1 Tahun COVID-19

Satu Tahun Pandemi COVID-19, Tantangan Kehilangan Pembelajaran Masih Ada

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 15 Maret 2021
Satu Tahun Pandemi COVID-19, Tantangan Kehilangan Pembelajaran Masih Ada

Pandemi membuat anak-anak sekolah akan kehilangan pembelajarannya. (Foto: istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIDAK terasa satu tahun sudah pandemi COVID-19 melanda dan memberikan dampak besar pada Indonesia. Termasuk menambah lapisan risiko baru pada pemenuhan hak-hak anak di Indonesia, salah satunya yakni hak Pendidikan.

Lebih dari 600 ribu sekolah di Indonesia harus tutup, hingga menyebabkan sekitar 60 juta anak harus menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.

Baca Juga:

Shopee 11.11 Big Charity Bantu Pendidikan Anak Indonesia Terdampak Pandemi

8 dari 10 anak yang tidak bisa mengakses bahan pembelajaran yang memadai (foto: istimewa)

Kendati ada sekolah di zona tertentu yang masih diperbolehkan buka dengan sejumlah persyaratan, sebagian besar anak tetap harus belajar dari rumah secara online.

Sayangnya, banyak anak di Indonesia yang tidak mau belajar online. hal tersebut menimbulkan beberapa implikasi terhadap pendidikan di Indonesia. Seperti halnya motivasi belajar yang menurun saat kembali ke sekolah.

Selain itu, kemampuan literasi dan numerasi juga terancam menurun, bahkan ancaman putus sekolah mengintai, karena anak harus bekerja atau menikah dini.

Tak hanya itu, anak juga akan kehilangan pembelajaran yang nantinya bisa mempengaruhi perolehan kesempatan mengakses pendidikan tinggi dan pekerjaan, serta menghasilkan pendapatan di masa depan.

Menurut CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung, Studi Global Save The Children Juli 2020 di 46 Negara khususnya Indonesia, mengindikasikan ada 8 dari 10 anak yang tidak bisa mengakses bahan pembelajaran yang memadai.

anak
Indonesia membutuhkan anak–anak yang berkualitas (foto: Pixabay/sasint)

Selain itu, menurut studi tersebut pun ada 4 dari 10 anak yang kesulitan dalam memahami pekerjaan rumah. Serta faktanya minimal 1% anak tidak belajar apapun selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

"Tahun 2021 ini harus menjadi tahun yang memastikan anak tetap mendapatkan akses belajar yang berkualitas, karena Pendidikan merupakan Hak Anak yang harus dipenuhi dan juga kunci membangun generasi Indonesia," jelas Selina, seperti siaran pers yang diterima merahputih.com.

Penarapan PJJ sendiri bukan suatu hal yang mudah, sejumlah tantangan harus dihadapi oleh para siswa, Guru maupun Orangtua. Seperti halnya materi yang terbatas, akses terhadap pembelajaran dan pengajaran, infrastruktur yang tidak merata (akses internet, jalan, dan listrik), keterampilan guru dalam melakukan PJJ, kapasitas orangtua mendampingi anak belajar, hingga kemampuan anak beradaptasi dan belajar mandiri.

Salah satu perwakilan Children & Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia, Stella (15 tahun) menyampaikan bahwa banyak rekanyna yang mengalami kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga:

Populerkan Pendidikan Anak, Kak Seto Minta Pak Raden Diperhatikan

anak
Anak-anak harus tetap mendapatkan pendidikan. (Foto: Unsplash/Robert Collins)

"Teman–teman saya yang tinggal di desa, susah untuk mendapat sinyal. Dan banyak dari mereka juga yang tidak punya handphone. Jadi kadang sama sekali tidak belajar atau susah dapat informasi dari ibu guru padahal mereka sangat ingin belajar," ujar Stella.

Kemudian, tantangan besar lainnya yakni menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk anak. Studi Global Save the Children menemukan bahwa dua pertiga atau 63% anak perempuan lebih banyak dibebani tugas rumah dibanding anak laki–laki (43%).

Hal tersebut juga relevan dengan pengakuan 23% orangtua yang mengasuh dalam kondisi tertekan di tengah situasi pandemi. Lalu, 1 dari 8 orangtua menyatakan telah terjadi kekerasan dirumahnya.

Untuk mengatasi tantangan itu, penguatan kemampuan resiliensi dan berinovasi dalam proses pembelajaran dan pengajaran dalam sektor Pendidikan sangat diperlukan.

Baca Juga:

Kenali Tipe Belajar PJJ

anak
Dibutuhkan model baru untuk belajar di masa kenormalan baru. (Foto: Pixabay/sasint)

Upaya memastikan anak tetap bisa belajar tanpa dibatasi sekat ruang kelas lewat model hybrid learning. Yakni penggabungan model belajar tatap muka, mandiri menggunakan komputer, dan secara virtual harus menjadi model pembelajaran. Karena, banyak sekolah yang berada di area rawan bencana, selain potensi berkembangnya pandemi seperti saat ini.

Namun, hal tersebut memerlukan dukungan program dalam meningkatkan kompetensi guru, pihak sekolah, dinas terkait, serta memaksimalkan potensi anak dan remaja, orangtua dan keluarga, pengasuh, kolaborasi dengan komunitas, mitra pembangunan, swasta, industri dan seluruh elemen pemerintah.

Akhir kata, Stella menyampaikan, bahwa pendidikan sangat penting untuk anak-anak, karena anak-anak yang akan mengembangkan bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan anak–anak yang berkualitas. Bila anak–anak tidak bisa belajar dan tidak mendapat Pendidikan yang berkualitas maka Indonesia tidak akan maju. (Ryn)

Baca Juga:

TK Internasional Kipina, Tawarkan Salah Satu Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

#Pendidikan Anak #Pendidikan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Ombudsman Minta Konsep Asrama Sekolah Rakyat SD Dievaluasi, Banyak Siswa tak Betah
Anak umur 6-7 tahun itu rata-rata belum siap boarding. Ada yang baru beberapa waktu sudah minta pulang.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
Ombudsman Minta Konsep Asrama Sekolah Rakyat SD Dievaluasi, Banyak Siswa tak Betah
Indonesia
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Para orangtua murid melayangkan laporan kepada kepolisian perihal perundungan yang dialami bisa jadi merupakan indikasi sekolah terkait tak responsif.
Dwi Astarini - Jumat, 05 Desember 2025
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Indonesia
Lapor ke Presiden Prabowo, Mendikdasmen: Bonus sudah Ditransfer Langsung
Tunjangan bagi guru ASN yang setara dengan gaji pokok telah dibayarkan penuh dan sudah ditransfer ke rekening penerima.
Dwi Astarini - Sabtu, 29 November 2025
Lapor ke Presiden Prabowo, Mendikdasmen: Bonus sudah Ditransfer Langsung
Indonesia
Presiden Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan untuk Siswa Pelosok
Langkah ini diambil setelah laporan dan temuan mengenai banyaknya siswa yang harus mempertaruhkan keselamatan karena minimnya infrastruktur penghubung.
Dwi Astarini - Sabtu, 29 November 2025
Presiden Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan untuk Siswa Pelosok
Indonesia
Presiden Prabowo Dorong Mahasiswa Terlibat di Proyek Strategis, Persiapkan SDM Nasional
Presiden Prabowo meminta percepatan penyiapan sumber daya manusia (SDM) nasional agar mampu menjawab kebutuhan berbagai sektor pembangunan.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Presiden Prabowo Dorong Mahasiswa Terlibat di Proyek Strategis, Persiapkan SDM Nasional
Indonesia
Legislator Usulkan 3 Pilar Transformatif Generasi Digital untuk Perkuat Digitalisasi Pembelajaran
Berfokus pada keamanan dan kompetensi literasi digital anak serta tenaga pendidik. ?
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Legislator Usulkan 3 Pilar Transformatif Generasi Digital untuk Perkuat Digitalisasi Pembelajaran
Indonesia
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Pemberlakuan lagi enam hari sekolah di Jateng banyak ditolak. Ketidaksetujuan masuk melalui kanal medsos aduan Pemprov Jateng.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Pemprov Jateng Kembalikan Kebijakan 6 Hari Sekolah Jadi Polemik, Wagub Taj Yasin: masih Dikaji
Indonesia
Legislator PKB Ingatkan Program Guru Wali Jangan Tambah Beban Mengajar
Setiap kebijakan baru harus dirancang secara matang agar memberikan manfaat nyata bagi proses belajar-mengajar.
Wisnu Cipto - Senin, 24 November 2025
Legislator PKB Ingatkan Program Guru Wali Jangan Tambah Beban Mengajar
Indonesia
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Sekolah bisa mengajukan perbaikan gedung secara online. DPR menyebutkan, hal tersebut harus disosialisasikan secara masif.
Soffi Amira - Senin, 24 November 2025
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Indonesia
Smartboard Dukung Digitalisasi Pendidikan, Komisi X DPR Ingatkan Guru agar tak Menyalahgunakannya
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kompetensi dan kebijaksanaan para pendidik dalam memanfaatkan teknologi.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Smartboard Dukung Digitalisasi Pendidikan, Komisi X DPR Ingatkan Guru agar tak Menyalahgunakannya
Bagikan