Air Bersih Sangat Penting, Jaga Agar Tidak Tercemar

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 23 Maret 2021
Air Bersih Sangat Penting, Jaga Agar Tidak Tercemar

Indonesia mengalami krisis air bersih. (Foto: Unsplash/Jong Marshes)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

AIR bersih sangat penting untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia. Namun, krisis air bersih masih melanda dunia. Salah satunya di Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, hanya sekitar 74% penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih. Angka tersebut semakin menurun untuk penduduk di luar daerah metropolitan.

Baca juga:

Pentingnya Fasilitas Air Bersih Di Tengah Pandemi Corona

Tanpa adanya persediaan air bersih, maka higienitas sulit terjaga dengan baik. Terlebih kondisi pandemi yang menuntut kita untuk rajin menjaga sanitasi dengan air bersih.

Selain itu, ada sejumlah kasus pencemaran air yang juga menimbulkan keresahan. Dampaknya tidak hanya merugikan manusia saja, tetapi makhluk hidup lain seperti flora dan fauna. Lalu, apa yang dapat kita lakukan?

Menurut Ruangguru, ini dampak pencemaran air dan bagaimana cara menanggulanginya

1. Banjir

Lakukan 3R untuk mencegah banjir. (Foto: Unsplash/Jonathan Ford)

Banjir sering terjadi di Indonesia akibat banyaknya volume air yang tidak dapat tertampung sehingga merendam daratan bahkan pemukiman warga. Selain pemukiman warga yang terendam, banjir juga menimbulkan penyakit dan menelan korban jiwa.

Penyebab banjir bukan hanya berasal dari curah hujan yang meningkat, melainkan dari penyumbatan aliran sungai akibat sampah-sampah yang menumpuk di air sungai.

Untuk mencegahnya, kita perlu melakukan beberapa upaya antara lain seperti melakukan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) sampah rumah tangga, menormalisasi sungai untuk mengembalikan fungsi sungai, membuat dan mengembalikan fungsi drainase, membuat biopori, dan yang terakhir membuat ruang terbuka hijau.

Kita juga dapat berkontribusi dengan cara sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan di saluran air, menanam pohon di sekitar rumah, dan membuat saluran air yang baik.

2. Eutrofikasi

Eutrofikasi dapat diatasi dengan mengurangi limbah fosfat. (Foto: Unsplash/Samara Doole)

Eutrofikasi adalah banyaknya nutrisi terlarut seperti fosfat dan nitrogen di dalam air yang dapat merangsang pertumbuhan tumbuhan air. Eutrofikasi disebabkan oleh penumpukan nitrogen dan fosfat di perairan yang berasal dari limbah pupuk, deterjen, dan limbah kotoran peternakan. Akibatnya, kadar oksigen di dalam air akan berkurang.

Baca juga:

Nugie: Air Jernih Belum Tentu Bersih

Cara menanggulangi eutrofikasi beragam. Kamu dapat memulai dengan mengontrol untuk mengurangi limbah fosfat di lingkungan, mengurangi penggunaan pupuk fosfat agar tidak berlebihan, dan melakukan bioremediasi atau penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan.

3. Penurunan kualitas air

Rawat lingkungan perairan agar kualitas air tidak menurun. (Foto: Unsplash/mrjn Photography)

Menurunnya kualitas air dapat dilihat dari perubahan derajat keasaman atau pH, perubahan WRB (Warna, Rasa, dan Bau), kandungan mikroorganisme yang tinggi (E.coli), timbulnya endapan dan bahan terlarut.

Hal tersebut disebabkan oleh limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah peternakan. Akibatnya, air tidak dapat dikonsumsi, ekosistem perairan terganggu, menimbulkan penyakit seperti diare dan gatal-gatal, menyebabkan keracunan, dan mengganggu estetika lingkungan.

Cara mengatasi penurunan kualitas air ialah dengan merawat lingkungan perairan. Kamu dapat membuat kolam stabilisasi dan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL).

Untuk dapat mempelajari materi tentang air, kamu bisa belajar di ruangbelajar oleh Ruangguru. Pilih mata pelajaran Biologi, lalu klik bab tentang air. Selamat belajar. (ikh)

Baca juga:

Manfaat Minum Air Putih Ternyata Lebih Besar dari Apa yang Pernah Kamu Ketahui

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan