Rumah Hunian Vertikal Kedua Dibangun di Johar Baru

Rumah hunian vertikal di Kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. (Pemprov DKI).
MerahPutih.com - Rumah hunian vertikal kembali dibangun di Kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (27/9). Adapun rumah hunian vertikal ini diberi nama Rumah Cinta Damai.
Hunian empat lantai ini merupakan buah kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Pemerintah terus berupaya menyediakan hunian yang layak untuk masyarakat. Penyediaan hunian layak merupakan program prioritas dalam aspek peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan dasar perkotaan.
Baca juga:
Jubir RIDO Jawab Keraguan Warga Jakarta Soal Pembangunan Hunian Vertikal
"Hari ini di titik yang kedua bisa memberikan bantuan konsolidasi lahan vertikal yang mungkin hanya ada di Jakarta. Dan ini adalah solusi mengatasi area-area kumuh di Jakarta. Untuk titik pertama telah dibangun di Palmerah," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, pada Jumat (27/9).
Heru juga berharap, program baik ini bisa berlanjut untuk masyarakat ke depan. Ia juga mengatakan, hunian konsolidasi tanah vertikal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kepadatan penduduk di Jakarta.
Melalui proses konsolidasi tanah vertikal, diterbitkan sertifikat tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama Perkumpulan Pemilikan Bersama Rumah Cinta Damai Tinggi. Kondisi fisik hunian sudah memenuhi standar hunian yang layak dan memenuhi kelayakan fungsi bangunan sebagaimana telah diterbitkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Nomor SK-SLF-317108-11092024-001.
Sementara itu, terkait kepemilikan bangunan, diterbitkan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun. Pemprov DKI Jakarta juga berupaya untuk mendorong kemandirian warga untuk mengelola, memelihara, dan merawat Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi melalui pembentukan Perkumpulan Pemilikan Bersama Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono menuturkan, konsolidasi tanah vertikal termasuk program perbaikan rumah-rumah yang terkategori kumuh.
"Kalau tadi kita lihat foto sebelum diperbaiki seperti ini memang sangat merisaukan hati kita. Tapi inilah permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Jakarta dan kota-kota besar, kota-kota padat penduduk lainnya," ucapnya.
Baca juga:
Hunian ini terdiri dari 12 unit. Setiap unit memilik ruang tidur, dapur, toilet, dan balkon. Selain unit hunian yang berada di lantai 2, 3 dan 4, Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung yang berada di lantai 1, berupa 2 unit kios, 1 unit toilet, area parkir motor, 1 unit hunian yang dapat dimanfaatkan bagi lansia atau unit perawatan, serta ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan warga untuk area berkumpul.
"Awalnya ini satu petak ada 11 Kepala Keluarga, tidak ada kamar mandinya. Kondisinya, mohon maaf, jauh dari kata sehat. Melalui partisipasi semua, hunian ini dapat berubah wajahnya menjadi sebuah rumah susun, menjadi sebuah hunian yang layak, namanya Cinta Damai. Ada empat tingkat, tingkat pertama untuk social activities, untuk umum, termasuk bisa berjualan," terangnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Hindari Kericuhan Aksi Demo, Pemprov DKI Pulangkan para Pegawai

Pemprov DKI Jakarta Bertanggung Jawab Penuh atas Kerusakan Pasca Demo Rusuh di Depan Gedung DPR

Jakarta Menuju Kota Global, Tidak Terpisahkan Kawasan Tanpa Rokok Termasuk di Gerbong Kereta

Sediakan Hunian Layak, Pramono Serahkan Kunci Rusunawa PIK Pulogadung

Macet di Jalan TB Simatupang tak Terbendung, Pramono Mau Terapkan Sistem Ganjil-Genap

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Titik Macet Terparah di Jakarta Selatan Terungkap, Salah Satunya di Jalan TB Simatupang
