Science Film Festival 2021 Hadir Secara Virtual


Tim Science Film Festival memeragakan eksperimen sains berjudul “Desain Paru-Paru”. (Foto Goethe-Institut Indonesien)
KEHADIRAN wabah coronavirus selama hampir dua tahun membuat masyarakat dunia menjadi lebih melek terhadap isu kesehatan dan kesejahteraan. Pembahasan dan edukasi mengenai sains kesehatan dan kesejahteraan pun diharapkan bisa disampaikan tidak hanya kepada orang dewasa, tetapi juga remaja dan anak-anak.
Science Film Festival merupakan acara Goethe-Institut yang bisa menjadi salah satu cara untuk menjangkau anak-anak SD sampai SMA untuk mengeksplorasi isu-isu kesehatan dan kesejahteraan mental, serta menggeluti sains dengan cara yang menyenangkan.
Baca Juga:
Goethe-On-Demand Hadirkan 10 Film Generasi New German Cinema

Acara tahunan yang telah terselenggara selama sebelas kali ini akan diselenggarakan secara daring mulai 12 Oktober hingga 30 November 2021 yang bisa diikuti oleh anak SD sampai SMA di 52 Kabupaten/Kota di Indonesia. Festival tahun ini membawa 17 film internasional yang disertai berbagai demonstrasi eksperimen ilmiah.
"Isu kesehatan dan kesejahteraan kian penting pada masa ini dan kelak setelah pandemi berakhir," ungkap Direktur Regional Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Dr Stefan Dreyer pada konferensi pers daring, Selasa (12/10).
"Sebab itulah, pembahasan isu-isu ini secara terbuka menjadi penting pada masa sekarang, dan mengapa Science Film Festival 2021 mengarahkan fokusnya kepada sains kesehatan dan kesejahteraan melalui sejumlah film internasional terpilih mengenai topik itu dan topik sains lainnya."
Baca Juga:
Penelitian Terbaru, Ahli Jerman Bisa Lihat Kelayakan Film dari Udara Bioskop
Kesehatan dan kesejahteraan merujuk kepada Tujuan 3 dari 17 butir Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang diadopsi oleh PBB pada 2015.
Tema ini dianggap relevan dengan situasi pandemi, karena krisis kesehatan telah menimbulkan goncangan ekonomi secara global dan memutarbalikkan kehidupan miliaran orang.

Festival tahun ini didukung oleh sejumlah partner, yakni Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kedutaan Besar Republik Federal Jerman; Inisiatif "Sekolah: Mitra menuju Masa Depan" (PASCH); Bildungskooperation Deutsch (BKD); SEAMEO STEM-ED; Universitas Paramadina; dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Science Film Festival 2021 akan memutar 17 film yang berasal dari Afrika Selatan, Belanda, Brazil, Jerman, Portugal, dan Thailand yang telah disulihsuarakan ke Bahasa Indonesia. Film-film terpilih itu akan diputar secara bergantian melalui Zoom. (shn)
Baca Juga:
Goethe Institut Berkolaborasi dengan Museum Dunia untuk Hadirkan Pameran Seni
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas

Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Pramono Berikan Bantuan Pemutihan Ijazah kepada 1.897 Peserta Didik Senilai Rp 7,6 Miliar

Komisi X DPR: Pidato Presiden Peta Jalan Konkret Memajukan Pendidikan Indonesia

5 Janji Presiden Prabowo untuk Pendidikan Indonesia, dari Sekolah Rakyat hingga Beasiswa Kedokteran
