Salut, Banser NU Kerja Bakti Bersihkan Gereja St Lidwina
anggota Banser NU Kabupaten Sleman membantu mengecat tembok Gereja st Lidwina (MP/Teresa Ika)
Merahputih.com - Dua hari pasca aksi teror, Banser NU Kabupaten Sleman menerjunkan pasukan ke Gereja st Lidwina. Mereka melakukan kerja bakti membersihkan gereja bersama ratusan umat beragama.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk melawan aksi teror yang menciderai toleransi umat beragama. Aksi bersih-bersih dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB.
Warga dibantu umat gereja menyapu lantai dalam ruangan yang berdebu. Adapula warga yang mengecat dinding tembok. Beberapa anggota Banser menyapu sampah dan debu di luar ruangan dekat pintu masuk gereja.
Ketua Dewan Instruktur Ansor Banser NU Sleman, R. Yuwan Si'ro mengatakan Banser tergerak melakukan aksi ini karena ingin menunjukkan bahwa masyarakat Yogyakarta adalah masyarakat yang damai, dan bertoleransi tinggi.
"Kami prihatin dan geram sama kejadian kemarin. Padahal selama ini masyarakat Yogyakarta itu saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Kegiatan ini bentuk nyata silaturahmi antar umat beragama," tegas Yuwan di Gereja st Lidwina stasi Bedog, Gamping Sleman Yogyakarta, Selasa (13/2).
Ada sekitar 20 sampai 25 anggota Banser diturunkan dalam kegiatan kerja bakti ini. Tak hanya kerja bakti, Yuswan mengatakan Banser turut menerjunkan personil untuk menjaga keamanan di sekitar tempat ibadah. Saat ini tim berjaga di seluruh kecamatan di Sleman untuk meredam potensi konflik dan provokasi yang mungkin timbul.
"Tak lama usaha penyerangan terjadi, pasukan sudah stand by di gereja ini untuk menjaga keamanan. Sekarang pasukan kami stand by 24 mengantisipasi munculnya peristiwa serupa," tegasnya.
Pastur ketua Paroki Santa Lidwina, Romo Santo mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan para umat beragama. Pihaknya saat ini sedang berfokus untuk menyembuhkan trauma healing umat Paroki sambil terus memantau penyembuhan para korban luka. Ia pun meminta umat tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan menyikapi penyerangan ini.
"Bagi yang membutuhkan pengobatan trauma silahkan mendatangi posko trauma healing di paroki Kumetiran. Sudah ada psikolog yang akan membantu,"kata Romo Santo.
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca terkait penyerangan gereja Santa Lidwina Bedog: Jokowi: Tak Ada Tempat Bagi Orang Intoleransi
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Paus Leo XIV Tahbiskan Carlo Acutis sebagai Santo, ‘Influencer Tuhan’ Panutan Anak Muda Zaman Ini
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY