Sambangi KPK, Keluarga Korban Demo Kendari Minta Kematian Anaknya Diungkap

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 12 Desember 2019
  Sambangi KPK, Keluarga Korban Demo Kendari Minta Kematian Anaknya Diungkap

Keluarga mahasiswa yang tewas dalam demo di Kendari mendatangi KPK menuntut keadilan (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Keluarga korban meninggal dalam aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara pada September 2019 lalu menyambangi markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (12/12).

Mereka yakni, orang tua alamarhum Randi, La Sali dan Nasrifa. Serta orang tua almarhum Yusuf, Endang Yulidah dan Ahmad Fauzi. Pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Saut Situmorang langsung menyambut kedatangan mereka.

Baca Juga:

Pakar Intelijen Duga Penembak Demo Mahasiswa Kendari Ulah Teroris Poso

Ayah Alm. Randi, La Sali menyampaikan tujuan kedatangannya ke lembaga antirasuah untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya dalam demonstrasi pada 26 September 2019 lalu.

Ayah almarhum Randi menuntut kasus penembakan anaknya diusut tuntas
Ayah Alm. Randi, La Sali menyampaikan tujuan kedatangannya ke KPK untuk menuntut keadilan atas penembakan yang menewaskan anaknya (MP/Ponco Sulaksono)

"Mahasiswa saat itu memperjuangkan kebenaran. Sampai saat ini belum diketahui proses penegakan hukum mengusut kematian tersebut. Anak saya adalah tulang punggung keluarga, yang membantu nafkah keluarga," kata La Sali di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Sedangkan Ibu dari Alm. Yusuf, Endang juga menyampaikan bahwa kedatangannya ke Jakarta untuk mencari keadilan. Pasalnya, sampai saat ini sudah lebih 3 bulan, tapi pelaku penembakan terhadap Yusuf dan Randi belum ditemukan.

"Kami harap polisi bekerja lebih keras. Kami juga tidak mau nyawa dibayar nyawa. Sebagai muslim saya yakin, kematian adalah takdir yang akan terjadi pada setiap manusia," ujarnya.

"Sekali lagi, kami datang ke sini berharap suara ini bisa didengar para petinggi negeri ini," sambung Endang.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Raharjo menilai Randi dan Yusuf adalah pahlawan. Untuk itu, Agus bakal menamakan salah satu ruangan di KPK dengan nama Randi dan Yusuf untuk menghormati jasa mereka.

"Agar kami juga terus mengingatnya dan menjadi simbol perjuangan melawan korupsi. Pengorbanan anak-anak tesebut adalah perjuangan untuk melawan pelemahan KPK," kata Agus.

Baca Juga:

Polisi Tersangka Penembakan Mahasiswa saat Demo Kendari Tak Dipecat

Agus mengajak semua piha? untuk berjuang bersama memberantas korupsi sekaligus meminta kasus yang menimpa para pejuang antikorupsi seperti Randi dan Yusuf segera diungkap.

"Termasuk juga korban-korban lain yang berjuang untuk pemberantasan korupsi," pungkasnya.

Para keluarga korban datang ke KPK didampingi oleh perwakilan mahasiswa dari Kendari, Tim dari Muhammadiyah dan Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras). Dalam pertemuan ini juga hadir istri Alm. Munir, Suciwati, Usman Hamid dan sejumlah pegawai KPK.(Pon)

Baca Juga:

Kepolisian Tetapkan Tersangka Penembakan Dua Mahasiswa saat Demonstrasi Kendari

#Demo Rusuh #Demo Mahasiswa #Komisi Pemberantasan Korupsi #Kasus Penembakan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara
tentara dikerahkan ke seluruh negeri pada awal pekan ini setelah aksi kekerasan meningkat. Perintah larangan dan jam malam juga diberlakukan pada Selasa malam.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 13 September 2025
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara
Indonesia
Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan
Pembebasan para aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang saat ini mendekam di tahanan-tahanan kepolisian, salah satu tuntutan utama disampaikan GNB kepada Presiden Prabowo dalam pertemuan di Istana Kepresidenan RI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan
Indonesia
Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
Pejabat publik harus lebih banyak mendengar sebelum berbicara dan bertindak.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Dunia
Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara
Militer telah mengambil alih kendali keamanan di negara tersebut setelah gelombang protes yang dipimpin oleh generasi muda, dikenal sebagai “Generasi Z” dan memaksa perdana menteri mengundurkan diri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara
Dunia
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Para ahli harus bersatu untuk mencari jalan keluar, dan parlemen masih berdiri.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Dunia
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Protes ini juga menjadi titik puncak sentimen lama terhadap politisi, keluarga mereka, dan kekhawatiran atas korupsi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Dunia
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Namun, kelompok Gen Z, yang memimpin protes tersebut, telah menjauhkan diri dari aksi perusakan itu.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR
Aksi demo mahasiswa UI dan UIN Jakarta menagih janji Tuntutan Rakyat 17+8 di depan Gedung DPR, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 09 September 2025
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8  di Depan Gedung DPR
Bagikan