Sambangi KPK, Keluarga Korban Demo Kendari Minta Kematian Anaknya Diungkap


Keluarga mahasiswa yang tewas dalam demo di Kendari mendatangi KPK menuntut keadilan (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Keluarga korban meninggal dalam aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara pada September 2019 lalu menyambangi markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (12/12).
Mereka yakni, orang tua alamarhum Randi, La Sali dan Nasrifa. Serta orang tua almarhum Yusuf, Endang Yulidah dan Ahmad Fauzi. Pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Saut Situmorang langsung menyambut kedatangan mereka.
Baca Juga:
Pakar Intelijen Duga Penembak Demo Mahasiswa Kendari Ulah Teroris Poso
Ayah Alm. Randi, La Sali menyampaikan tujuan kedatangannya ke lembaga antirasuah untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya dalam demonstrasi pada 26 September 2019 lalu.

"Mahasiswa saat itu memperjuangkan kebenaran. Sampai saat ini belum diketahui proses penegakan hukum mengusut kematian tersebut. Anak saya adalah tulang punggung keluarga, yang membantu nafkah keluarga," kata La Sali di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
Sedangkan Ibu dari Alm. Yusuf, Endang juga menyampaikan bahwa kedatangannya ke Jakarta untuk mencari keadilan. Pasalnya, sampai saat ini sudah lebih 3 bulan, tapi pelaku penembakan terhadap Yusuf dan Randi belum ditemukan.
"Kami harap polisi bekerja lebih keras. Kami juga tidak mau nyawa dibayar nyawa. Sebagai muslim saya yakin, kematian adalah takdir yang akan terjadi pada setiap manusia," ujarnya.
"Sekali lagi, kami datang ke sini berharap suara ini bisa didengar para petinggi negeri ini," sambung Endang.
Sementara itu, Ketua KPK Agus Raharjo menilai Randi dan Yusuf adalah pahlawan. Untuk itu, Agus bakal menamakan salah satu ruangan di KPK dengan nama Randi dan Yusuf untuk menghormati jasa mereka.
"Agar kami juga terus mengingatnya dan menjadi simbol perjuangan melawan korupsi. Pengorbanan anak-anak tesebut adalah perjuangan untuk melawan pelemahan KPK," kata Agus.
Baca Juga:
Polisi Tersangka Penembakan Mahasiswa saat Demo Kendari Tak Dipecat
Agus mengajak semua piha? untuk berjuang bersama memberantas korupsi sekaligus meminta kasus yang menimpa para pejuang antikorupsi seperti Randi dan Yusuf segera diungkap.
"Termasuk juga korban-korban lain yang berjuang untuk pemberantasan korupsi," pungkasnya.
Para keluarga korban datang ke KPK didampingi oleh perwakilan mahasiswa dari Kendari, Tim dari Muhammadiyah dan Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras). Dalam pertemuan ini juga hadir istri Alm. Munir, Suciwati, Usman Hamid dan sejumlah pegawai KPK.(Pon)
Baca Juga:
Kepolisian Tetapkan Tersangka Penembakan Dua Mahasiswa saat Demonstrasi Kendari
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR
