Selamatkan Bumi dengan Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan di Rumah

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 04 Oktober 2022
Selamatkan Bumi dengan Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan di Rumah

Beberapa ilmuan menyatakan Bumi hari ini terancam sebagai planet tak layak huni karena kerusakan yang dibuat oleh penghuninya. (Foto: Unsplash/Tiago Aleixo)

Ukuran:
14
Audio:

UMUR Bumi telah mencapai 4,54 miliar tahun. Selama itu, banyak perubahan terjadi di Bumi. Dari pergeseran kerak, perubahan iklim, sampai pemanasan global. Beberapa ilmuan menyatakan Bumi hari ini terancam sebagai planet tak layak huni karena kerusakan yang dibuat oleh penghuninya.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan manusia punya waktu tiga tahun untuk menyelamatkan Bumi dari kerusakan iklim yang lebih parah. Demikian laporan IPCC seperti dikutip newscientist.com.

Menyelamatkan Bumi berarti memperpanjang dan memberikan kesempatan generasi masa depan hidup lebih layak. Karena itu, manusia hari ini dituntut untuk bisa berperan dalam upaya melindungi Bumi. Upaya itu dapat dimulai dari dalam rumah masing-masing. Upaya ini disebut tak hanya menyelematkan bumi, tapi juga memberikan dampak positif kondisi fisik dan psikologis para penghuninya.

IKEA Indonesia melalui siaran resminya yang diterima pada Selasa, membagikan kiat untuk menciptakan rumah berkelanjutan, sehat, dan aman untuk manusia serta planet.

Berikut adalah lima rekomendasi dari IKEA Indonesia untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga untuk gaya hidup berkelanjutan seperti dikutip Antara (4/10/22).

Baca juga:

Sayangi Bumi dengan Teknologi Otomotif Ramah Lingkungan

gaya hidup berkelanjutan
Upcycling berarti mengubah pakaian lama yang dimiliki menjadi pakaian, tas belanja atau aksesori baru. (Foto: Unsplash/Noah buscher)

1. Upcycling pakaian jadi baru

Daripada membeli baju baru dan membuat lemari semakin penuh, mengapa enggak coba upcycling? Upcycling berarti mengubah pakaian lama yang dimiliki menjadi pakaian, tas belanja atau aksesori baru.

IKEA Indonesia dan komunitas Setali membagikan beberapa manfaat kegiatan upcycling. Antara lain ikut mengambil peran terhadap lingkungan, meningkatkan kreativitas, dan kepercayaan diri karena berhasil bereksplorasi untuk menghasilkan suatu karya fesyen baru.

Bahan-bahan yang diperlukan juga sederhana dan tidak sulit, yakni gunting, benang dan jarum, dan potongan kain dan aksesoris.

2. Membawa bekal

Membawa bekal ke kantor atau sekolah tak hanya menunjang gaya hidup hemat, tapi juga yang berkelanjutan dan sehat. Namun, masih banyak yang belum bisa melakukannya lantaran kurang waktu untuk mempersiapkan bekal sebelum berangkat menjalani aktivitas di luar rumah.

Jika waktu soalnya, kamu bisa mencoba menggunakan metode meal prepping atau teknik menyiapkan makanan dalam jumlah banyak secara sekaligus sehingga hanya perlu memanaskannya sebentar sebelum makan. Sebelum melakukan metode ini, siapkan juga menu-menu apa saja yang ingin dimasak selama beberapa waktu ke depan.

3. Membuat lilin beraroma

Rumah yang wangi dan bersih membawa perasaan nyaman dan betah kepada siapapun yang tinggal di dalamnya. Untuk menciptakan suasana ruangan yang lebih nyaman dan memaksimalkan waktu untuk beristirahat, buatlah lilin beraroma di rumah. Aromanya yang lembut namun perlahan menyebar ke seluruh ruangan akan menciptakan kesan rileks.

Beberapa bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah soy wax, minyak esensial, sumbu lilin, dan wadah lilin. Bahan-bahan sederhana tersebut mampu membuat ruangan rumah beraroma khas dan menciptakan suasana yang lebih nyaman.

Baca juga:

Pandemi Jadi Tantangan Terapkan Gaya Hidup Sehat

gaya hidup berkelanjutan
Langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mulai peduli lingkungan adalah mengompos. (Foto: Unsplash/Neslihan Gunaydin)

4. Kegiatan mengompos

Peningkatan jumlah sampah organik yang berasal dari sisa makanan dapat menimbulkan masalah serius bagi ekosistem lingkungan. Langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mulai peduli lingkungan adalah mengompos.

Beberapa bahan yang perlu disiapkan untuk melakukan kegiatan mengompos adalah sampah berwarna coklat, sampah hijau, tanah, sekop, dan air cucian beras. Selain itu, perlu pula disiapkan kontainer yang berfungsi sebagai tempat untuk mengaduk bahan baku dan tempat pembuatan kompos.

5. Menanam tanaman pangan

Aktivitas selanjutnya adalah menanam tanaman pangan di rumah. Kegiatan ini selaras dengan upaya mengompos dan memiliki keinginan untuk menjalankan meal prepping.

Menanam tanaman pangan di rumah memiliki sejumlah manfaat. Antara lain memperoleh makanan organik yang berkualitas, menghirup udara yang lebih segar dan bersih, latihan fisik serta relaksasi mental saat dalam proses menanam tanaman. (dru)

Baca juga:

Program Sosial Lingkungan untuk Atasi Masalah Sampah Laut

#Pelestarian Lingkungan #Berkelanjutan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bentuk komitmen nyata setiap usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan kebersihan.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Indonesia
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Khatib salat Jumat hari ini diminta untuk menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Jemaah juga diminta untuk menanam pohon.
Soffi Amira - Jumat, 18 April 2025
Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon
Fun
Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya
Kearifan lokal berdampak pada pelestarian lingkungan.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 24 Maret 2025
Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya
Indonesia
Tampil Perdana Sebagai Utusan Sekjen PBB, Retno: Kolaborasi Adalah Kunci
Pemangku kepentingan tingkat global penting bekerja semakin keras menangani permasalahan air.
Wisnu Cipto - Kamis, 07 November 2024
Tampil Perdana Sebagai Utusan Sekjen PBB, Retno: Kolaborasi Adalah Kunci
Fun
Pentingnya Reboisasi untuk Dampak Kehidupan Manusia
Memulihkan ekosistem hutan yang hilang jadi tujuan utama reboisasi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
Pentingnya Reboisasi untuk Dampak Kehidupan Manusia
Indonesia
Festival LIKE 2 Beri Edukasi Tentang Pentingnya Kelestarian Lingkungan
LIKE 2 resmi digelar hingga 11 Agustus 2024.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 09 Agustus 2024
Festival LIKE 2 Beri Edukasi Tentang Pentingnya Kelestarian Lingkungan
Indonesia
Jokowi Kunjungi Festival LIKE 2, Serahkan SK Hutan Sosial dan TORA
Ada 15 SK TORA yang diberikan Jokowi ke kelompok masyarakat.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 09 Agustus 2024
Jokowi Kunjungi Festival LIKE 2, Serahkan SK Hutan Sosial dan TORA
Lifestyle
Masyarakat Adat Penting dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati
Sayangnya, masyarakat adat sering tak dianggap keberadaannya.
Dwi Astarini - Jumat, 09 Agustus 2024
Masyarakat Adat Penting dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati
Fun
Kampanye Budaya Pangan Berkelanjutan LG
Mempromosikan budaya pangan berkelanjutan dan mendorong konsumsi lebih bertanggung jawab, pengurangan food waste, dan peningkatan kesadaran lingkungan.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 08 Maret 2024
Kampanye Budaya Pangan Berkelanjutan LG
Berita
Pj Heru Resmikan TPS 3R, Bisa Kelola 50 Ton Sampah per Hari
Pj Heru meresmikan TPS 3R, yang nantinya bisa mengelola 50 ton sampah per hari.
Soffi Amira - Jumat, 16 Februari 2024
Pj Heru Resmikan TPS 3R, Bisa Kelola 50 Ton Sampah per Hari
Bagikan