Sama-Sama Berbahaya, Ketahui Perbedaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung


Serangan jantung dan gagal jantung adalah penyakit yang sangat berbahaya. (Foto: Hackensnack Meridian Health)
GANGGUAN pada jantung memang dianggap mengerikan bagi semua orang. Salah satu organ terpenting tubuh ini dianggap fatal jika sudah diserang penyakit. Meski sama-sama bisa menyebabkan kematian, serangan jantung dan gagal jantung merupakan dua kondisi yang berbeda. Baik dari segi penyebab, gejala, dan penanganannya.
Melansir laman Alodokter, serangan jantung terjadi ketika sel-sel otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Serangan ini terjadi secara tibat-tibat dan dapat memburuk dengan cepat. Sedangkan gagal jantung terjadi ketika otot-otot jantung melemah secara perlahan sehingga akhirnyatidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Baca juga:
Perbedaan dari segi penyebab

Serangan jantung diawali dengan pembentukan plak kolestrol dalam pembuuh darah koroner, yakni pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Plak yang semakin lama membesar dapat menyebabkan dinding pembuluh koroner menyempit bahkan tersumbat.
Sumbatan ini dapat terjadi bila sebagian dari plak tersebut pecah dan serpihannya terlepas ke aliran darah menuju pembuluh darah yang lebih kecil. Bila sumbatan sudah total sehingga menimbulkan kerusakan pada otot jantung, terjadilah serangan jantung.
Sedangkan gagal jantung disebabkan oleh kombinasi berbagai penyakit yang melemahkan otot jantung secara perlahan dalam waktu lama, hingga akhirnya jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Gagal jantung juga bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, gangguan katup jantung, kerusakan otot jantung, hingga diabetes.
Perbedaan dari segi gejala

Sesuai namanya, serangan jantung biasanya terjadi secara mendadak. Gejala serangan jantung meliputi, dada tertekan atau sesak, pusing, keringat dingin, napas pendek, mual, dan rasa cemas.
Sementara gagal jantung biasanya berkembang dan memburuk secara perlahan. Gejalanya seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur, mudah lelah, batuk berkepanjangan, dan peningkatan berat badan akibat cairan yang menumpuk.
Baca juga:
Perbedaan dari segi penanganan

Serangan jantung membutuhkan penanganan segera untuk mencegah kerusakan otot jantung lebih lanjut. Dokter biasanya akan memberikan obat nitroglycerin untuk melebarkan pembuluh hdarah yang tersumbat. Setelah itu, penanganan lebih lanjut dapat dilakukan dengan pemasangan stent atau operasi bypass.
Pada kasus gagal jantung, fungsi jantung yang sudah hilang biasanya tidak dapat dikembalikan. Namun, tetap perlu adanya penanganan agar jantung tidak memburuk. Beberapa penaganan gagal jantung adalah dengan memberi obat pengencer atau nitroglycerin, pemasangan alat pacu jantung, pemberian obat diuretik, serta perubahan gaya hidup.
Sebagai kesimpulan, serangan jantung dan gagal jantung merupakan dua kondisi yang berbeda. Disarankan untuk berhenti merokok, mengonsumsi makanan berlemak, membatasi konsumsi minuman beralkohol, dan olahraga rutin. (And)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
