnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan

Unsur Masyarakat Harus Dominasi Pansel KPK

Otak Pungli di Rutan KPK Masih Bekerja Sebagai Staf di Setwan DKI

KPK Tahan Politikus PKB Terkait Kasus Korupsi di Kemenakertrans Era Cak Imin

KPK Periksa Eks Mensos Juliari Batubara Terkait Kasus Bansos Beras

KPK-BPIP Bersinergi Cegah Korupsi

Tutup Hakordia 2023, KPK: Sinergi Pemberantasan Korupsi Harus Terus Berlanjut
