Satu Pasien Suspect Virus Corona di RSUD dr Moewardi Solo Meninggal
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo (tengah), Kamis (12/3). (MP/Ism
MerahPutih.Com - Satu dari dua pasien pasien dalam pengawasan (PDP) atau suspect virus corona atau COVID-19 di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia, Rabu (11/3).
Meninggalnya pasien sejauh ini belum dapat dipastikan apakah positif atau negatif virus corona mengat hasil lab dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum turun.
Baca Juga:
Senator DKI Minta Swasta dan Masyarakat Berperan Dalam Hadapi Virus Corona
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengungkapkan kedua pasien masuk ke ruang isolasi sejak Minggu (8/3). Satu pasien dinyatakan meninggal dunia.
"Meninggalnya pasien ini, berarti di Jateng sudah ada dua pasien suspect corona yang meninggal, yaitu satu di RSUD dr. Moewardi Solo dan di RSUP dr. Kariadi, Semarang," kata Yulianto, Kamis (12/3).
Sampai sejauh ini, kata dia, penyebab kematian pasien di RSUD dr Moewardi disebabkan karena gagal napas dan pneumonia. Untuk kepastian kebenarannya menunggu hasil lab Kemenkes.
Dokter Spesialis Paru RSUD dr Moewardi, Harsini menambahkan pasien pria berusia 59 tahun yang meninggal itu tidak memiliki riwayat ke luar negeri. Pasien habis pulang seminar di Bogor, Jawa Barat.
"Kedua pasien tercatat sebagai peserta seminar di Bogor tanggal 25 sampai 28 Februari. Tanggal 29 mulai pilek, batuk ke dokter, kemudian masuk rumah sakit karena keperburukan paru cepat, masuk observasi," kata dia.
Baca Juga:
Penderita Corona yang Tertular Secara Misterius Rupanya Terjangkit dari Pasien ke-20
Ia mengatakan hasil lab terkait positif atau tidaknya virus corona terhadap pasien tersebut masih menunggu Litbangkes yang dikirim sejak Selasa (10/3). Meski belum diketahui hasil lab terkait virus corona, pemakaman pasien ini dilakukan sesuai prosedur dengan asumsi positif sebagai langkah antisipasi.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin