RUU Lalu Lintas Diusulkan Akomodir Kendaraan Listrik

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 04 November 2022
RUU Lalu Lintas Diusulkan Akomodir Kendaraan Listrik

Satu rangkaian KRL Commuterline melintasi pembangunan rumah susun terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (9/1). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putr

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Ikatan Alumni Akademi Lalu Lintas (IKAALL) Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) merekomendasikan agar pemerintah pusat dan daerah memperbanyak sarana transit oriented development (TOD) di kota besar.

TOD merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain kota/wilayah dengan konekvitas terhadap kemudahan mengakses pelayanan angkutan umum atau hunian terintegrasi angkutan umum. ‎Dengan begitu, diharapkan masyarakat tak lagi berorientasi menggunakan kendaraan pribadinya melainkan menggunakan angkutan massal.

Baca Juga

Bus Rapid Transit, Moda Transportasi Baru di Cirebon

"Dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), TOD di Jabodetabek sudah dijalankan. Namun, belum diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang sekarang. TOD belum diatur," kata Ketua Umum IKAALL, Haris Muhammadun dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/11)

Untuk itu, kata dia, saat pengurus IKAALL melakukan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi V DPR RI, DPP IKAALL menyampaikan usulan strategis yang meliputi 8 isu ke DPR terkait revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

‎Selama ini, ungkap Haris, pemerintah di Jabodetabek masih menggunakan aturan setingkat peraturan menteri (Permen), peraturan Gubernur DKI Jakarta (Pergub) hingga peraturan kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam mengakomodir pembangunan TOD di Jabodetabek.

"TOD di luar DKI Jakarta, di luar Bodetabek bagaimana? Kita berbicara kota besar seperti Medan, Surabaya, sudah mulai macet. Kita harus bisa mendorong kota-kota itu adaftif terhadap transit bukan lagi adaptif terhadap kendaraan pribadi," tuturnya.

Baca Juga

Menengok Penginapan Kapsul di Stasiun Gambir, Pas Banget untuk Transit

Dia menambahkan, transportasi di masa depan adalah transportasi yang terintegrasi satu dengan ‎yang lain seperti yang sudah diterapkan di DKI Jakarta.

"Kita sudah bisa melihat integrasi transportasi yang begitu baik antara transportasi berbasis jalan, berbasis rel kereta api, ini menjadi contoh yang lebih baik. Jakarta sudah punya tarif terintegrasi. Sekarang naik bus Transjakarta dan mikrobus termasuk LRT dan MRT, cukup dengan Rp 10.000 dan IKAALL berperan di sana, mendorong penerapan sistem integrasi ini," katanya.

Selain itu, IKAALL juga merekomendasikan revisi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ‎seperti pengujian terhadap mobil listrik.

"Dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, belum ada pengujian mobil atau kendaraan listrik. Lalu, tipologi terminal. Kita tadinya mengenal tipologi terminal yakni Tipa A, B, dan C berdasarkan kewenangan. Harapannya, tidak lagi seperti itu. Ke depan tipologi terminal berdasarkan fungsi kawasan. Dulu, kita fokus terhadap car oriented development (COD) kita enggak di zaman itu lagi. Oleh karena itu, kita ubah menjadi transit oriented development (TOD), membentuk daerah yang adaptif terhadap transit kepada kendaraan umum massal, bukan adaftif terhadap kendaraan pribadi," ungkapnya.

IKAALL juga merekomendasikan pengaturan terhadap ojek online (ojol). "Kami mengambil sikap setelah tim kami melakukan konsolidasi kepada pakar termasuk pakar hukum, pakar sosiologi, pakar tata negara karena transportasi ini multidisiplin ilmu, tidak bisa diselesaikan dengan ilmu transportasi sendiri," ucapnya.

Setelah berkonsultasi dengan pakar lintas bidang, mengerucut kepada satu hal yakni negara harus hadir dan mengatur persoalan dalam angkutan daring tersebut.

"Kita juga harus bijak menyikapi ini, bagaimana nanti antara transit dengan angkutan umum tumbuh bersama, kemudian juga ojek online juga menjadi feeder transit, nanti kita atur. Kalau kita lihat manfaat dan mudaratnya, banyak manfaatnya ketika kita mengatur karena nanti aspek keselamatan bisa ditingkatkan," imbuhnya.

DKI Jakarta, kata dia, sudah mulai mencoba melaku‎kan pengaturan agar ojek online juga tidak boleh di jalur utama.

"Kenyataanya, sekarang dari stasiun ke rumah kita jalannya sempit. Apa yang bisa dilakukan? Menggunakan ojek online. Bagaimana ojek online tidak mengangkut orang dari Blok M sampai dengan Kota karena sudah ada bus Transjakarta, makanya Jakarta juga mengambil sikap untuk mengatur itu," tuturnya.

Terkait dengan kemacetan, IKAALL juga tidak sependapat dengan membangun jalan sebanyak-banyaknya.

"Dulu Jakarta membangun JORR (Jakarta Outer Ring Road), tetapi tetap macet. Kita harus melakukan travel demand‎ management, yaitu mengubah yang tadinya kota adaptif dengan kendaraan pribadi, tetapi bagaimana kita ubah menjadi adaptif terhadap transit atau transportasi angkutan massal," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga

Tibetan Village, Lokasi Transit Populer di Jalur Pendakian Annapurna Base Camp

#Hunian
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta
Hunian vertikal kini menjadi kebutuhan mendesak di Jakarta. Sebab, warga harus memiliki akses tempat tinggal yang layak.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta
Indonesia
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya
PSI Jakarta menyoroti rencana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengenai pembangunan 19.800 hunian baru.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
PSI Jakarta Soroti Rencana Pramono Bangun 19.800 Hunian Baru, Minta Perbaiki Masalah Lainnya
Indonesia
Sediakan Hunian Layak, Pramono Serahkan Kunci Rusunawa PIK Pulogadung
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyerahkan kunci Rusunawa PIK Pulogadung, Jakarta Timur. Kini, sudah ada lebih 33 ribu unit hunian yang tersedia.
Soffi Amira - Senin, 25 Agustus 2025
Sediakan Hunian Layak, Pramono Serahkan Kunci Rusunawa PIK Pulogadung
Indonesia
Ikuti Langkah Anies, Pramono Bebaskan Pajak Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membebaskan pajak rumah di bawah Rp 2 miliar. Ia pun mengikuti jejak Anies Baswedan.
Soffi Amira - Rabu, 26 Maret 2025
Ikuti Langkah Anies, Pramono Bebaskan Pajak Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Lifestyle
Rukita Tawarkan Solusi Hunian Berkualitas untuk Generasi Muda
Rukita menawarkan solusi hunian berkualitas untuk generasi muda Indonesia.
Soffi Amira - Jumat, 06 Desember 2024
Rukita Tawarkan Solusi Hunian Berkualitas untuk Generasi Muda
Indonesia
44 Warga yang Tinggal di Kolong Tol Kini Dipindahkan ke Rusunawa Rawa Buaya
44 warga kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat, dipindahkan ke Rusunawa Rawa Buaya.
Soffi Amira - Sabtu, 30 November 2024
44 Warga yang Tinggal di Kolong Tol Kini Dipindahkan ke Rusunawa Rawa Buaya
Indonesia
Warga Apartemen Graha Cempaka Mas Ngadu ke Pj Teguh Akibat Merugi Rp 40 Miliar
Penghuni Apartemen Graha Cempaka Mas membuat aduan ke posko pengaduan masyarakat di Balai Kota DKI Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Warga Apartemen Graha Cempaka Mas Ngadu ke Pj Teguh Akibat Merugi Rp 40 Miliar
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Pindahkan Warga Kolong Jembatan ke Rusun
Pemprov DKI akan memindahkan warga kolong jembatan ke rusun. Hal ini menjadi upaya untuk memberikan hunian layak bagi warga Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 06 November 2024
Pemprov DKI Bakal Pindahkan Warga Kolong Jembatan ke Rusun
Indonesia
Rumah Hunian Vertikal Kedua Dibangun di Johar Baru
Konsolidasi tanah vertikal termasuk program perbaikan rumah-rumah yang terkategori kumuh
Angga Yudha Pratama - Jumat, 27 September 2024
Rumah Hunian Vertikal Kedua Dibangun di Johar Baru
Indonesia
Pemerintah Permudah Warga Jakarta Mendapatkan Hunian Layak
Dengan dilaksanakannya Gebyar Hunian Terjangkau Volume 4 semakin banyak warga DKI Jakarta yang dapat memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 12 Agustus 2024
Pemerintah Permudah Warga Jakarta Mendapatkan Hunian Layak
Bagikan