Selain Tetap Boleh Main Film, Ini Alasan Nafa Urbach Pilih NasDem Jadi Kendaraan Politik

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 16 Juli 2018
Selain Tetap Boleh Main Film, Ini Alasan Nafa Urbach Pilih NasDem Jadi Kendaraan Politik

Nafa Urbach. (Foto: Instagram/@nafaurbach)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pemain sinetron sekaligus penyanyi, Nafa Urbach mengaku memilih Partai NasDem sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kursi di parlemen, karena partai yang dipimpin Surya Paloh ini tidak menerapkan mahar politik dalam seluruh proses pencalonan anggota legislatif.

"Karena NasDem tidak ada mahar sama sekali. Jadi itu membuka kesempatan buat anak-anak muda yang punya kemauan berpolitik dan kemauan membantu masyarakat," ujar Nafa Urbach, saat menemani pengurus Partai NasDem menyerahkan dokumen pendaftaran calon anggota legislatif ke KPU RI, Jakarta, Senin (16/7).

Nafa Urbach memutuskan bergabung dengan Partai NasDem dan maju sebagai calon anggota legislatif DPR RI pada Pemilu Legislatif 2019. Nafa Urbach menekankan politik tanpa mahar sangat penting diterapkan, untuk merangsang perhatian anak muda terhadap politik, sebab survei menunjukkan bahwa tidak sedikit anak muda antipati terhadap dunia politik.

Nafa Urbach. (Instagram/nafaurbach)

Nafa yang sudah tiga bulan bergabung dengan NasDem mengaku sudah sejak lama bercita-cita menjadi seorang politisi. Caleg dari Daerah Pemilihan 6 Jawa Tengah tersebut memiliki angan duduk di Komisi VIII DPR RI untuk memperbaiki masalah pernikahan dini, kekerasan perempuan, serta pelecehan anak.

Lebih jauh mengenai dunia seni yang selama ini digelutinya, sebagaimana dikutip Antara, Nafa menyatakan sudah menerima izin dari pengurus DPP NasDem untuk tidak meninggalkan sepenuhnya dunia yang telah membesarkan namanya itu. "Kalau aku nyanyi, karena kan masih ada kontrak mini album, serta kalau main film itu masih boleh. Tapi enggak sibuk main film melulu dan meninggalkan tanggung jawab sebagai wakil rakyat," ujar Nafa. (*)

#Nafa Urbach #Partai Nasdem
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Ia menanggapi polemik dengan menyerukan objektivitas, mengakui kontribusi pembangunan serta kekurangan era Orde Baru.
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Indonesia
Pengamat Soroti Sanksi untuk Sahroni dkk, Ada Upaya ‘Melindungi’ Teman Sendiri
Mempertanyakan langkah MKD yang cepat memutuskan kasus pelanggaran etik lima legislator nonaktif tanpa pemeriksaan mendalam.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Pengamat Soroti Sanksi untuk Sahroni dkk, Ada Upaya ‘Melindungi’ Teman Sendiri
Indonesia
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
Adies Kadir dan Uya Kuya aktif kembali setelah MKD menyatakan mereka tidak melanggar kode etik. Simak sanksi nonaktif yang dijatuhkan pada Sahroni, Eko Patrio, dan Nafa Urbach
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Paripurna DPR Bakal Umumkan 'Comeback' Uya Kuya dan Adies Kadir, Ahmad Sahroni Cs Minggir Dulu
Indonesia
MKD Putuskan Sanksi untuk 5 Anggota DPR Nonaktif, Sahroni dan Eko Patrio Dihukum Paling Berat
MKD menjatuhkan sanksi kepada lima anggota DPR nonaktif. Tiga melanggar kode etik, dua kembali aktif, dengan Sahroni menerima sanksi paling berat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
MKD Putuskan Sanksi untuk 5 Anggota DPR Nonaktif, Sahroni dan Eko Patrio Dihukum Paling Berat
Indonesia
Uya Kuya dan Adies Kadir Resmi Diaktifkan Lagi jadi Anggota DPR, Bagaimana Nasib Ahmad Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio?
Putusan ini diambil setelah MKD DPR RI mempertimbangkan secara matang berbagai keterangan saksi dan ahli dalam sidang-sidang sebelumnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Uya Kuya dan Adies Kadir Resmi Diaktifkan Lagi jadi Anggota DPR, Bagaimana Nasib Ahmad Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio?
Indonesia
MKD DPR Gelar Sidang Etika Ahmad Sahroni dkk Hari Ini
Sidang awal ini digelar pada masa reses DPR untuk memastikan proses pemeriksaan dapat berjalan sesuai jadwal dan tidak tertunda.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
MKD DPR Gelar Sidang Etika Ahmad Sahroni dkk Hari Ini
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
NasDem akan mengikuti seluruh mekanisme sidang etik yang tengah dijalani kedua kadernya tersebut.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Indonesia
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Paloh tidak menampik kemungkinan adanya pertemuan lanjutan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
Bagikan