Kesehatan

Rutin Minum Tetap Bisa Membuat Dehidrasi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 02 Februari 2022
Rutin Minum Tetap Bisa Membuat Dehidrasi

Minumlah air secukupnya agar hidrasi di dalam tubuh tercukupi. (Foto: pexels/MART PRODUCTION)

Ukuran:
14
Audio:

PEPATAH “delapan gelas air sehari” tentunya sudah tidak asing bukan? Untuk tetap terhidrasi sepanjang hari kamu harus minum delapan gelas air sehari atau setara dengan 2 liter.

Namun, pada kenyataanya, setelah mengonsumsi cukup air seseorang bisa tetap merasa haus dan dehidrasi. Apa yang penyebabnya?

Baca Juga:

Atasi Dehidrasi dengan Asupan Cairan

Mengutip laman Bustle, Kelly Unger, seorang ahli gizi, pelatih pribadi yang bersertifikat serta salah satu pendidir Epic Finess mengungkapkan dehidrasi terjadi karena hilangnya cairan di dalam tubuh. Dehidrasi bisa disebabkan karena kurangnya minum tetapi ada beberapa faktor lain yang menyebablannya. Contohnya seperti penyakit tertentu atau keringat berlebih.

Dehidrasi boleh dibilang kondisi cukup serius, sehingga penting sekali unutk segera mengatasi rasa haus dan menemukan penyebab pastinya. Biasanya dehidrasi ditandai dengan mulut kering, bau mulut, rasa haus yang berlebihan, jarang buang air kecil dan urine berwarna gelap. Dehidrasi juga membuat pusing, lelah, atau tidak berkeringat sama sekali.

Berikut penyebab dehidrasi walau asupan air harian kamu sudah cukup:

1. Kehilangan elektrolit

Setelah berolahraga pastikan untuk mengonsumsi air agar tubuh tidak dehidrasi. (Foto: pexels Tirachard Kumtanom)


Elektrolit seperti natrium, klorida, magnesium dan kalium yang diperlukan untuk mengirimkan cairan ke sel tubuh. Jika kamu mengalami keringat berlebihan saat sedang olahraga, cobalah untuk mengonsumsi minuman yang memiliki kandungan elektrolit seperti air kelapa. Kemudian makanlah buah dan sayuran berserat untuk mengembalikan elektrolit di dalam tubuh.

Jika kita telah minum air dengan cukup tetapi tidak mengonsumsi buah dan sayur, elektrolit di tubuh akan terbuang bersama air. Hal ini membuat tubuh memicu respon rasa haus yang kemudian menyebabkan kita untuk minum lebih banyak. Pengenceran elektrolik lebih lanjut juga terjadi ketika tubuh kekurangan asupan buah dan sayur. Elektrolit dan serat dibutuhkan untuk menyerap air ke dalam sel tubuh.

2. Tanda penyakit diabetes

Dehidrasi bisa menjadi tanda adanya penyakit. (Foto: pexels/Artem Podrez)

Sering haus merupakan gejala diabetes. Jika kamu telah mengonsumsi air tetapi sering buang air kecil secara berlebihan, cobalah untuk memeriksakan diri ke dokter. Karena tubuh berusaha membuang gula, penderita diabetes sering mengalami buang air kecil yang kemudian membuat mereka menjadi mudah dehidrasi.

Baca Juga:

Tanda-tanda Dehidrasi Ini Jangan Dicuekin

3.Sakit dan mengonsumsi obat-obatan

Beberapa obat-obatan mengandung bahan yang menimbulkan dehidrasi. (Foto: pexels/JESHOOOTS.com)


Saat sakit kamu akan lebih mudah merasakan dehidrasi. Ahli gizi Kristin Gillespie, MS, RD, LD mengatakan meningkatkan asupan cairan sangat diperlukan untuk memerangi kehilangan cairan. "Tetapi hal ini memang terlihat mudah diucapkan daripada dilakukan terlebih saat sedang sakit," ujarnya. Kamu bisa mengonsumsi minuman yang mengandung Pedialyte dan Gatorade untuk mengembalikan hidrasi di dalam tubuh.

Selain itu, beberapa jenis obat bisa menimbulkan efek samping seperti dehidrasi. Beberapa obat seperti obat golongan diuretik, dengan sengaja mengeluarkan air dan elektrolit dari tubuh, sehingga kamu akan mengalami dehidrasi. Sebelum mengonsumsi obat, cek terlebih dulu efek samping dari obat tersebut.

4. Ketidakseimbangan hormon

Stres juga bisa membuat tubuh menjadi lebih mudah dehidrasi. (Foto: pexel/Anna Shvets)


Jika kamu sering mendapati dirimu segera buang air kecil saat sesudah minum segelas air, ini berarti kamu mengalami hormon yang tidak seimbang. Hal ini bisa dikarenakan stres yang membuat tubuh menjadi lebih kekurangan mineral.

"Jika seseorang kekurangan mineral, mereka tidak dapat menyerap air ke dalam sel, yang berarti mereka mulai buang air kecil dari semua air yang mereka minum, kemudian meninggalkan tubuh mereka dehidrasi meskipun sudah mengkonsumsi air secara cukup," urai Ahli gizi klinis bersertifikat dan praktisi Kedokteran fungsional Filipa Bellete, Ph.D. (pid)

Baca Juga:

Manfaat Minum Air Putih Ternyata Lebih Besar dari Apa yang Pernah Kamu Ketahui



#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan