Saking Marahnya, Gibran Sampai Tinggal Mobil Dinas di SDN Nusukan Barat
Mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabing Raka diggalkan di SDN Nusukan Barat Solo, Selasa (9/11). (MP/Ismail)
MerahaPutih.com - Pelanggaran pembelajaran tatap muka (PTM) kembali ditemukan di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/11).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kali ini menemukan guru dan siswa kompak tidak memakai masker saat berlangsungnya PTM di SDN Nusukan Barat. Hal itu ditemukan saat inspeksi di sejumlah sekolah.
Pantauan Merahputih.com, mobil dinas (mobdin) Wali Kota Solo plat merah AD 1 A ditinggalkan begitu saja di halaman sekolah setelah mengetahui adanya pelanggaran PTM. Usai marah, Gibran dan ajudannya kembali ke Balai Kota dengan mobil lain.
Baca Juga:
Temukan Guru dan Siswa Tak Pakai Masker, Gibran Tinggalkan Mobdin di SDN Nunukan
Ini merupakan yang keempat kalinya Gibran meninggalkan mobilnya di lokasi tidak wajar dan berkaitan dengan kasus besar.
Sebelumnya, Gibran meninggalkan mobdin di kantor Kelurahan Gajahan karena berkaitan kasus pungli Lurah Gajahan.
Kasus kedua Gibran memarkirkan mobilnya di TPU Cemara Kembar karena berkaitan dengan perusakan 10 makan nasrani.
Gibran juga meninggalkan mobdin di SMK 2 Batik Surakarta karena nekat mencuri star menggelar PTM.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan telah memarahi sekolah karena mendapati guru dan siswa tidak memakai masker saat PTM berlangsung.
"Do ra nganggo (pada tidak semua) pakai masker gurunya. Siswanya juga tidak pakai masker. Nanti ben di-swab antigen semua," kata Gibran di Balai Kota, Selasa (9/11).
Gibran mengaku, saat itu hanya lewat di sekolah sebelum ke kantor Balai Kota Solo. Selain SDN Nusukan Barat, juga ada sekolah lain. Namun, pelanggaran PTM hanya ditemukan satu sekolah.
"Semoga hasile negatif. Anak sekolah susah pakai masker dan banyak yang enggak dijemput orang tuanya. Makanya ini untuk perbaikan kita, pokoknya sesuai SOP," kata dia.
Baca Juga:
HUT Ke-98 Persis Solo, Gibran: Maine Ben Apik Meneh
Gibran menegaskan, dalam hal ini yang terpenting adalah gurunya pakai masker. Kalau guru tidak pakai masker, akan ditiru siswa.
"Yang penting gurunya pakai masker, maka muridnya pasti juga pakai masker. Kalau gurunya tidak pakai masker murid juga akan ikut," kata dia.
Dikonfirmasi Kepala SDN Nusukan Barat Sri Ramtini enggan berkomentar banyak saat ditemui wartawan.
Ia berdalih hendak menghadiri rapat dan bergegas meninggalkan sekolah.
"Hasilnya sudah keluar negatif semua. Tadi saya rapat jadi tidak tahu ada Wali Kota datang ke sekolah," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Genjot Pemulihan Ekonomi, Gibran Gelar Festival Wayang Bocah
Bagikan
Berita Terkait
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo