Sepatu Baru Bikin Lecet? Ini Cara Mengatasinya


Harga bisa jadi indikator kualitas, tetapi bukan berarti sepatu langsung pas pada pemakaian pertama. (freepik/prostooleh)
KAMU pasti pernah merasakan betapa tidak nyamannya mengenakan sepatu baru, kecuali kalau hanya memakai sepatu kets.
Mengapa sepatu baru, bahkan yang terbuat dari kulit lembut, hampir selalu tidak nyaman untuk dipakai pada awalnya? Padahal, kamu telah mencobanya dengan cermat sebelum membelinya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar terasa lebih nyaman di kaki?
Pembuat sepatu dan salah satu pendiri label alas kaki Singapura Palola, Josh Leong, memberi jawaban dan fakta, serta tips tentang cara membuat sepatu baru bisa sedikit lebih nyaman di kaki.
BACA JUGA:
Apakah sepatu kulit meregang seiring waktu?

Menurut Leong, jawabannya ialah ya. Dia menunjukkan sangat normal sepatu kulit baru terasa sedikit ketat di bagian kaki tertentu. Jadi, jangan menyesal membelinya. Mungkin perlu beberapa kali pemakaian lagi sebelum sepatu itu mulai terasa lebih nyaman.
"Semua sepatu kulit akan meregang seiring waktu saat dipakai, karena mereka membentuk bentuk kaki," jelasnya seperti diberitakan Channel News Asia.
Leong juga menjelaskan bagaimana ada banyak jenis kulit yang digunakan dalam pembuatan sepatu, dan setiap jenis kulit tersebut dapat terasa dan terlihat sangat berbeda satu sama lain.
“Pembuat sepatu biasanya cenderung menyukai kulit yang kurang elastis dan kaku, karena akan membantu mempertahankan bentuk dan struktur sepatu untuk jangka waktu yang lebih lama. Menggunakan kulit yang terlalu elastis dan lentur dapat menyebabkan sepatu menjadi terlalu melar dan kehilangan bentuknya seiring waktu,” tambahnya.
Harga yang lebih tinggi mungkin merupakan indikator kualitas sepatu, tetapi mungkin tidak berarti sepatu itu akan pas pada pemakaian pertama. Faktanya, Leong mengatakan bahwa itu adalah kesalahpahaman umum bagi orang-orang untuk berpikir bahwa sepatu mahal yang dibuat dengan baik harus selalu pas sejak awal.
“Sementara kualitas bahan yang digunakan dan pengerjaan di balik sepatu berkontribusi pada kenyamanan keseluruhan yang mereka berikan, faktor yang sama pentingnya yang juga memengaruhi kesesuaian dan kenyamanan adalah model sepatu cocok untuk kaki pemakainya,” jelasnya.
Kesesuaian jadi kuncinya

Lalu, bagaimana seseorang dapat menemukan sepatu yang lebih nyaman? Kuncinya terletak pada menemukan kecocokan dengan bentuk unik kaki, dan ini melibatkan lebih dari sekadar menemukan sepatu dengan ukuran yang tepat.
Menurut Leong, lebar kaki, panjang, punggung kaki, serta bentuk lengkung kaki dan area tumit adalah semua faktor yang dapat memengaruhi kecocokan sepatu.
Kamu mungkin tidak dapat menemukan sepatu yang dibuat persis sesuai bentuk kaki, tetapi dengan sejumlah pembuat sepatu di sini yang menawarkan layanan khusus akhir-akhir ini, tidak terlalu sulit bagi seseorang untuk menemukan sepatu yang pas di kaki.
Jika tidak, Leong merekomendasikan untuk mengetahui karakteristik unik kaki sendiri saat membeli sepatu, dan mencari merek sepatu terkemuka yang menawarkan pilihan jenis sepatu yang berbeda.
Selain menilai bagaimana sepatu terlihat di kaki, masuk akal untuk mengenakannya sambil berjalan-jalan ketika mencobanya. Ini adalah metode paling cepat untuk mendeteksi masalah kecocokan.
Leong juga merekomendasikan untuk memperhatikan apakah ada rasa sakit yang tajam atau terjepit di bagian kaki tertentu saat kamu mengenakan sepatu.
Alih-alih menggunakan pelapis sepatu (yang dapat mengubah ukuran sepatu) untuk mengurangi gesekan pada kulit, Leong merekomendasikan untuk mengoleskan sedikit lilin atau Vaseline pada "titik panas" di dalam sepatu yang menyebabkan ketidaknyamanan pada kakimu.
Menerapkan krim sepatu berkualitas tinggi di bagian luar juga akan secara efektif meningkatkan kekenyalan kulit, dan dengan demikian mempercepat proses melarnya sepatu.
“Trik lain untuk membantu meregangkan sepatumu adalah dengan menggunakan tandu sepatu kayu. Atau, kamu dapat mengenakan beberapa pasang kaus kaki sebelum menggunakan sepatu untuk meregangkannya,” katanya.
Terakhir, hindari sepatu yang dibuat menggunakan bahan sintetis, karena tidak akan meregang dan membentuk kaki dengan cara yang sama seperti kulit, bahkan setelah dikenakan untuk waktu yang lama.(aru)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
