Serangan Pada Sawit Indonesia Dinilai Tidak Berdasar

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 24 Oktober 2020
Serangan Pada Sawit Indonesia Dinilai Tidak Berdasar

Presiden Joko Widodo saat meluncurkan program peremajaan sawit. (Foto: setkab.go.id)..

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Indonesia saat ini masih menjadi salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Karenanya, tidak heran banyak serangan yang dinilai ingin menjatuhkan Indonesia, terutama di sektor perkebunan kelapa sawit agar produktivitasnya bisa terganggu dan menurun.

Komoditas kelapa sawit menjadi industri seksi dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tersebesar di Indonesia. Tidak heran apabila banyak sekali ancaman isu negatif yang menyerang di berbagai lini sektor industri kelapa sawit ini.

"Dalam perjalanan bangsa kita, Indonesia pernah menjadi produsen nomor satu berbagai komoditas yang menjadi kebutuhan dunia. Indonesia pernah produsen nomor satu rempah-rempah, gula, cengkeh, dan karet. Namun saat ini, kejayaan atas komoditas komoditas tersebut telah meredup," kata Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDP-KS, Eddy Abdurrachman dalam Fellowship Journalist Batch II yang dilaksanakan secara virtual oleh BPDP-KS di bawah Kementerian Keuangan, Rabu, 21 Oktober 2020.

Baca Juga:

Kerajinan Krey Sawit Bantu Atasi Kemiskinan dan Pengangguran di Banten

Ia memaparkan, penyebab redupnya kejayaan Indonesia itu beragam, ada yang karena produktivitas yang menurun, hantaman isu negatif, inovasi dan riset yang minim, kalah bersaing dengan produk substitusi, tidak adanya diversifikasi produk, dan sebagainya.

Eddy mengakui, jika komoditas hasil negeri sendiri yang banyak mendapatkan kritikan masyarakat. Namun, maraknya isu negatif dilontarkan dengan tidak berdasarkan kepada fakta yang berkembang di masyarakat seringkali dianggap sebagai kebenaran umum.

Sejumlah isu tersebut menurut Eddy antara lain anggapan bahwa perkebunan dan industri sawit merupakan penyebab hilangnya hutan tropis, isu sawit sebagai penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, isu sawit sebagai penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, isu minyak sawit tidak baik bagi kesehatan, isu penggunaan tenaga kerja anak di perkebunan sawit, dan bermacam isu negatif lainnya yang dialamatkan kepada sawit. Padahal, produk-produk sawit pun telah mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

"Yang familiar mungkin adalah minyak goreng dari sawit. Namun sesungguhnya, konsumsi minyak sawit dan turunannya lebih luas dari itu. Minyak sawit ada dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstick, produk kosmetik, personal care, roti, coklat, biskuit, krimer, margarin, susu formula bayi, dan sebagainya," jelas Eddy.

Sawit
Sawit. (Foto: bpdb.or.id).

Penggunaan minyak sawit dan turunannya, lanjut Eddy, yang merupakan minyak nabati dengan produktivitas tertinggi, menjadikan produk-produk tersebut dapat digunakan oleh segenap kalangan masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.

"Dengan besarnya peran komoditas sawit tersebut, sangat ironis bahwa kemudian komoditas ini belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri," sesalnya.

Ekonom senior INDEF Fadhil Hassa mengatakan, kerusakan lingkungan yang terjadi pada kawasan sawit di Indonesia karena deforestasi atau pembabatan hutan.

"Nah, deforestasi ini sebenarnya bukan hanya perkebunan sawit, melainkan karena ada kegiatan lain yang dilakukan manusia seperti pembukaan lahan untuk permukiman, pertanian dan lainnya," kata Fadhil.

Kemungkinan, bisa saja yang menjadi tertuduh adalah perkebunan sawit karena memang
sektor inilah yang paling mudah untuk disalahkan. Sebagai contoh, saat terjadi kebakaran hutan besar di Kalimantan Tengah pada tahun 2015 disebabkan sawit karena terjadi dalam lahan konsesi sawit.

"Memang betul kebakaran itu ada di konsesi tetapi kan itu belum tentu disengaja. Karena tidak rasional sebenarnya perusahaan melakukan pembakaran terhadap kebunnya sendiri," jelas Fadhil.

Baca Juga:

7 Manfaat Kelapa Sawit, Nomor 2 Sering Terlupakan

#BPDP Sawit #Industri Sawit #Perkebunan Sawit
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit
KLH menyegel empat perusahaan perkebunan dan menutup satu pabrik sawit. Hal itu terkait dengan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit
Indonesia
Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Ada 12 ribu bibit berbagai jenis tanaman. Mulai dari bibit pohon sengon, jati, trembesi, gaharu, durian, mentawai, hingga petai. Untuk sementara waktu, benih yang sudah tumbuh menjadi bibit adalah tanaman petai.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 Februari 2025
Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Indonesia
Perusahaan Diminta Beli Fisik Buah Sawit Bersertifikat RSPO Milik Petani Swadaya
Model perdagangan TBS bersertifikat secara fisik yang sedang diuji coba oleh Cargill, adalah model perdagangan ideal
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Februari 2024
Perusahaan Diminta Beli Fisik Buah Sawit Bersertifikat RSPO Milik Petani Swadaya
Indonesia
46.767 Hektar Perkebunan Sawit Rakyat Terserang Penyakit Pangkal Busuk Batang
Banyak upaya untuk melakukan mitigasi ganoderma seperti sanitasi, deteksi dini dan rekayasa tanaman tahan ganoderma. Namun, hasilnya belum. memuaskan
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 31 Januari 2024
46.767 Hektar Perkebunan Sawit Rakyat Terserang Penyakit Pangkal Busuk Batang
Indonesia
Garuda Rampungkan Uji Terbang Pakai Bahan Bakar Kandungan Inti Kelapa Sawit
Penyelesaian uji terbang dengan penggunaan energi terbarukan ini, merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Oktober 2023
 Garuda Rampungkan Uji Terbang Pakai Bahan Bakar Kandungan Inti Kelapa Sawit
Indonesia
Kemendag Tetapkan Harga Referensi Minyak Sawit Naik 5,86 Persen
Nilai ini meningkat sebesar USD 43,79, atau 5,86 persen, dari periode 1-15 Juli 2023 yang tercatat sebesar USD 747,23/MT.
Mula Akmal - Sabtu, 15 Juli 2023
Kemendag Tetapkan Harga Referensi Minyak Sawit Naik 5,86 Persen
Indonesia
3,3 Juta Ha Lahan Diputihkan, DPD: Perburuk Citra Komoditas Sawit Indonesia
Pemerintah berencana memutihkan 3,3 juta hektare (ha) kebun sawit yang berada di kawasan hutan.
Zulfikar Sy - Senin, 03 Juli 2023
3,3 Juta Ha Lahan Diputihkan, DPD: Perburuk Citra Komoditas Sawit Indonesia
Indonesia
Pengusaha Sawit Tidak Takut Larangan Uni Eropa
"Yang jauh lebih penting bagaimana strategi diplomasi. Contohnya UU Deforestasi, Indonesia melakukan usaha termasuk melalui tim support dan kampanye," kata Joko.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 26 Januari 2023
 Pengusaha Sawit Tidak Takut Larangan Uni Eropa
Indonesia
Implementasi BBM Campuran Sawit 35 Persen Dimulai Awal Tahun 2023
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan alokasi biodiesel pada tahun 2023 sebesar 13,14 juta kiloliter (kl) seiring rencana implementasi program B35.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 22 Desember 2022
Implementasi BBM Campuran Sawit 35 Persen Dimulai Awal Tahun 2023
Indonesia
Harga Referensi CPO Turun untuk Periode 16-30 September
Harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode 16-30 September 2022 adalah USD 846,32/MT.
Mula Akmal - Jumat, 16 September 2022
Harga Referensi CPO Turun untuk Periode 16-30 September
Bagikan