Selalu Dikaitkan dengan Kelompok Teroris, Eks FPI Heran

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 05 April 2021
Selalu Dikaitkan dengan Kelompok Teroris, Eks FPI Heran

Buku FPI dan barang bukti penggeledahan di rumah terduga teroris di Bekasi dan Jaktim. Foto: MP/Kanu

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tim kuasa eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Aziz Yanuar turut berkomentar tentang pengakuan terduga teroris yang disebut-sebut sebagai anggota FPI.

"Mengenai ada klaim dari eks anggota FPI yang pernah gabung FPI dahulu, dan saat ini menjadi terduga pelaku teror, maka itulah namanya framing jahat," ujarnya pada wartawan, Senin (5/4).

Menurutnya, FPI yang dikaitkan dengan aksi teror saat ini tidak mungkin lantaran organisasi itu sudah bubar.

Baca Juga:

Terduga Teroris Serangan Katedral Makassar Berhubungan dengan FPI

Maka itu, aneh bila sampai ada yang meminta pertanggungjawaban ke pihak yang sudah tidak eksis lagi sebagai sebuah entitas.

"Secara hukum, entitas yang sudah tidak ada alias almarhum, maka tidak bisa diminta pertanggungjawaban," tuturnya.

Dia menegaskan, saat FPI masih eksis secara entitas dahulu, orang-orang yang sok radikal dan mengotot dengan kemauannya sendiri pasti sudah dikeluarkan dari organisasi.

Bahkan, orang-orang tersebut tidak diterima di tubuh FPI yang wasathiah (moderat).

Ia mempertanyakan adanya institusi yang masih eksis dan anggotanya jadi anggota ISIS, tapi tak dikaitkan dengan terorisme dan separatisme.

"Tapi jika FPI yang nyata sudah bubar masih juga dikaitkan? Itulah namanya framing dan upaya pembusukan pada FPI yang sudah bubar," pungkasnya.

Atribut FPI saat gelar barang bukti penangkapan terhadap tersangka teroris berinisial HH (56) di Jalan Raya Condet Nomor 1, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/3). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Atribut FPI saat gelar barang bukti penangkapan terhadap tersangka teroris berinisial HH (56) di Jalan Raya Condet Nomor 1, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/3). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

Sekadar informasi, Ahmad Juniaidi alias AJ (47), terduga teroris yang diringkus pada Densus 88 Antiteror pada Senin (29/3) lalu, mengakui sebagai simpatisan FPI.

Pengakuan itu diungkapkan Ahmad melalui sebuah video berdurasi 1 menit 52 detik.

Ahmad mengakui menjadi simpatisan FPI sejak sang imam besar, Rizieq kembali ke tanah air.

Tak hanya itu, dia juga mengakui tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Waratib di bawah pimpinan Husein Al Hasni, terduga teroris lainnya di Condet, Jakarta Timur.

"Saya atas nama Ahmad Junaidi. Salah satu anggota simpatisan FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia dan saya juga tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Waratib d bawah pimpinan Habib Husein Al Hasni Condet yang diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota jemaah pengajian," demikian pengakuan Ahmad.

Baca Juga:

Pengacara Rizieq Tidak Kenal Teroris di Condet yang Miliki Atribut FPI

Dia ditangkap saat sedang tidur di kontrakannya. Diperkirakan ada 20-30 lebih polisi yang melakukan penangkapan tersebut.

Saat diamankan, Ahmad diketahui memakai celana merah dan memakai kaos putih bergambar Rizieq. Sedangkan kedua tangannya diikat dari belakang.

Penangkapan Ahmad itu diketahui berbarengan dengan sejumlah terduga teroris lainnya di Condet dan Bekasi, Senin (29/3). (Knu)

Baca Juga:

Reaksi Pengacara Rizieq Tahu Atribut FPI Ditemukan Saat Penangkapan Teroris

#Front Pembela Islam (FPI) #Terorisme
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan