Serangan Drone dan Misil Rusia di Kyiv Tewaskan Tiga Orang, Wali Kota Imbau Warga Berlindung


Arsip foto - Asap membubung ke langit di Kiev, Ukraina (27/2/2022). ANTARA/Xinhua/Lu Jinbo/aa.
MerahPutih.com - Setidaknya tiga orang tewas dalam serangan drone dan misil Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan di X bahwa serangan pada pagi hari Sabtu tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang, sementara sebelumnya ada laporan yang menyebutkan empat orang tewas, demikian dilaporkan oleh Aljazeera.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengimbau warga untuk tetap berada di tempat perlindungan melalui sebuah unggahan di Telegram pada Sabtu pagi. Sebelumnya, dia telah memperingatkan adanya ancaman serangan misil balistik terhadap ibu kota dan mengatakan sistem pertahanan udara sedang beroperasi di sekitar kota.
Di distrik Shevchenkivskyi, kaca-kaca jendela hancur, termasuk di pintu masuk stasiun metro Lukianivska yang akhirnya ditutup. Distrik Shevchenkivskyi adalah kawasan sibuk di Kyiv, yang memiliki banyak universitas, bar, dan restoran.
Baca juga:
Saat Ukraina dan Rusia Saling Serang Jelang Donald Trump Dilantik
Militer Rusia pada hari Sabtu mengatakan mereka menargetkan pabrik pembuat "roket jarak jauh" di Kyiv sebagai "balasan" atas penggunaan misil ATACMS yang diberikan oleh AS oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. (knu)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar

Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
