Sendawa Lebih dari 30 kali Sehari harus Diwaspadai

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 29 November 2023
Sendawa Lebih dari 30 kali Sehari harus Diwaspadai

Sendawa umum terjadi setelah makan. (Unsplash/AlexHaney)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEMUA orang bersendawa atau glegekan. Umumnya terjadi setelah makan, menandakan kepuasan menghabiskan makanan.

Namun bersendawa melewati batas normal harus diwaspadai. Bagaimana dampaknya? Mengapa dapat terjadi? normalnya seperti apa, dan kapan harus mencari bantuan.

Baca Juga:

Mengenal Sedot Lemak, Operasi Dijalani oleh Nanie Darham

makan
Permen karet dapat meningkatkan udara yang tertelan. (Unsplash/Samuele Giglio)

Bersendawa, mirip dengan teman dekatnya buang angin yang biasanya terjadi setelah makan. Tapi bersendawa yang berlebihan? Saat itulah muncul berbagai macam pertanyaan. Dari laman womenshealthmagz, Ahli gastroenterologi Lindsay South Robison, MD, Andrew Boxer, MD, Stephen Chang, MD, dan Bryan Curtin, MD, mengetahui apa yang menyebabkan simfoni tubuh ini dan bagaimana cara meredakannya.

Jadi, mengapa kita bersendawa? Dr. Robison menjelaskan bahwa, "Fungsi utama bersendawa adalah untuk mengeluarkan udara dari perut. Setiap kali kamu makan atau menelan, kamu menghirup sedikit udara, yang menyebabkan sendawa setelah makan."

Apa yang 'normal' dalam dunia sendawa? Dr. Boxer menunjukkan, "Frekuensi bersendawa bervariasi dari orang ke orang. Bersendawa sekitar 25 hingga 30 kali sehari adalah rata-rata."

Tetapi jika bersendawa berlebihan dapat mengganggu kualitas hidup, sebaiknya kamu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan dan solusinya.

Bersendawa yang berlebihan dapat menandakan berbagai masalah:


1. Makanan berat dan makanan pemicu; makanan seperti makanan berlemak, mint, cokelat, kopi, dan alkohol dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah. Sehingga menyebabkan peningkatan sendawa dan potensi refluks asam. Menurut laman klikdokter, Sfingter esophagus merupakan jaringan otot berbentuk seperti cincin yang bekerja sebagai katup agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan.

2. Intoleransi makanan; kesulitan mencerna makanan tertentu dapat menyebabkan bersendawa dan ketidaknyamanan pencernaan lainnya.

3. Sembelit; Sistem yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan peningkatan sendawa karena perubahan dalam proses pencernaan.

4. Small intestinal bacterial overgrowth (SIBO) atau pertumbuhan bakteri usus kecil berlebih; Bakteri yang berlebihan dalam usus kecil dapat menyebabkan peningkatan produksi gas, yang mengakibatkan bersendawa dan gejala lainnya.

5. Tukak lambung; Kondisi ini dapat menghasilkan asam lambung berlebih, memicu sendawa, dan ketidaknyamanan lainnya seperti mulas dan mual.

Kehamilan juga dapat menyebabkan sendawa yang berlebihan karena perubahan hormon dan peningkatan tekanan perut.

Baca Juga:

Rokok Herbal Lebih Aman untuk Kesehatan? Ketahui Faktanya

makan
Minuman bersoda dapat meningkatkan produksi gas. (Pexels/Marta Dzedyshko)

Mengatasi sendawa yang berlebihan melibatkan penyesuaian gaya hidup:

- Perubahan pola makan, pertimbangkan diet rendah FODMAP untuk mengidentifikasi makanan pemicu sendawa.

- Kurangi minuman bersoda, minuman ini dapat meningkatkan produksi gas.

- Kurangi mengunyah permen karet, permen karet dapat meningkatkan udara yang tertelan.

- Hindari makan larut malam, gangguan pencernaan dapat menyebabkan peningkatan gas.

- Konsumsi probiotik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan berpotensi mengurangi sendawa.

Dikutip dari Healthline, seseorang dapat mengubah pola hidup dengan yang lebih sehat saat sedang stres. Cobalah untuk makan dan minum dengan perlahan, hindari minum melalui sedotan, berhenti merokok, dan jangan abaikan nyeri ulu hati.

Dr. Boxer kembali menekankan, "Jika bersendawa mengganggu rutinitas kamu atau disertai dengan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter."

Intinya, meskipun bersendawa adalah fungsi tubuh yang alami, bersendawa yang berlebihan mungkin menandakan adanya masalah yang mendasarinya. Jika ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan. (nda)

Baca Juga:

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan