RSUD Al Ihsan: Sudah 2 Minggu Tempat Tidur Pasien COVID-19 Penuh 100 Persen


Ilustrasi: Kegiatan donor darah RSUD Al Ihsan, Kabupaten Bandung. (Dok RSUD Al Ihsan)
MerahPutih.com - Sejak dua minggu terakhir, kapasitas perawatan pasien COVID-19 di RSUD Al Ihsan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai 100 persen atau penuh. Tidak sedikit pasien COVID-19 yang datang dalam kondisi berat dan meninggal di UGD.
Kapasitas RSUD Al Ihsan untuk pasien COVID-19 sebanyak 151 tempat tidur. Sekarang tempat tidur tersebut 100 persen terisi pasien COVID-19.
“Saat ini 100 persen BOR-nya (bed occupancy rate/BOR) full semua,” kata Direktur RSUD Al Ihsan Dewi Basmala Gatot, Jumat (11/6).
Baca Juga:
Pemprov DKI: 4,5 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Telah Disuntikan ke Warga
Jumlah tersebut kemungkinan masih bertambah mengingat per pagi tadi, terdapat 20 pasien yang menjalani screening di UGD. Screening dilakukan untuk penanganan dan pengelompokan pasien ke ruangan perawatan COVID-19 kategori sedang atau berat.
Bagi pasien dengan gejala ringan, maka akan direkomendasikan untuk melakukan isolasi mandiri.
“Screening untuk mengetahui apakah bisa isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit. Kita melihat dulu derajat keparahannya,” katanya.
Menurutnya, di antara pasien yang datang ke UGD RSUD Al Ihsan, tidak sedikit dalam kondisi buruk sampai meninggal. Pasien dengan kondisi yang buruk sebelumnya kurang mendapat perhatian dari keluarga. Mereka cenderung mendiamkan sampai kondisinya parah.
“Saat masuk rumah sakit (kondisinya) berat sekali,” katanya.

Menghadapi lonjakan pasien COVID-19, rumah sakit di bawah Pemprov Jabar itu sedang menyiapkan 89 tempat tidur tambahan. Namun, penambahan ini memerlukan waktu kurang lebih dua minggu karena harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang sesuai standar.
Selain itu, perlu disiapkan SDM, di antaranya perawat. Sebab tidak mungkin pihak rumah sakit menambah jam kerja pada SDM yang ada yang sudah bekerja keras selama menghadapi lonjakan kasus.
“Sudah dua minggu 100 persen. Konsekuensinya penambahan tenaga. Tak mungkin tenaga yang ada dilemburkan,” katanya.
Baca Juga:
Beberapa Anggota DPRD Surabaya Terpapar COVID-19, Imbas Ziarah Bung Karno?
Baru-baru ini RSUD Al Ihsan mendapat 30 tenaga perawat/relawan tambahan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat. Penambahan ini diakui sangat bermakna. Namun relawan tersebut tidak bisa langsung ditempatkan di garda depan menangani pasien COVID-19 dalam kondisi gawat.
“Kami atur siapa yang harus pegang tempat COVID-19, perawat-perawat yang expert dengan alat-alat canggih, ventilator, dan sebagainya. Tidak bisa sembarangan rawat pasien gawat darurat,” katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Satu Juta Dosis Vaksin COVID-19 Sinopharm Bakal Masuk Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Bangunan Liar Tanpa Izin Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Lakukan Penertiban

Rayakan 20 Tahun “Berdiri Teman”, Closehead Hadirkan Semangat Baru dengan Pulangnya Aido

Viral Ada Pembagian Bir di Ajang Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Panggil Komunitas Pelari
