Rumput Laut, Makanan Sehat yang Baik untuk Tubuh dan Alam


Rumput laut membantu mendukung kehidupan laut lainnya dan membersihkan air di sekitarnya. (Unsplash/alexandros Giannakakis)
KETIKA membaca kata-kata 'pola makan nabati', kamu cenderung memikirkan makanan seperti salad, sayur kangkung, kacang-kacangan, atau daging vegetarian yang trendi. Namun, ada satu pilihan non-daging yang mendapatkan daya tarik sebagai makanan super terbaru; rumput laut.
Rumput laut, yang tampilannya seperti pita hijau kecoklatan. Sering kita lihat tumbuhan laut ini yang terdampar di pantai. Nori, lembaran tipis yang digunakan untuk membungkus sushi rolls dan garnish di mangkuk ramen, merupakan olahan rumput laut yang paling terkenal dan dinikmati banyak orang.
Baca Juga:

Bukan hanya satu jenis itu, ganggang besar berdaun ini hadir dalam ratusan varietas berwarna-warni, termasuk wakame (Undaria pinnatifida), kombu (Laminaria japonica), dulse merah (Palmaria palmata), dan alga cokelat (Saccharina latissima).
Rumput laut membantu mendukung kehidupan laut lainnya dan membersihkan air di sekitarnya. Saat keluar dari air, tanaman laut itu bisa membawa lebih banyak nutrisi dan mineral ke dalam piringmu.
"Meskipun kita mencoba untuk makan sehat, kita mengandalkan sebagian besar pertanian berbasis tanah," kata pendiri dan pemilik Springtide Seaweed Sarah Redmond di Gouldsboro, Maine, Inggris.
"Rumput laut adalah alternatif yang sangat menarik karena menyediakan nutrisi yang sangat sulit ditemukan di tanaman darat lain," tambahnya seperti diberitakan CNN (21/7). Dengan beberapa perusahaan yang membawa makanan berbahan dasar rumput laut ke pasar, semakin mudah untuk kamu mencicipi laut.
Baik untuk manusia dan lingkungan
Bagi manusia, rumput laut adalah toko serba ada untuk kebutuhan nutrisi penting kita. "Rumput laut adalah sumber serat dan mineral makanan yang sangat baik," kata profesor ilmu pangan dan nutrisi manusia Mary Ellen Camire di University of Maine, Inggris.
Meskipun profil nutrisi sedikit berbeda antara varietas hijau, coklat dan merah, rumput laut secara keseluruhan mengandung sejumlah vitamin, termasuk B, C, E dan K, asam lemak omega-3, protein, asam amino, polifenol dan mineral 10 kali lebih banyak daripada tanaman berbasis lahan adaratan. Demikian menurut sebuah penelitian baru-baru ini. Mineral penting ini termasuk zat besi, kalsium dan yodium.
"Rumput laut memiliki kemampuan untuk memusatkan semua mineral di lautan yang tidak dapat kita akses. Tanaman laut itu adalah semacam makanan penyeimbang sehingga kita dapat mengembalikan beberapa elemen jejak itu kembali ke tubuh kita dan ke dalam makanan kita," kata Redmond.
Ketika digunakan sebagai pupuk untuk pertanian berbasis lahan, rumput laut dapat menambahkan nutrisi penting tersebut kembali ke dalam tanah, meningkatkan kesuburannya.
Baca Juga:

Batas konsumsi
Namun, kamu tidak perlu mengonsumsi rumput laut secara berlebihan karena dapat menyerap mineral dalam jumlah tinggi. "Beberapa rumput laut seperti rumput laut cokelat yang tumbuh di New England, sangat tinggi yodiumnya. Tanaman laut itu memiliki begitu banyak yodium sehingga konsumen disarankan untuk memakannya tidak lebih dari tiga kali seminggu," kata Camire.
Karena konsentrasi nutrisi tertentu dalam rumput laut dapat berinteraksi dengan berbagai obat, tanyakan kepada dokter jika kamu memiliki kondisi tiroid atau minum pengencer darah sebelum mengonsumsinya semua.
Rumput laut sama bermanfaatnya bagi sistem air seperti halnya bagi kesehatan pribadi kamu. Penangkapan karbon mungkin menjadi kata kunci saat ini dalam perjuangan untuk mengurangi krisis iklim, tetapi rumput laut telah melakukannya secara alami selama ini.
"Rumput laut menarik karbon dioksida dari atmosfer dan menggunakannya untuk membuat lebih banyak karbohidrat. Kami tidak yakin berapa banyak budidaya rumput laut yang diperlukan untuk memiliki efek signifikan pada pemanasan global, tetapi itu membantu," kata Camire.
Rumput laut juga berfungsi sebagai komponen budidaya regeneratif dengan mengonsumsi nitrogen dan fosfor, dua elemen yang dapat membahayakan laut jika ditemukan dalam jumlah besar. "Rumput laut juga menyediakan tempat bagi makhluk laut yang lebih kecil untuk bersembunyi dari pemangsa. Membangun lingkungan perlindungan yang dapat membantu memulihkan kehidupan laut yang beragam di habitat yang ditangkap secara berlebihan," dia menjelaskan.
Istimewanya lagi, rumput laut tidak memerlukan pupuk atau pestisida untuk tumbuh di laut, baik itu ketika dibudidayakan atau dipanen secara liar. (aru)
Baca Juga:
3 Makanan Jepang yang Paling Sehat, Nikmat, dan Bikin Panjang Umur. Wajib Coba!
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
