Kesehatan

Sanitasi dan Air Bersih, Tak Bisa Ditawar

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 17 September 2021
Sanitasi dan Air Bersih, Tak Bisa Ditawar

Akses air bersih belum sepenuhnya dirasakan oleh warga dunia. (Foto: Unsplash/nathan dumlao)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SATU tahun belakangan dunia diguncang dengan pademi yang sepertinya belum menunjukan titik akhir. Semua orang fokus untuk tetap bertahan hidup di tengah krisis yang tak ada habisnya dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan.

Dilansir IISD, lebih dari satu juta orang yang dilibatkan dalam ‘UN75’ global public consultation. Sepanjang tahun 2020 menjadikan peningkatan akses ke layanan-layanan dasar sebagai prioritas utama mereka selama pandemi. Seperti perawatan kesehatan, air bersih, sanitasi, dan pendidikan.

Baca Juga:

Air Bersih, Salah Satu Masalah Global yang Semakin Buruk

air
Akses air bersih yang menjadi kendala di berbagai wilayah di dunia. (Foto: Unsplash/Alexandre Lecocq)

Kebiasaan mencuci tangan terbukti membebaskan manusia dari beberapa penyakit seperti diare hingga Hepatitis A. Padahal ini sebelumnya sangat sulit untuk diterapkan di tengah masyarakat. Namun setelah adanya pandemi, kegiatan mencuci tangan dengan sabun menjadi suatu kebiasaan yang penting dilakukan untuk memerangi penyebaran COVID-19 dan penyakit menular lainnya.

Air bersih dan sanitasi merupakan aspek utama yang dapat mendukung berjalannya pelayanan kesehatan dan pendidikan secara lancar. Tak hanya itu, air bersih dan sanitasi yang baik juga mempengaruhi berbagai aspek masyarakat lainnya, mulai dari kegiatan industri, bisnis, hingga pertanian.

Sayangnya masih ada sekitar 2,2 miliar orang di dunia yang mengalami kekurangan air minum bersih dan pengelolaannya yang belum baik. Kemudian sekitar 4,2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki sanitasi yang dikelola dengan baik.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Worldometers, pada 2020 jumlah penduduk di dunia mencapai 7.794 miliar orang. Dengan begitu hanya sekitar 1,3 miliar orang di dunia yang mendapatkan layanan air bersih dan sanitasi yang dikelola secara baik.

Baca Juga:

Sistem Sanitasi Minim, Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Sanitasi Terburuk di Asia

air
Mencuci tangan telah menjadi kebiasaan baru pada kondisi pandemi. (Foto: Unsplash/Sean Horsburgh)

Belum lagi, selama pandemi permintaan akan air bersih meningkat. Sementara permintaan air bersih meningkat, banyak sumber air tercemar dan persediaan air semakin langka karena perubahan iklim yang tidak dapat ditebak.

Kebiasaan mencuci tangan yang dinilai ampuh untuk mencegah penyebaran COVID-19 tentunya menimbulkan konsekuensi tersendiri. Hal ini disebabkan pula karena kurangnya investasi layanan air dan sanitasi. Untuk mendorong terciptanya kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan, pangan, energi, perubahan iklim, dan perdamaian dunia, diperlukan ketersediaan sistem air, sanitasi, dan pengelolaan sumber daya air yang baik.

Sistem sanitasi dan air bersih tidak hanya dibutuhkan dunia pada saat ini saja. COVID-19 mungkin bukanlah satu-satunya wabah penyakit menular yang mampu menyerang dunia, oleh sebabnya kedua layanan itu penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular. (cit)

Baca Juga:

Air Bersih Sangat Penting, Jaga Agar Tidak Tercemar

#Lipsus Bulan September #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan