Semana Santa Tradisi Paskah Unik di Larantuka NTT

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 25 Maret 2016
Semana Santa Tradisi Paskah Unik di Larantuka NTT
Prosesi Semana Santa di Larantuka NTT (Foto: Indonesia Juara)

Merahputih Budaya- Semana Santa adalah salah satu tradisi keagamaan yang telah lama dipraktekkan umat Katholik Larantuka NTT. Setiap tahun, masyarakat Larantuka rutin menggelar rangkaian prosesi Semana Santa menjelang perayaan Paskah.

Dalam sepekan menjelang puncak perayaan paskah. Umat katholik Larantuka biasanya mengawali ritus dengan Rabu Trewa.

Rabu Abu, atau yang disebut Rabu trewa dalam Bahasa setempat adalah prosesi berkumpulnya umat di kapel dan melaksanakan ibadah mengenang peristiwa pengkhianatan Yudas Iskariot yang menyebabkan ditangkapnya Yesus di Taman Getsemani.

Rabu Trewa biasanya dimulai sejak pagi hari. Sejak pagi itu umat Katholik berkumpul dan melakukan ibadah yang sudah diatur secara baku dan dilaksanakan secara turun temurun.

Pada malam harinya, seluruh kota Larantuka akan terlihat dan terdengar gaduh. Pasalnya, pada malam itu masyarakat akan memukul dan menyeret benda yang mengandung bunyi. Seperti menabung gendang, memukul drum, menarik seng dan membunyikan memukul kaleng di jalan-jalan.

Ilustrasi prosesi Semana Santa 

Alasannya, untuk mengingatkan akan gaduhnya prajurit dan serdadu memasuki Taman Getzemani menangkap dan menyeret Yesus.

Selanjutnya, pada hari Kamis dilanjutkan dengan ritus yang dikenal dengan Kamis Putih. Dalam prosesinya, warga akan memasangi lilin disepanjang jalan yang akan menjadi rute arak-arakan pada puncak Paskah. Tradisi ini disebut dengan turo (Pagar lilin).

Selain itu, pada kamis siang juga diadakan upacara “muda tuan,” yaitu upacara pembukaan peti yang telah ditutup selama satu tahun. Peti ini dibuka oleh petugas khusus yang sudah diangkat melalui sumpah. Patung Tuan Ma adalah patung Bunda Maria, sedangkan Tuan Ana adalah patung Yesus Kristus. Patung Tuan Ma dimandikan dan dibalut dengan pakaian berkabung berupa sehelai mantel beludru hitam, ungu atau biru. Replika patung ini pada pagi harinya akan di arak keliling Kampung.

Memasuki acara puncak Jumat Agung, tradisi Semana Santa dimulai sejak pagi. Umat berkumpul dan berbondong-bondong mengarak Patung Tuan Ana (yesus) dan Tuan Ma (Bunda Maria) keliling Larantuka. Prosesi arak-arakan ini untuk mengenang proses pelaksanaan penyaliban Yesus Kristus, yang dimulai dengan penyiksaan dan pemanggulan salib menuju Bukit Golgota.

BACA JUGA:

  1. Gegana Sisir Gereja di Larantuka Jelang Paskah
  2. Ini Rangkaian Jumat Agung Paskah 2016 di Paroki Katedral Jakarta
  3. Yonif 400/Raider Rayakan Paskah Bersama Jemaat GKI Efata Yanamaa
  4. Paskah di Penjuru Dunia
  5. Perayaan Paskah di Indonesia
#Umat Kristen #Tradisi Unik #Hari Paskah
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan