Polisi Tersangka Penembakan Mahasiswa saat Demo Kendari Tak Dipecat


Demo menuntut penetapan tersangka penembakan dua mahasiswa UHO. (ANTARA/Harianto)
MerahPutih.com - Anggota polisi berinisial Brigadir AM resmi menyandang status tersangka buntut tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, saat aski unjuk rasa beberapa waktu lalu. Dua korban tewas tersebut adalah Immawan Randi dan La Ode Yusuf Badawi.
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menyebut, saat ini Brigadir AM masih sebagai anggota aktif. Diketahui, AM merupakan anggota Sat Reskrim Polres Kendari.
Baca Juga:
Kepolisian Tetapkan Tersangka Penembakan Dua Mahasiswa saat Demonstrasi Kendari
“Masih anggota aktif. Dia punya praduga tidak bersalah, jadi nanti setelah inkrach di pengadilan baru akan diputuskan,” kata Iqbal di Humas Polri, Kamis (7/11).

Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut, Brigadir AM akan dibawa ke Jakarta. Penahanan terhadap AM akan dilakukan di Rumah Tahanan Bareskrim Polri.
"Besok pagi (AM) akan langsung dibawa ke Jakarta. Ditahan di Rutan Bareskrim untuk proses penyidikan, pemeriksaan mendalam," kata Dedi.
Sebelumnya, Brigadir AM kedapatan membawa senjata api jenis HS saat bertugas. Sementara, hasil uji balistik selongsong peluru yang ditemukan sangat identik dengan senjata yang dibawa oleh Brigadir AM.
Baca Juga:
LPSK Lindungi 9 Saksi Kasus Penembakan Demo Mahasiswa Kendari
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 25 saksi dalam kasus ini. Enam di antaranya adalah enam anggota Polri yang menjalani sidang etik dan disiplin, yakni, GM, MI, MA alias AM, H, dan E.
Diketahui, dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara meninggal tertembak peluru yang diduga berasal dari tembakan aparat kepolisian setempat.

Korban meninggal bernama Immawan Randi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UHO dan La Ode Yusuf Badawi tewas akibat luka tembak dan pukulan di kepala.
Randi tewas tertembak saat bentrokan terjadi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (26/9/2019). Sementara Yusuf sempat kritis dan akhirnya meninggal, Jumat (27/9) subuh. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Garda Terdepan Diplomasi Indonesia Jadi Sasaran Kriminal, DPR Dorong Pemerintah Segera Bertindak dan Jamin Keamanan Diplomat

Penembakan Massal Menghebohkan Warga Thailand 6 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Kejaksaan Obok-Obok Kantor Pos Sidik Penggelapan Dana Rp 5 Miliar

Muncul Isu Penembakan 3 Polisi Terkait Urusan Beking Sabung Ayam, Pengamat: Harus Dibuktikan, Jangan sampai Fitnah

Soal Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung, Komisi I DPR Minta Pimpinan TNI Tertibkan Anggotanya

Soal Penembakan Aparat di Way Kanan Lampung, Legislator NasDem: Bukan Hanya Luka bagi Kepolisian

Pengakuan Terduga Pelaku Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung

3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Kapolri dan Panglima TNI Sepakat Lakukan Investigasi

Gelar Olah TKP, Polisi Cari Petunjuk Penting ungkap Tabir Kematian Kapolsek Negara Batin

Oknum yang Diduga Terlibat Penembakan 3 Polisi di Lampung kini Ditahan di Denpom
