Rusia Beri Suaka untuk Bashar al-Assad


Presiden Rusia, Vladimir Putin. Foto: Dok/Kremlin Rusia
MERAHPUTIH.COM - REZIM Bashar al-Assad di Suriah runtuh, Minggu (8/12). Mantan pemimpin rezim pergi meninggalkan negara itu, mencari suaka di Rusia. Istana Kepresidenan Rusia, yang juga dikenal sebagai Kremlin, mengonfirmasi pada Senin (9/12) bahwa Al-Assad dan keluarganya diberi suaka oleh Rusia.
"Tentu saja, keputusan seperti itu tidak dapat dibuat tanpa kepala negara. Itu keputusannya (Presiden Rusia Vladimir Putin)," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir ANTARA.
Jika diamati, jadwal resmi Putin tidak mencakup pertemuan dengan Al-Assad. Peskov juga mengatakan tidak ada yang perlu diceritakan tentang keberadaannya saat ini. Ia mengungkap Moskow sedang berupaya menghubungi mereka yang dapat memastikan keamanan pangkalan militer Rusia di Suriah, sedangkan militer Rusia juga mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan.
Lebih lanjut, ia mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan status pangkalan militer Rusia di Tartus dan Khmeimim. "Ini semua subjek untuk didiskusikan dengan mereka yang akan berkuasa di Suriah. Sekarang kami melihat periode transformasi dan ketidakstabilan yang ekstrem," katanya.
Baca juga:
Gedung KBRI Terkena Peluru Nyasar, Bagaimana Nasib WNI di Suriah?
Oleh karena itu, imbuhnya, pembicaraan itu akan memakan waktu. Pembicaraan serius akan diperlukan dengan mereka yang akan diberi kekuasaan. Dia berpendapat perundingan format Astana tentang Suriah telah kehilangan tujuan awalnya, tetapi masih relevan sebagai mekanisme untuk bertukar pendapat dan konsultasi politik di antara para pesertanya.
Dia menambahkan, Rusia tengah berdialog dengan Turki dan negara-negara lain di kawasan itu mengenai topik Suriah.
Sebelumnya, kantor berita negara Rusia, TASS, mengutip sumber Kremlin, melaporkan bahwa Al-Assad dan keluarganya tiba di Moskow dan diberi suaka berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.(*)
Baca juga:
Militer Suriah Tarik Sementara Pasukan dari Aleppo, Sedang Persiapkan Serangan Balik
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Suriah, Dorong Gencatan Senjata dan Dialog Damai

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Bukti Pengakuan Dunia, Akhirnya Bendera Baru Suriah Berkibar di Markas PBB

Operasi Militer di Basis Loyalis Assad Dinyatakan Selesai, Ribuan Tewas

Israel Luncurkan Serangan Udara ke Suriah Selatan

Uni Eropa Bahas Masa Depan Suriah Akhir Januari ini, Sanksi akan Dicabut

Delegasi Suriah Kunjungi Arab Saudi, Pertama Kali Setelah Bashar al-Assad Digulingkan

Turkiye Sebut 31 Ribu Warga Suriah Telah Kembali ke Negaranya

Sempat Umumkan Kerahkan 900 Tentara, Pentagon Akui Kini ada 2.000 Pasukan AS di Suriah

Indonesia Belum Mau Akui Pemerintah Baru Suriah Pengganti Rezim Assad
