Rusia Tangguhkan Kesepakatan Biji-Bijian Laut Hitam


Kapal curah berbendera Kepulauan Marshall Star Helena di laut hitam. ANTARA/REUTERS/Serhii Smolientsev/pri.
MerahPutih.com - Setahun yang lalu, Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB menandatangani perjanjian di Istanbul untuk melanjutkan kembali ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina yang terletak di Laut Hitam--setelah sempat terhenti akibat perang Rusia-Ukraina yang dimulai Februari 2022.
Pusat Koordinasi Bersama didirikan di Istanbul dengan pejabat dari tiga negara tersebut dan PBB untuk mengawasi pengiriman biji-bijian.
Baca Juga:
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Kesepakatan itu telah diperbarui beberapa kali sejak itu, dan diperpanjang selama dua bulan lagi pada 18 Mei 2023.
Rusia memutuskan untuk menangguhkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, yang masa berlakunya habis pada Senin (17/7).
"Seperti yang dikatakan Presiden Federasi Rusia (Vladimir Putin) sebelumnya, batas waktunya adalah 17 Juli. Sayangnya, bagian yang berkaitan dengan Rusia dalam perjanjian Laut Hitam hingga kini belum dilaksanakan. Oleh karena itu, operasinya dihentikan," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dilansir Antara.
Peskov lebih mengatakan, Rusia akan kembali mengimplementasikan kesepakatan tersebut setelah kepentingan Moskow dalam kesepakatan itu terpenuhi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, kepada kantor berita RIA yang dikelola pemerintah Moskow secara resmi telah memberi tahu Ukraina, Turki, dan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang keberatannya untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
Baca Juga:
Atlet Rusia dan Belarus Bisa Bertanding di Asian Games Hangzhou
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
