Sendawa Lebih dari 30 kali Sehari harus Diwaspadai


Sendawa umum terjadi setelah makan. (Unsplash/AlexHaney)
SEMUA orang bersendawa atau glegekan. Umumnya terjadi setelah makan, menandakan kepuasan menghabiskan makanan.
Namun bersendawa melewati batas normal harus diwaspadai. Bagaimana dampaknya? Mengapa dapat terjadi? normalnya seperti apa, dan kapan harus mencari bantuan.
Baca Juga:

Bersendawa, mirip dengan teman dekatnya buang angin yang biasanya terjadi setelah makan. Tapi bersendawa yang berlebihan? Saat itulah muncul berbagai macam pertanyaan. Dari laman womenshealthmagz, Ahli gastroenterologi Lindsay South Robison, MD, Andrew Boxer, MD, Stephen Chang, MD, dan Bryan Curtin, MD, mengetahui apa yang menyebabkan simfoni tubuh ini dan bagaimana cara meredakannya.
Jadi, mengapa kita bersendawa? Dr. Robison menjelaskan bahwa, "Fungsi utama bersendawa adalah untuk mengeluarkan udara dari perut. Setiap kali kamu makan atau menelan, kamu menghirup sedikit udara, yang menyebabkan sendawa setelah makan."
Apa yang 'normal' dalam dunia sendawa? Dr. Boxer menunjukkan, "Frekuensi bersendawa bervariasi dari orang ke orang. Bersendawa sekitar 25 hingga 30 kali sehari adalah rata-rata."
Tetapi jika bersendawa berlebihan dapat mengganggu kualitas hidup, sebaiknya kamu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan dan solusinya.
Bersendawa yang berlebihan dapat menandakan berbagai masalah:
1. Makanan berat dan makanan pemicu; makanan seperti makanan berlemak, mint, cokelat, kopi, dan alkohol dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah. Sehingga menyebabkan peningkatan sendawa dan potensi refluks asam. Menurut laman klikdokter, Sfingter esophagus merupakan jaringan otot berbentuk seperti cincin yang bekerja sebagai katup agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan.
2. Intoleransi makanan; kesulitan mencerna makanan tertentu dapat menyebabkan bersendawa dan ketidaknyamanan pencernaan lainnya.
3. Sembelit; Sistem yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan peningkatan sendawa karena perubahan dalam proses pencernaan.
4. Small intestinal bacterial overgrowth (SIBO) atau pertumbuhan bakteri usus kecil berlebih; Bakteri yang berlebihan dalam usus kecil dapat menyebabkan peningkatan produksi gas, yang mengakibatkan bersendawa dan gejala lainnya.
5. Tukak lambung; Kondisi ini dapat menghasilkan asam lambung berlebih, memicu sendawa, dan ketidaknyamanan lainnya seperti mulas dan mual.
Kehamilan juga dapat menyebabkan sendawa yang berlebihan karena perubahan hormon dan peningkatan tekanan perut.
Baca Juga:

Mengatasi sendawa yang berlebihan melibatkan penyesuaian gaya hidup:
- Perubahan pola makan, pertimbangkan diet rendah FODMAP untuk mengidentifikasi makanan pemicu sendawa.
- Kurangi minuman bersoda, minuman ini dapat meningkatkan produksi gas.
- Kurangi mengunyah permen karet, permen karet dapat meningkatkan udara yang tertelan.
- Hindari makan larut malam, gangguan pencernaan dapat menyebabkan peningkatan gas.
- Konsumsi probiotik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan berpotensi mengurangi sendawa.
Dikutip dari Healthline, seseorang dapat mengubah pola hidup dengan yang lebih sehat saat sedang stres. Cobalah untuk makan dan minum dengan perlahan, hindari minum melalui sedotan, berhenti merokok, dan jangan abaikan nyeri ulu hati.
Dr. Boxer kembali menekankan, "Jika bersendawa mengganggu rutinitas kamu atau disertai dengan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter."
Intinya, meskipun bersendawa adalah fungsi tubuh yang alami, bersendawa yang berlebihan mungkin menandakan adanya masalah yang mendasarinya. Jika ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan. (nda)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
